Karya Ilmiah
Pengolahan Secondary Sludge Dengan Proses Biologi Anaerob Sistem Terlekat Menggunakan Media Plastik (Studi Kasus : PT. Jababeka Infrastruktur, Jakarta)
SRI ELDA MARIANI, NIM. L2J000802
06 Januari 2009
1.207
Limbah secondary sludge merupakan bahan organik dengan konsentrasi tinggi. Salah satu cara penanganan yang dapat diterapkan untuk limbah tersebut adalah dengan proses biologi anaerob. Penelitian pengolahan limbah secondary sludge dilakukan pada reaktor anaerobik bervolume 10,5 Liter. Limbah yang masuk kedalam reaktor mengandung padatan total antara 21.225 mg/L sampai 23.500 mg/L dengan kadar COD 14.600 mg/L sampai 17.200 mg/L. Variasi bebas dari penelitian ini adalah volume dengan variasi 1 L/hari, 1,5 L/hari, 2 L/hari dan 3 L/hari. Sedangkan parameter pencemar limbah yang diamati meliputi parameter COD, Total Solid (TS), Total volatile Solid (TVS), Suspended Solid (SS) dan Volatile Suspended Solid (VSS). Pada pengisian volume 2 L/hari, proses degradasi dalam reaktor mengalami titik optimum dimana pada titik tersebut efisiensi degradasi berkisar 50 % dengan beban pengolahan terbesar dan stabil. Efisiensi degradasi yang dinyatakan sebagai persentase penurunan konsentrasi COD, TS, TVS, SS, VSS berturut-turut sebesar 53.13 %, 51.07 %, 48.36 %, 61.65 %, 58.45 %.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Analisa Hubungan Konsentrasi Antara Polutan Pencemar Pt. Dalam TSP Berbagai Peruntukan Wilayah DKI Jakarta
SONYA SUSANTY, NIM. L2J000801
06 Januari 2009
1.035
Jakarta is a city which has reached a serious condition in air pollution. This research took 8 samples which are represents 5 land uses such as roadside, housing, industry, recreation spot, and sport center. The gravimetry method was used to get the concentration for the TSP and X-Ray Flourescence was used to get the concentration for Pb. The result for the TSP’s concentration showed, land use roadside and industry which is 110,40 µg/m3 and 110,77 µg/m3 reached the concentration above the standard limit (PP No. 41/1999) which is 90 µg/m3. While all the concentration for Pb for all the land uses showed the concenstration below the standard limit (PP No.41/1999) which is 2 µg/m3. A strong connection for Pb in TSP concentration showed in land use for roadside, housing and recreation.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pemanfaatan Limbah Slag Yang Mengandung Cr dan Zn Dari Industri Baja Dengan Metode Solidifikasi Sebagai Campuran Beton Untuk Mengurangi Resiko Pencemaran Lingkungan (Studi Kasus : PT. Inti General Yaja Steel Semarang)
INDAH KURNIAWATY, NIM. L2J002711
2006
1.572
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan slag dari industri baja di Semarang, sebagai campuran beton melalui metode solidifikasi/stabilisasi (S/S). Karakteristik fisik slag sama seperti karakteristik kerikil sehingga slag diperlakukan seperti kerikil sementara karakteristik kimia slag mengandung logam berat yang termasuk limbah B3. Variabel bebas yang digunakan adalah perbandingan slag dengan kerikil sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan, kuat tarik, nilai berat jenis dan laju perlindian dengan simulasi perendaman. Ion-ion logam yang diuji adalah Cr total dan Zn. Hasil penelitian menunjukkan variasi slag 100% yang menggunakan perbandingan volume semen : pasir : kerikil = 1 : 1,64 : 3,29 memiliki nilai kuat tekan optimal yaitu 38,44 MPa, kuat tarik optimal 3,40 MPa dan nilai berat jenis 2,33 kg/dm3. Laju perlindian Cr dan Zn setelah melalui proses solidifikasi memenuhi standar laju perlindian yang ditetapkan IAEA (International Atomic Energy Agency) maksimal 10-3 gram / cm2. hari. Nilai laju perlindian Cr dan Zn masing-masing sebesar 6,094 x 10-5 gram / cm2. hari dan 2,547 x 10-5 gram/cm2.hari. Sehingga slag dari industri baja PT. Inti General Yaja Steel dapat digunakan sebagai agregat kasar yang aman bagi lingkungan. Efisiensi biaya pengolahan 1 m3 slag dengan solidifikasi mencapai Rp. 5.000.000,00 (83%).
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pengaruh Lama Kontak dan Tingkat Umur Tumbuhan Eceng Gondok Terhadap Kadar Ammonia Dalam Air Limbah RS. Panti Wilasa Citarum Semarang
Wahyuni Majidi, NIM. L2J200010
05 Januari 2009
4.343
Kecepatan pertumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart), Solms) telah banyak diteliti dan ternyata sangat tergantung dari faktor-faktor lingkungan seperti unsur hara, cahaya, kedalaman air, salinitas dan pH. Proses regenerasi vegetatif yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan yang cukup besar, menyebabkan tumbuhan eceng gondok dapat mendatangkan masalah antara lain dapat menyumbat saluran irigasi, menghambat transportasi di perairan, merupakan sarang vektor penyakit. Pengaruh lainnya adalah, gulma yang sudah mati akan turun kedasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan sungai. Disamping itu tumbuhan eceng gondok juga mempunyai kemampuan untuk menyerap unsur hara, senyawa organik dan unsur kimia lain dalam jumlah yang besar, sehingga tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan pada proses pengolahan air limbah dan pengendalian pencemaran lingkungan.
Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan yang digunakan One Group Pretest Postest Design, dimana dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subyek, pertama-tama dilakukan pengukuran (Pretest) kemudian dikenakan perlakuan selanjutnya dilakukan pengukuran kedua (Postest).
Hasil dari penelitian ini diketahui rerata proses penurunan kadar ammonia pada perlakuan eceng gondok muda masing-masing : pada lama kontak 2 hari penurunan kadar ammonia 62,17%, pada lama kontak 4 hari penurunan kadar ammonia 87,1 % , dan pada lama kontak 6 hari penurunan kadar ammonia 94,3%. Sedangkan pada perlakuan eceng gondok tua masing-masing : pada lama kontak 2 hari penurunan kadar ammonia 79,35%, pada lama kontak 4 hari penurunan kadar ammonia 97,61%, dan pada lama kontak 6 hari penurunan kadar ammonia sebesar 98,4%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan eceng gondok dapat menurunkan kadar ammonia pada air limbah dalam jumlah yang besar.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pengaruh Dosis Koogulasi Jenis Poly Aluminium Chlorida (PAC) Terhadap Penurunan Intensitas Warna Air Gambut di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Kalimantan-Selatan
Moh. Khoirulloh, NIM. L2J200003
05 Januari 2009
1.156
Propinsi Kalimantan Selatan dengan Banjarmasin sebagai Ibukota Propinsinya memiliki air permukaan berupa air gambut. Berdasarkan hasil Penelitian Ditjen PPM-PLP menunjukkan, bahwa intensitas warna air gambut di Propinsi Kalimantan Selatan sebesar 753 TCU. Kondisi ini melebihi standar warna yang telah ditetapkan di dalam Permenkes RI Nomor 416 Tahun 1990, yaitu maksimum yang diperbolehkan untuk air bersih sebesar 50 TCU. Poly Aluminium Chlorida (PAC) merupakan koagulan yang berfungsi untuk mendapatkan air yang lebih jernih dan mempercepat proses pengendapan. Untuk itu, penelitian tertarik untuk menguji kemampuan PAC di dalam menurunkan intensitas warna air gambut perlu dilakukan. Penelitian ini termasuk jenis eksperimental semu (quasi experimental), yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan, tetapi dengan variabel kontrol terbatas. Air Gambut diberi perlakuan dengan penambahan PAC dengan variasi dosis dan variasi kecepatan putar pada alat flokulator yaitu 60 rpm, 80 rpm dan 100 rpm pada proses koagulasi dan 20 rpm pada proses flokulasi. Dosis PAC merupakan variabel bebas yang sekaligus mempengaruhi penurunan intensitas warna air gambut. Data hasil penelitian dianalisis dengan melihat perbedaan rata-rata variasi dosis PAC terhadap penurunan intensitas warna air gambut. Sedangkan untuk mengetahui efektivitas PAC sebagai koagulan, dipergunakan koagulan tawas sebagai pembanding.
Hasil percobaan menunjukkan intensitas warna awal air gambut tanpa perlakuan berkisar antara 755 TCU. Setelah diberi perlakuan dengan penambahan PAC dengan berbagai variasi dosis, diperoleh rata-rata penurunan intensitas warna air gambut yang berkisar antara 9 TCU hingga 495 TCU sedangkan jika menggunakan tawas sebgai koagulan berada pada kisaran 25 TCU hingga 747 TCU. Secara deskriptif, kondisi ini menyimpulkan PAC sebagai koagulan memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan tawas. Selain itu disimpulkan bahwa terdapat perbedaan intensitas warna air gambut sebelum dan sesudah penambahan Poly Aluminium Chlorida (PAC) lebih baik dilakukan dengan kecepatan putar alat flokulator 80 rpm. Walaupun demikian, diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektivitas PAC dengan memberikan perlakuan yang lebih banyak lagi.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Studi Pengaruh Pencampuran Sampah Domestik, Sekom Padi, dan Ampas Tebu dengan Metode Moc. Donald terhadap Kematangan Kompos
DEASY YUDHA ARIMBI, NIM. L2J000751
05 Januari 2009
903
This research using the domestic organic garbage which is mixed by rice bran and cane pulp, with the variation of mixing pursuant to ratio C/N and moisture is, cane pulp : domestic organic garbage equal to 1:4, 2:7, rice bran : domestic organic garbage, 1:4, 2:7, and also the mixture cane pulp : domestic organic garbage : rice bran, 2:10:2, 1:7:1. Conduct attempted by aerobic and Mac Donald method.
So that pursuant to the research can be taken conclusion that mixing lock up the rice bran and cane pulp with the domestic organic garbage is slow down the compost maturity so that unnecessary of cane pulp mixing and rice bran of at domestic organic garbage composting, compost quality of result of mixing as according to value of compost quality at SNI 19-7030-2004. Composition which it faster the compost maturity is control and composition which it has good ratio C/N from 6 variation is variation AS 27 which it consists of two cane pulp and seven domestic organic garbage.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Desain Instalasi Pengolahan Limbah Cair RS. Roemani Semarang
SUCIPTO, NIM. L2J200007
05 Januari 2009
1.342
Limbah cair rumah sakit merupakan masalah lingkungan yang perlu ditangani secara serius mengingat limbah cair tersebut mempunyai resiko yang sangat besar karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik bagi pengunjung, petugas rumah sakit maupun bagi masyarakat sekitarnya.
Rumah Sakit Roemani Semarang adalah rumah sakit umum swasta tipe madya milik persyarikatan Muhammadyah Kota Semarang yang terletak di Jalan Wonodri nomor 22 Semarang yang hingga saat ini belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), sehingga patut mendapat perhatian mengingat lokasinya yang berada ditengah-tengah permukiman penduduk Kota Semarang.
Disain instalasi pengolahan limbah cair Rumah Sakit Roemani Semarang dimaksudkan untuk dapat mengatasi permasalahan limbah cair yang ditimbulkannya sehingga aman bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa limbah cair Rumah Sakit Roemani Semarang terindikasi pencemaran bahan organik dengan kandungan BOD5 = 416,95 mg/l, COD = 696,33 mg/l, dan TSS = 204,88 mg/l .
Alternatif terpilih dalam mendisain instalasi pengolahan limbah cair di Rumah Sakit Roemani Semarang adalah dengan sistem Lumpur Aktif (Activated sludge).
Unit-unit pengolahan yang direncanakan adalah terdiri dari penangkap lemak, LPST, saluran pengumpul, bars screen, equalisasi, bak pengendap I, bak aerasi, bak pengendap II, bak desinfektan, thickener, pengering lumpur.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Pemanfaatan Lumpur Sedimentasi Sebagai Koagulasi Cair
SUHARTO, NIM. L2J202010
2005
1.351
Lumpur sedimentasi Instalasi Pengolahan Air Pusdiklat Migas yang saat ini mencapai ± 30 m3/ hari, dibuang langsung ke Sungai Bengawan Solo, sehingga perlu pengelolaan ataupun pemanfaatan. Studi pemanfaatan lumpur sedimentasi sebagai koagulan cair bertujuan sebagai upaya mencari alternatif pemanfaatan lumpur sedimentasi disamping juga untuk menghemat pemakaian tawas (Al2SO4) sebagai koagulan.
Hasil penelitian menunjukkan koagulasi dengan menggunakan lumpur sedimentasi pada penambahan lumpur 7,5 mL mampu menurunkan kekeruhan sampai 4,96 NTU dan warna 105 PtCo (kekeruhan air baku 11,645 NTU dan warna 150 PtCo).
Lumpur recovery adalah lumpur sedimentasi yang ditambahkan asam sulfat untuk me-recovery Al(OH)3 menjadi Al2(SO4)3. Penelitian dilakukan dengan metode jar test. Pada variasi optimum dosis tawas 60 ppm dan dosis lumpur recovery 40 ppm mampu menurunkan kekeruhan dari 11,645 NTU menjadi 1,43 NTU (penurunan kekeruhan sebesar 9,215 NTU atau 87,72%. Penurunan warna pada variasi dosis tersebut sebesar 60 Unit PtCo ( penurunan warna 60 %). Bardasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No : 907/MENKES/SK/VII/2002 kekeruhan standar baku air minum adalah 5 NTU dan warna adalah 15 PtCo.
Asam sulfat (H2SO4) yang digunakan untuk me-recovery lumpur sedimentasi terlalu mahal untuk diaplikasikan di lapangan.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Dampak Tumpahan Minyak terhadap Kondisi Fisik Tanah
MARTONO, NIM. L2J202006
2005
6.329
Puluhan ribu bahan kimia digunakan pada berbagai industri, termasuk juga pada industri pemurnian minyak dan gas bumi. Berbagai industri di dunia dan khususnya di Indonesia dihadapkan pada berbagai permasalahan tentang peraturan yang mengharuskan untuk menekan/ memperkecil limbah berbahaya dan mengelolanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Minimisasi dan pengelolaan limbah berbahaya ini harus dimulai sejak perancangan sampai sepanjang daur hidup proyek.
Kejadian tumpahan minyak merupakan permasalahan yang cukup serius pada industri perminyakan karena dapat menyebabkan berbagai permasalahan dan pencemaran lingkungan. Sehingga kejadian tumpahan minyak ini perlu dilakukan penilaian dari segi resiko terhadap lingkungan baik dampak negatif pada tanah, dan air tanah maupun pada air permukaan.
Empat langkah dalam proses penilaian resiko meliputi: Identifikasi bahaya, penilaian paparan, penilaian tingkat racun dan penggolongan resiko. Untuk permasalahan / dampak negatif terhadap tanah ada beberapa hal yang seharusnya diketahui berhubungan dengan sifat-sifat yang dimiliki tanah termasuk diantaranya klasifikasi tanah, mineral-mineral tanah, densitas tanah, porositas dan kandungan organik karbon dalam tanah.
Tumpahan minyak dan pengaruhnya terhadap tanah kita bahas dalam tugas akhir ini.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Identifikasi Pengelolaan Sampah Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Pusat Perbelanjaan 1 Tc Cempaka Mas, Kelurahan Sumur Batu, Kec. Kemayoran, Jakarta)
WAHYU PUSPITASARI, NIM. L2J000805
2005
1.422
ITC Cempaka Mas yang terletak di Jl. Letjen Suprapto, Jakarta Pusat adalah pusat perbelanjaan dengan sistem grosir dan merupakan pusat bisnis gorsir terbesar di Asia Tenggara yang menyediakan seluruh kebutuhan masyarakat. Tahapan awal penelitian adalah pengumpulan data dan literatur, dilanjutkan dengan pengambilan sampah secara acak sebanyak 1 m3, pemilahan dan pengukuran volume serta komposisinya, setelah itu dilakukan perencanaan manajemen pengelolaan sampah yang berdasarkan pada hierarki pengelolaan sampah terpadu. Penerapan pengelolaan sampah tersebut di pusat perbelanjaan ITC Cempaka Mas dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan lebih dari 50 % per hari. Sehingga akan berdampak juga pada penurunan kebutuhan akan lahan TPA dan biaya pengangkutan. Biaya operasional pengelolaan ini membutuhkan biaya lebih tinggi tetapi setelah dikurangi dengan pendapatan dari hasil pengolahan seperti pengomposan dan penjualan barang lapak, pengelolaan ini dapat menghemat biaya sebesar Rp 21.760.235/bulan dari biaya operasional eksisting.
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)