Buku

Sumpitan (Suara Masyarakat Pinggiran Hutan) No.21/ Oktober-Desember/ 2008

Redaksi Media Informasi Sumpitan   Th. 726

Daftar Isi:

Long Call

Editorial
Sebelum Jauh Melangkah

Penelitian
Katak Bertelinga Putih alias Rhacophorus kajau ditemukan di DAS Bulik
Pelestarian
Danau Burung di Kawasan SM Sungai Lamandau: Sebuah Ekosistem yang perlu dilestarikan
Perkembangan Muatan Lokal: Pendidikan Lingkungan Hidup di Pangkalan Bun
Kader Konservasi: Mari Melestarikan Lingkungan
Kampanye Lingkungan dan Sampah lewat Pawai Nasi Adab Diperingatan HUT Kobar
Pendekatan Social Marketing dalam Membangun Konstituen Konservasi Sumberdaya
Alam
Mandiri dengan Pertanian Terpadu Lebih Hemat dan Sehat

Suara Genksi
Gebrakan Baru Genksi Kotawaringin Barat
Genksi Kobar akan Fokus untuk Konservasi Pesisir

Suara Masyarakat
Tuba Adat Masyarakat Belantikan Hulu
Imoi, Inovator Pertanian dari Babual Baboti

Resensi Buku

Kampung Konservasi

Sekilas Info Bengkel Kreatifnya Yayorin
 

Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1996 Tentang Petunjuk Kerjasama antara Perusahaan Daerah Air Minum dengan Pihak Swasta

29 Januari 2009 1.160

Instruksi Menteri Dalam Negeri ini dibuat khusus dalam rangka peningkatan dan perluasan pelayanan air bersih bagi pengembangan perumahan dan permukiman serta sektor-sektor strategis perlu ditingkatkan pelaksanaan kerjasama antara PDAM dengan Pihak Swasta.
 
Maksud dari petunjuk ini adalah untuk memberikan landasan tata cara dalam pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana air bersih melalui kerjasama antara PDAM dengan Pihak Swasta. Sedangkan tujuannya adalah untuk memudahkan baik bagi PDAM maupun Pihak Swasta dalam penyediaan air bersih sesuai dengan kebijaksanaan dan tujuan pengembangan sarana dan prasarana air bersih baik di wilayah perkotaan maupun di perdesaan.
 

Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 20/KPTS/2000 Tentang Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Minum

29 Januari 2009 953

Tujuan dari pengaturan penyediaan sarana dan prasarana air minum adalah untuk terselenggaranya penyediaan air minum secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memenuhi kepentingan masyarakat.
 
Ruang lingkup pengaturan ini meliputi perencanaan umum, perencanaan teknik, pelaksanaan pembangunan, pembiayaan serta pengelolaan sarana dan prasarana air minum di kawasan perkotaan.
 
Penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana air minum dapat diselenggarakan oleh Pemerintah baik pusat maupun daerah, BUMN atau BUMD, serta masyarakat, baik perseorangan, kelompok orang maupun badan usaha.
 
Sumber air baku yang diutamakan dalam pembangunan sarana dan prasarana air minum adalah yang berasal dari mata air. Dalam hal pembiayaan, pembangunan ini dapat dibiayai dari swadaya masyarakat dan/atau investasi pihak ketiga dan/atau APBN/APBD.
 
Sarana dan prasarana air minum yang dibangun oleh dan dibiayai dari sumber dana perorangan atau badan usaha menjadi milik perorangan atau badan usaha yang bersangkutan.
 
Menteri bertanggungjawab atas pembinaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kemampuan Aparat Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis penyediaan sarana dan prasarana air minum.
 
Untuk pedoman pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana air minum didaerah perlu dibuat Perda yang didasarkan pada ketentuan dalam Keputusan Menteri ini. Dalam Perda dapat menetapkan sanksi administrasi dalam hal terjadi pelanggaran terhadap ketentuan penyediaan sarana dan prasarana air minum.

Daftar Isi:

Bab I Ketentuan Umum
Bab II Penyelenggaraan Pembangunan
Bab III Tata Cara Penyelenggaraan
Bab IV Pembiayaan
Bab V Kepemilikan
Bab VI Pembinaan
Bab VII Pengaturan di Daerah
Bab VIII Ketentuan Peralihan
Bab IX Ketentuan Penutup
 

Bergerak Bersama dengan Strategi Sanitasi Kota

PT. Qipra Galang Kualta (Rudy Yuwono, dkk)   29 Januari 2009 1.048

Buku ini berisi hal-hal yang prinsip yang perlu diperhatikan oleh pemerintah kota saat ingin menyusun Strategi Sanitasi Kota bagi kotanya. Dalam konteks buku ini, Strategi Sanitasi Kota diartikan sebagai suatu rencana strategi jangka panjeng menengah untuk pembangunan sektor sanitasi di suatu kota. Strategi Sanitasi Kota berisi visi, misi, sasaran dan tujuan, serta berbagai strategi pembangunan yang dimiliki suatu kota untuk mengoptimalkan pengembangan layanan sanitasinya.
 
Buku ini diawali dengan bahasan mengenai latar belakang, tujuan, konsep, dan proses perencanaan pembangunan sanitasi di suatu kota. Posisi Strategi Sanitasi Kota dalam keseluruhan proses pembangunan sanitasi juga dibahas dalam Bab 1 ini. Urutan bab-bab selanjutnya disusun sesuai dengan ke-5 tahap kerja penyusunan Strategi Sanitasi Kota. Ke-5 tahap itu adalah penyiapan kelompok kerja (Bab 2), pemetaan kondisi sanitasi kota (Bab 3), penentuan kerangka kerja pembangunan sanitasi (Bab 4), penyusunan strategi pengembangan layanan sanitasi (Bab 5), dan penyusunan strategi pengembangan aspek pendukung (Bab 6). Buku ini diakhiri dengan Bab 7 yang menguraikan tindak lanjut yang harus dilakukan suatu kota setelah Strategi Sanitasi Kota selesai disusun dan disepakati.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Tentang Buku Ini

1. MERENCANAKAN LAYANAN SANITASI MENYELURUH
Banyak Kota Sudah Berbenah
Menuju Layanan Sanitasi Menyeluruh
Perlu Pendekatan Strategis
Perencanaan Pembangunan Sanitasi

2. MENYIAPKAN MOTOR PERENCANAAN PEMBANGUNAN SANITASI
Berkelompok untuk Bersinergi
Proses Penyiapan Kelompok Kerja Sanitasi
Prasyarat Berkelompok
Membangun Pemahaman Bersama

3. MEMETAKAN KONDISI SANITASI KOTA
Berangkat dari Kondisi Sebenarnya
Proses Pemetaan Sanitasi
Turun Langsung Mencari Informasi
Menentukan Area Prioritas

4. MERUMUSKAN KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI
Diawali Suatu Visi Bersama
Melengkapi Kerangka Pembangunan Sanitasi
Proses Perumusan Kerangka Pembangunan Sanitasi

5. MENYUSUN STRATEGI PENGEMBANGAN LAYANAN SANITASI
Menterjemahkan Kerangka Pembangunan Sanitasi
Mennetukan Jenis Layanan Sanitasi
Proses Penyusunan Strategi Pengembangan Layanan Sanitasi
Memperhatikan Suara Bawah

6. MENYUSUN STRATEGI PENGEMBANGAN ASPEK PENDUKUNG LAYANAN SANITASI
Agar Tiap Layanan Sanitasi dapat Terus Berfungsi
Proses Penyusunan Strategi Pengembangan Aspek Pendukung
Menyiapkan Masyarakat
Melibatkan Sektor Swasta
Mengakses Pendanaan
Menyiapkan Monitor dan Evaluasi

7. SETELAH STRATEGI SANITASI KOTA DISETUJUI
Memasarkan Strategi Sanitasi Kota
Menyusun Rencana Tindak Tahunan
Menyempurnakan Strategi Sanitasi Kota
 

Sanitasi Total di Indonesia: Perlu Lebih dari Sekedar Proyek (Total Sanitation in Indonesia: Needs More Than Just Projects)

23 Januari 2009 702

Pustaka ini merupakan summary dari Studi Dimensi Kelembagaan penyebarluasan CLTS di Indonesia kerjasama antara AKADEMIKA – Pusat Kajian Kebijakan Publik, Indonesia dan Institute of Development Studies, University of Sussex, UK.

Daftar Isi:

Apa itu CLTS

Tentang Studi

Perjalanan CLTS Di Indonesia

Tantangan Penyebarluasan

Perbandingan Implementasi CLTS diantara Ketiga Daerah Studi

Keterlibatan Berbagai Institusi dalam CLTS di Lokasi Studi

CLTS membantu Pemerintah

Perlu Lebih dari Sekedar Proyek

Hati-hati dengan Sistem Reward (Penghargaan)

Peringatan: Dilema Institusionalisasi

Box 1. Motivasi “Local Champion”
Box 2. Proses Pembelajaran Antar Daerah
 

WASH Newsletter Volume 3, September 2008 ”Global Handwashing Day 2008“

Redaksi Sekretariat Pokja AMPL Provinsi NAD   Th. 692

WASH adalah media komunikasi dan informasi dari berbagai kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di Provinsi Nanggoe Aceh Darussalam (NAD), dalam rangka mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Newsletter ini disusun oleh tim Bappeda Provinsi NAD dengan bantuan pendanaan dari The United Nations Children’s Fund (UNICEF), dan dukungan informasi dari berbagai organisasi/Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) local dan internasional.
  
Dalam edisi ketiga ini, Redaksi memilih “Global Handwashing Day 2008”, 15 Oktober 2008 sebagai topik utama. Suatu isu kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) berskala dunia yang pertamakali akan diluncurkan. Kegiatan ini diharapkan akan mendukung program Tahun Sanitasi Internasional 2008 dalam bidang Higienitas.

Selain itu, berbagai artikel dengan isu terbaru terkait pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di Provinsi NAD juga ada di edisi kali ini, selain ada juga buku yang dipilih oleh redaksi, yaitu The Handwashing Handbook, buku yang dapat disimak dan sangat relevan terhadap topik utama “Global Handwashing Day 2008”.
 

Pengembangan wilayah sungai di Indonesia

Mardjono Notodihardjo    20 Januari 2009 875

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Telp. 0274-545675 (Ibu Supriyati)

Hidrologi Sungai

Joesron Lubis    20 Januari 2009 835

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Telp. 0274-545675 (Ibu Supriyati)

Pengelolaan irigasi sumur pompa

Mohammad Pabundu Tika    20 Januari 2009 687

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Telp. 0274-545675 (Ibu Supriyati)

Rekayasa lingkungan ( enviromentas engineering )

Haryono Sukarto    20 Januari 2009 768

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Telp. 0274-545675 (Ibu Supriyati)