Karya Ilmiah
Desain Instalasi Pengolahan Limbah Cair Sentra Industri Tahu Dukuh Kemranggen Kabupaten Tegal
AHMAD MUBAROK, NIM.L2J003690
2008
1.333
Limbah sentra industri tahu Dukuh Kemranggen yang langsung dibuang ke Sungai Gung tanpa pengolahan terlebih dahulu menyebabkan beban pencemaran yang semakin besar terhadap Sungai Gung. Sungai Gung selama ini digunakan sebagi tempat pembuangan limbah domestik, maupun limbah industri yang berasal dari aktifitas manusia di Kabupaten Tegal. Untuk itu diperlukan suatu instalasi untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari sentra industri Dukuh Kemranggen
Tahapan desain teknis Instalasi Pengolahan Limbah Cair Sentra Industri Tahu Dukuh Kemranggen ini meliputi identifikasi daerah desain, pemilihan daerah desain, analisa sistem Pengelolaan limbah, desain jaringan penyaluran dan pengolahan air limbah. Limbah yang dihasilkan dari sentra industri tahu Dukuh Kemranggen berkaraktersitik organik, dengan konsentrasi limbah awal sebesar 543,6 mg/L untuk COD, 1448,8 mg/l untuk BOD dan TSS sebesar 2818 mg/L. IPAL yang akan dioperasikan, efluennya harus memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat yaitu Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah, untuk air limbah industri tahu tempe. Parameter yang harus memenuhi standar baku mutu ini yaitu TSS kurang dari 100 mg/L, BOD dan COD masing-masing harus lebih kecil dari 150 mg/L dan 275 mg/L. Pemenuhan standar baku mutu tersebut dilakukan dengan menggunakan unit sumur pengumpul,bak penampung, ABR, dan bak pengendap
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Identifikasi Kelas Air Dengan Metode Storet Dan Penentuan Daya Tampung Beban Cemaran BOD Sungai Dengan Software Qualze (Studi Kasus : Sungai Serayu, Jawa Tengah).
RATIH KUSUMA W., NIM. L2J004680
2008
1.324
Serayu River is one of the river in Central Java which located at 5 Regencies such as Wonosobo regency, Banjarnegara regency, Purbalingga regency, Banyumas regency, Cilacap regency. The length of Serayu river area is 181 km. Environment issue faced by Serayu River is the increasing of the BOD loads that represent the territorial indicator of water contamination. Based on the result of the class identify with the storet method got that at the segments 16 had a good water quality that belong to the I,II,III and IV water classes. While at segment 2,4,5,6,7,9,11,13,15 had an average value to the I water class and had a good water quality to the II,III,IV water classes. While at segment 1,10,12 had an average value water quality to the I,II,III classes and had a good water quality to the IV water classes. While at segment 3,8,14 had an average value water quality to the I,II classes and had a good water quality to the III, IV water classes. Based on the result simulation of BOD with QUAL2E at minimum debit which compared to permanent quality of BOD PP Number 82 Year 2001 got that Serayu River can fulfill permanent quality of class 4. And Serayu River can fulfill permanent quality of class 1,2,3, and 4 at maximum debit simulation of BOD.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Evaluasi Dan Optimasi Manajemen Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Kota Magelang
Fitri Nurfitasari, NIM. L2J002705
2007
1.168
Kota Magelang sebagai salah satu daerah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang dengan jumlah penduduk 117.594 jiwa pada tahun 2006 dimana aktivitas pengelolaan sampah kota dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH). Pengukuran timbulan sampah dengan menggunakan metode sampling dari sumber permukiman dan non permukiman menunjukkan besarnya timbulan sampah perkapita Kota Magelang sebesar 3.14 l/o/hr atau 369,209 m3/hari dan diperkirakan hingga akhir tahun perencanaan (2023) timbulan sampah mencapai 3,56 l/o/hari atau 444,28 m3/hari, sedangkan sampah yang terangkut ke TPA setiap harinya hanya sebesar 61.10% dari total sampah yang dihasilkan atau sebesar 225,587 m3/hari. Dengan evaluasi dan optimasi pengelolaan persampahan diharapkan tingkat pelayanan meningkat dari 61.10 % menjadi 90% pada tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan pelayanan rata-rata 1.70 % pertahun. Pengembangan aspek teknik operasional (pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pembuangan akhir) harus didukung dengan pastisipasi aktif dari penghasil sampah dan juga kerjasama dari pihak pemerintah. Sehingga diharapkan mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam pengelolaan persampahan di Kota Magelang.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pengaruh Parasitas dan Permeabilitas Tanah Serta Jarak Tangki Septik Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Wilayah Pesisir Ditinjau Dari Parameter Bakteri E-Coli (Studi Kasus : Kecamatan Semarang Utara
DWI MARDHIA, NIM. L2J002701
2006
1.478
Pemanfaatan air tanah dangkal di wilayah pesisir dengan kondisi fisik daerah yang memiliki muka air tanah tinggi, permeabilitas tanah sedang hingga tinggi dan memiliki porositas yang tinggi dimana letak tangki septik belum memenuhi jarak aman terhadap sumur perlu menjadi bahan pertimbangan karena bakteri-bakteri dari tangki septik dapat mencemari air sumur dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi bakteri E. Coli pada air tanah dangkal di kecamatan Semarang Utara sebagai sumber air bersih serta untuk mengetahui hubungan antara porositas dan permeabilitas tanah serta jarak dari tangki septik ke sumur terhadap konsentrasi E. Coli. Subyek penelitian adalah sumur dangkal yang masih digunakan oleh masyarakat. Jumlah sampel 25 buah sumur dan 13 sampel tanah yang ditentukan secara purposive. Pengambilan sampel air berdasarkan metode pengambilan contoh air Departemen Kesehatan Air RI (1997), sedangkan sampel tanah dilakukan dengan melakukan boring dengan kedalaman ± 1m . Pemeriksaan kualitas bakteriologis air dengan metode MPN tabung berganda 3-3-3. Teknik analisis ynag digunakan adalah Anova, Regresi dan Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 sampel air yang diperiksa seluruhnya tidak memenuhi persyaratan sebagai sumber air minum namun 4 sampel masih memenuhi syarat sebagai sumber air bersih. Dari hasil analisa statistik variabel jarak memiliki hubungan yang kuat terhadap kualitas bakteriologis air dengan korelasi sebesar – 83,5%.. Porositas dan permeabilitas tanah memiliki hubungan yang rendah terhadap kualitas bakteriologis air dengan korelasi berturut-turut sebesar 28,2% dan 3,1%. Persamaan eksponensial yang diperoleh dari hubungan antara jarak dari tangki septik ke sumur terhadap konsentrasi E. Coli menghasilkan jarak aman yang direkomendasikan antara sumur dan tangki septik yaitu minimal 15 meter untuk menghindari pencemaran fekal.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Penyisihan COD, BOD, TSS, Ammonia Menggunakan Proses Biofilten Tercelup Dengan Media Berubah Secara Aerob (Studi Kasus : Air Limbah Domestik Waduk Setiabudi Jakarta Selatan)
KRISTIANTI UTOMO, NIM. L2J002714
2006
1.276
Padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk serta buangan air limbah yang langsung dibuang ke badan air tanpa proses pengolahan telah menyebabkan pencemaran sungai-sungai yang ada di Jakarta. Sumber pencemar utama kota Jakarta adalah air limbah domestik ( 80%), sedangkan air limbah industri hanya memberikan kontribusi sebesar 20%. Salah satu cara untuk mengolah air limbah domestik adalah dengan proses biofilter tercelup (Submerged biofilter). Penelitian ini dilakukan untuk mengolah air limbah domestik sehingga aman terhadap lingkungan; mengetahui pengaruh variasi waktu tinggal dan rasio resirkulasi terhadap efisiensi pengolahan air limbah domestik menggunakan biofilter tercelup dengan media bioball secara aerob melalui parameter BOD, COD, Ammonia, dan Total Suspended Solid (TSS). Sampel yang digunakan adalah air limbah domestik yang berasal dari salah satu inlet waduk Setiabudi Jakarta Selatan. Dari hasil penelitian didapatkan waktu tinggal terpendek adalah 6 jam dengan nilai efisiensi COD sebesar 78,42%, BOD sebesar 79,41%, ammonia sebesar 61,41%, TSS sebesar 82,06%. Selain itu rasio resirkulasi yang paling efektif adalah 0,5Q. Dengan rasio resirkulasi 0,5Q, efisiensi penghilangan COD sebesar 82,42%, BOD sebesar 83,11%, TSS sebesar 83,38% dan ammonia sebesar 78,45%. Efluen hasil pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan reaktor biofilter tercelup dengan media bioball secara aerob sudah aman bila dibuang ke badan air karena sudah sesuai dengan baku mutu untuk air limbah domestik berdasarkan PerGub DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi DKI Jakarta.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Studi Optimasi Teknis Operasional Pengumpulan Dan Pengangkutan Sampah Dengan Model Dinamis Powersim (Studi Kasus Kota Magelang Tahun 2006-2023)
LINDA RAHAYU R., NIM. L2J002716
2007
858
Collecting and transporting waste are waste management problems on Magelang, thus optimalization and efficiency of waste collecting and transporting management needed to increase service community. Powersim is window based computer software created dynamic system model by design simulation. Simulation model of waste collecting and transporting in Magelang is drafting by determining interaction and dependence element which have a role in waste collecting and transporting. Formed concept is analyzed as model in formula or picture. Input data for waste collecting are waste volume and waste collecting equipment, input data for waste transporting are waste volume in temporary waste collecting and waste transport equipment. Simulation result show that condition of collecting and transporting solid waste system in Magelang is not optimal yet, shown from amount of untransported waste (waste residue). Recomendation of collecting process are increase all garbage wagon ritation become two ritations/day with variation of its amount and : (1) at 2006-2008, 7 garbage cars 4,5 m3 one rotation daily operation; (2) at 2009-2023, 7 garbage cars 4,5 m3 one rotation with 6 days operation and asumed that 50% citizen throw their garbage directly to container. Recomendation of trasporting process are : (1) at 2006-2008, 7 dump truck and road garbage transport vehicle with daily operation; (2) at 2009-2023, arm roll truck, market garbage transport vehicles (2 pick up, 1 arm roll truck) and road garbage transport vehicle with daily operation.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Studi Potensi Peningkatan Nilai Ekonomi Sampah Anorganik melalui Konsep Daur Ulang Dalam Rangka Optimalisasi Pengelolaan Sampah
DENOK AMBUN S., NIM. L2J002696
2007
1.036
Komposisi sampah Kota Magelang pada tahun 2006 terdiri dari 69,65% sampah organik, dan sampah anorganik 30,35%, hal ini menunjukkan bahwa Kota Magelang mempunyai potensi untuk mengurangi sampah yaitu dengan konsep 3R serta mengoptimalkan peran pemulung dalam mengelola sampah anorganik. Pengelolaan sampah awal menunjukkan kondisi yang masih masih belum optimal dimana sampah organik dan anorganik belum terpilah dari sumbernya. Akibatnya, sampah anorganik dibuang ke TPS karena dianggap tidak dapat didaur ulang dan sudah tidak bernilai ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kuantitas dan besar potensi ekonomi sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan untuk daur ulang, dilanjutkan dengan rencana teknik operasional pengelolaan sampah dengan konsep daur ulang. Metode penelitian ini dilakukan melalui sampling pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah sesuai dengan SNI 19-3964-1994. Dari hasil perhitungan didapatkan, kuantitas sampah anorganik yang laku dijual pemulung pada tahun 2007 sebelum optimalisasi sebesar 1880,625 kg/hari (4,0%) dengan prediksi pendapatan pemulung Rp2.424.871,00/hari. Sedangkan setelah optimalisasi naik menjadi 6245,28 kg/hari (13,28%) dengan prediksi pendapatan pemulung Rp8.052.679,00/hari dari potensi ekonomi sebesar Rp11.524.423,00 potensi ekonomi yang ada. Dengan konsep daur ulang, volume sampah yang dikelola pemulung pada tahun 2023 meningkat dari 17,77 m3/hari menjadi 105,87 m3/hari. Sehingga, konsep daur ulang di Kota Magelang dapat menaikkan volume sampah yang dikelola pemulung sebesar 495,67%, dan menurunkan biaya operasional sebesar 14,27%
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pengelolaan Sampah Menuju Zero Waste di Kelurahan Kebonmanis Cilacap
DIAN IKA RETNOWATI, NIM. L2J000755
2007
1.020
Keterbatasan lahan TPA yang tersedia dan meningkatnya jumlah timbulan sampah setiap tahun mengharuskan pemerintah untuk menerapkan metode pengolahan sampah terpadu yang dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang dibuang ke TPA. Konsep pengelolaan sampah yang direncanakan adalah konsep zero waste yang mengaplikasikan teknologi komposting dan daur ulang yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan ke tempat pembuangan akhir. Pengolahan sampah dengan konsep zero waste meliputi pemilahan, pengomposan, dan pengumpulan barang lapak. Konsep daur ulang dan pengomposan sampah mampu mereduksi timbulan sampah yang terangkut ke TPS/TPA di Kelurahan Kebonmanis Cilacap sebesar 75%, yaitu dari 23,638 m3/hari menjadi 5,821 m3/hari. Pengelolaan sampah menuju zero waste ini mampu menurunkan volume sampah yang akan dibuang ke TPA sehingga akan berdampak juga pada penurunan kebutuhan akan lahan TPA, penurunan biaya lahan TPA. Penurunan biaya lahan TPA sebesar Rp.288.741.429,00/tahun menjadi Rp79.006.338,00/tahun, biaya operasional membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem konvensional dari Rp849.543.424,00 menjadi Rp579.843.718,00. Rencana penerapan zero waste harus didahului dengan sosialisasi pada masyarakat karena berdasarkan kuisioner 56% masyarakat keberatan untuk melakukan pemisaan sampah, selain itu juga perlu dukungan dana dari pemerintah.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Evaluasi Dan Optimalisasi Unit Pengolahan Air Bersih (IPA) PDAM Kabupaten Batang Daerah Pelayanan Kota Batang
WAHYU DWI N., L2J002748
2007
1.655
Permintaan pelayanan air bersih semakin bertambah dan tidak stabilnya sumber mata air yang selama ini mensuplai air baku untuk kebutuhan Kota Batang menyebabkan PDAM Kabupaten Batang bekerjasama dengan pihak swasta melakukan evaluasi dan optimalisasi Unit Pengolahan Air (IPA) eksisting. Output nyata dari kegiatan ini adalah terjaminnya kelangsungan pemenuhan kebutuhan air bersih Kota Batang jangka 10 tahun mendatang. Tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan solusi terkait kebutuhan air bersih Kota Batang pada musim kemarau dan kebutuhan tahun mendatang dengan memanfaatkan air baku dari Mata Air Tumbreb dan 6 buah Sumur Dalam. Instalasi Pengolahan Air didesain sesuai dengan kondisi eksisting yang ada, standar kualitas air minum yang berlaku saat ini, dan kriteria desain dari berbagai literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air minum untuk wilayah perencanaan ( Q ) sebesar 70 l/dt dengan parameter kualitas yang harus diolah adalah unsur logam besi (Fe). Setelah dilakukan 3 kali pengujian air baku (maket filtrasi media pasir aktif, jar test, Atomic Absorbtion Spectrum) diputuskan untuk merancang desain instalasi pengolahan air, yang terdiri dari 2 unit filtrasi untuk Mata Air Tumbreb dan 6 buah Sumur Dalam, beserta dengan bangunan penunjang lainnya.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pengaruh Gradien Kecepatan (G) Dan Dissolved Oxigen (Do) Terhadap Penyisihan COD Dan Amonia (NH3) Dengan Simultaneous Nitrification Denitrification (SND) Pada Sistem Karbon Lumpur Aktif
MEGA NORA B., L2J002722
2007
924
Biological wastewater treatment which is commonly employed is activated sludge system. Its aim is to coagulate suspended, colloidal and dissolved organic matters in the wastewater. Conventional activated sludge consists of aeration tank and sedimentation tank. Organic removal can be identified with COD (Chemical Oxygen Demand) values. Ammonia (NH3) can be removed in activated sludge process in 2 stages nitrification and denitrification. These stages are usually conducted in 2 separate tanks, aerobic tank for nitrification and anoxic/ anaerobic tank for denitrification. However, This experiment attempted to remove ammonia in 1 tank, with Simultaneous Nitrification Denitrification (SND). Application of Granular Active Carbon (GAC) as the attach media of microorganism, combined with suspended system of activated sludge, is expected to be able to remove ammonia better. It can be accomplished in extreme condition that is less than 2 mg/L of DO (Dissolved Oxigen) concentration. Mixing can affect the formation of flocs where nitrification-denitrification occurs. Therefore, variation of DO an Mixing Velocity Gradient (G) is used in this experiment. Nitrogen removal with GAC can remove COD and ammonia better than that without GAC (decrease less than 15%). The highest rate of ammonia removal which was 83.85 % was accomplished in G (40-70) /d and (1.5-2) of DO. The highest rate of COD removal which was 99.65 % was accomplished in G (10-40) /d and (2-2.5) of DO.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)