Laporan/Prosiding

Standar Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka (SK SNI M-17-1989-F)

Th. 4.895

Pengukuran debit sungai/ saluran terbuka adalah proses pengukuran dan perhitungan kecepatan, kedalaman dan lebar aliran serta penghitungan luas penampang basah, untuk menghitung debit di sungai dan saluran terbuka.

Buku metode pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengukuran debit sungai dan saluran terbuka, yang tidak terpengaruh arus balik atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai atau saluran terbuka. Sedangkan tujuan dari metode pelaksanaan ini untuk memperoleh data debit yang benar dan terpercaya.

Metode pelaksanaan ini meliputi cara pengukuran, peralatan dan sarana penunjang serta persyaratan teknis dan nonteknis dalam pelaksanaan yang telah lazim digunakan di Indonesia.Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 306/KTPS/1989
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Peralatan dan Sarana Penunjang
2.1 Peralatan
2.2 Alat Ukur Kecepatan
2.3 Alat Ukur Penampang Basah
2.4 Sarana Penunjang

Bab III. Persyaratan Pengukuran Debit
3.1 Persyaratan Teknis
3.2 Persyaratan Non Teknis

Bab IV. Pengukuran Debit
4.1 Prinsip Pengukuran Debit
4.2 Pembacanaan Tinggi Muka Air
4.3 Pengukuran Penampang Basah
4.4 Pengukuran Kecepatan
4.5 Kecepatan Aliran Ukur
4.6 Kecepatan Aliran Dihitung
4.7 Perhitungan Debit
4.8 Perhitungan Debit Berdasarkan Kecepatan Diukur
4.9 Perhitungan Debit Berdasarkan Kecepatan Aliran Dihitung
4.10 Perhitungan Debit Berdasarkan Tinggi MUka Air

Bab V Lain-Lain
5.1 Buku Metode Pengujian
5.2 Koordinasi
5.3 Laporan

Lampiran A: Daftar Nama dan Lembaga
Lampiran B: Daftar Istilah
Lampiran C: Daftar Notasi

Standar Spesifikasi Sumur Gali untuk Sumber Air Bersih (SK SNI S-02-1991-03)

Th. 3.985

Sumur gali untuk sumber air bersih adalah sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dari akuifer yang dipergunakan sebagai sumber air baku untuk air bersih dan mampu menghasilkan air sebanyak minimal 400 liter setiap hari per keluarga, dibuat dengan cara menggali, yang selanjutnya disebut sumur gali.

Buku spesifikasi sumur gali untuk sumber air bersih ini adalah untuk dijadikan pegangan bagi penyelenggara pembangunan sumur gali dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk air bersih rumah tangga. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan persyaratan teknis sumur gali sebagai sumber air baku untuk air bersih yang terlindung dari pencemaran.

Spesifikasi ini mencakup pengertian dan ketentuan-ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi serta kekuatan dan penempatan sumur gali.

Daftar isi:

Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Spesifikasi
2.1 Bentuk dan Tipe
2.2 Ukuran
2.3 Bahan Bangunan
2.4 Komponen dan Fungsi
2.5 Kekuatan dan Ketahanan
2.6 Perlengkapan
2.7 Lokasi Penempatan
2.8 Performance

Lampiran A: Daftar Istilah
Lampiran B: lain-Lain
Lampiran C: Daftar Nama dan Lembaga

Standar Metode Pengujian Kualitas Fisika Air (SK SNI M-03-1989-F)

Th. 2.398

Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian kualitas fisika air di lapangan dan laboratorium. Sedangkan tujuan metode pengujian ini untuk memperoleh hasil uji sifat fisika air.

Metode ini memuat pengertian kualitas fisika air, persyaratan pengujian sifat fisika air dan cara pengujian kualitas fisika air yang meliputi; prinsip kerja, bahan, peralatan, cara kerja dan perhitungan hasil uji.

Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 306/KTPS/1989
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Persyaratan Pengujian Kualitas Fisika Air
2.1 Bahan
2.2 Peralatan Analisis
2.3 Pola Kerja
2.4 Waktu Pemeriksaan
2.5 Petugas

Bab III Cara Pengujian Sifat Fisika Air
3.1 Suhu
3.2 Warna
3.3 Kekeruhan
3.4 Kejernihan
3.5 Residu Total
3.6 Residu Tersuspensi
3.7 Residu Terlarut
3.8 Residu Terurai dan Residu Terikat
3.9 Residu Mengendap
3.10 Derajat Keasaman (pH)
3.11 Daya Hantar Listrik (DHL)
3.12 Kegaraman (Salinitas)

Bab IV Cara Pembuatan Larutan
4.1 Pembuatan Larutan Untuk Pengujian Warna
4.2 Pembuatan Larutan Untuk Pengujian Kekeruhan Metode Nephelometri
4.3 Pembuatan Larutan Untuk Pengujian Derajat Keasaman (pH)
4.4 Pembuatan Larutan Untuk Pengujian DHL
4.5 Pembuatan Larutan untuk Pengujian Salinitas (Kegaraman)

Lampiran A: Daftar Nama dan Lembaga
Lampiran B: Daftar Istilah
Lampiran C: Lain-Lain

Standar Spesifikasi Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm) (SK SNI S-01-1990-F)

Th. 1.893

Meter air adalah alat ukur untuk menentukan banyaknya aliran air yang melalui suatu pipa yang dilengkapi dengan alat penunjuk, untuk menyatakan volume air yang lewat.

Spesifikasi ini dimaksudkan untuk dipakai sebagai acuan dalam menilai mutu meter air yang digunakan untuk keperluan air bersih. Sedangkan tujuan dari spesifikais ini adalah untuk digunakan oleh penyelenggara pembangunan dalam menentukan klasifikasi dan persyaratan teknis meter air yang digunakan untuk keperluan air bersih.

Ruang lingkup spesifikasi ini meliputi pengertian dan persyaratan mutu; bahan, konstruksi akurasi, kehilangan tekanan dan ketahanan tekanan.Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 306/KTPS/1989
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Persyaratan Mutu
2.1 Bahan
2.2 Rancangan dari Pelaksanaan
2.3 Sifat-Sifat Pengukuran
2.4 Perapatan dan Kekedapan Air
2.5 Penyegelan
2.6 Penandaan
2.7 Kemampuan Ukur
2.8 Kehilangan Tekanan
2.9 Ketahanan Tekanan
2.10 Bentuk dan Konstruksi
2.11 Alat Penyetel

Lampiran A: Daftar Nama dan Lembaga
Lampiran B: Daftar Istilah

Standar Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5 (SK SNI S-03-1993-03)

Th. 733

Instalasi air minum tipe cikapayang 5 adalah instalasi pengolahan air minum dengan memanfaatkan proses berkaratnya besi dalam air mengalir sebagai sumber koagulan utama dan kapur padam sebagai koagulan pembantu, dengan kapasitas pengolahan 5 l/det, yang selanjutnya disebut TC-5.

Spesifikasi instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5 ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi perencana dan pelaksana instalasi air minum. Sedangkan tujuan spesifikasi ini adalah untuk mendapatkan instalasi yang dapat mengolah air baku menjadi air minum.

Spesifikasi ini memuat pengertian dan persyaratan teknis meliputi: bentuk, ukuran, bahan dan fungsi.

Daftar isi:

Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Spesifikasi
2.1 Bentuk
2.2 Ukuran
2.3 Bahan
2.4 Fungsi

Lampiran A: Lain-Lain
Lampiran B: Daftar Nama dan Lembaga

Standar Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan (SK SNI S-14-1990-F)

Th. 2.020

Sumur resapan air hujan adalah sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah.

Maksud spesifikasi ini adalah untuk dipakai sebagai acuan bagi perencana dalam pembuatan sumur resapan air hujan yang digunakan di lahan pekarangan terkedapkan. Sedangkan tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk digunakan bagi perencana dalam memilih bentuk, ukuran, bahan bangunan dan konstruksi sumur resapan air hujan yang diterapkan di lahan pekarangan terkedapkan untuk mengurangi limpasan permukaan yang sangat berlebihan/ banjir sekaligus untuk penambahan potensi air tanah.

Spesifikasi ini memuat pengertian dan persyaratan teknis sumur resapan khusus untuk air hujan pada lahan pekarangan.Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 184/KTPS/1990
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Persyaratan Teknis
2.1 Bentuk dan Ukuran
2.2 Bahan Bangunan
2.3 Tipe Konstruksi Sumur Resapan

Lampiran A: Daftar Nama dan Lembaga

Standar Spesifikasi Pipa PVC untuk Air Minum (SK SNI S-20-1990-03)

Th. 3.187

Spesifikasi Pipa PVC untuk air minum ini dimaksudkan untuk dipakai sebagai pegangan dan acuan bagi penyelenggara pembangunan dalam menilai mutu pipa PVC. Sedangkan tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk menetukan klasifikasi dan persyaratan teknis pipa PVC.

Spesifikasi ini memuat pengertian dan persyaratan mutu yang meliputi bentuk dimensi sifat mekanik dan kimia dari pipa PVC untuk saluran air minum dan air bersih. Spesifikasi ini melengkapi SNI 0084-1987-A.

Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 531/KTPS/1990
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Spesifikasi
2.1 Bentuk dan Sifat Tampak
2.2 Dimensi
2.3 Bahan
2.4 Kekuatan Tekanan Hidrostatik
2.5 Ketahanan terhadap Metilena Klorida
2.6 Perubahan Panjang

Lampiran A: Daftar Istilah
Lampiran B: Daftar Nama dan Lembaga

Standar Metode Pengujian Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm) (SK-SNI M-03-1990-F)

Th. 1.138

Meter air adalah alat ukur untuk menentukan banyaknya aliran air yang melalui suatu pipa yang dilengkapi dengan alat penunjuk untuk menyatakan volume air yang lewat.

Metode pengujian meter air ini dimaksudkan untuk dijadikan acuan dalam melakukan pengujian meret air ukuran 13 mm - 40 mm. Sedangkan tujuan dari metode pengujian meter air ini adalah untuk digunakan oleh penyelenggara pembangunan dalam pengawasan dan pemeriksaan mutu meter air.

Metode pengujian meter air ini mencakup uji dimensi, uji akurasi, uji kehilangan tekanan dan uji ketahanan tekan.

Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/KTPS/1989
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Cara Pengujian Meter Air untuk Air Bersih
2.1 Uji Dimensi
2.2 Uji Akurasi
2.3 Uji Kehilangan Tekan
2.4 Uji Ketahanan Tekan
2.5 Pengesahan Alat Ukur
2.6 Pelaporan

Lampiran A: Daftar Nama dan Lembaga
Lampiran B: Daftar Istilah
Lampiran C: Lain-Lain

Standar Metode Pengambilan Contoh Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm) (SK-SNI M-04-1990-F)

Th. 701

Contoh meter air adalah contoh alat ukur untuk menentukan banyaknya aliran air yang melalui suatu pipa yang dilengkapi dengan alat penunjuk, untuk menyatakan volume air yang lewat untuk keperluan pengujian.

Metode pengambilan contoh meter air ini dimaksudkan sebagai pegangan praktis bagi pelaksanaan dalam pengambilan contoh di lokasi agar diperoleh contoh yang dapat mewakili. Sedangkan tujuannya adalah untuk digunakan oleh penyelenggara pembangunan dalam pengawasan terhadap pembelian barang agar seluruh barang dapat digunakan sesuai dengan perencanaan dari pembeli.

Metode ini meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh meter air untuk keperluan pengujian.Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 306/KTPS/1989
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Persyaratan Pengambilan Contoh
2.1 Persyaratan Pengambilan Contoh untuk Pelaksanaan Uji Acak
2.2 Persyaratan Pengambilan Contoh untuk Pelaksanaan Batch Testing
2.3 Tempat Pelaksanaan Batch Testing
2.4 Jumlah Contoh
2.5 Prosedur Kerja

Bab III. Cara Pelaksanaan Pengambilan Contoh
3.1 Menentukan Lokasi Pengambilan Contoh
3.2 Menentukan Jumlah Contoh
3.3 Melakukan Pengambilan Contoh
3.4 Melakukan Pengujian Di Lapangan
3.5 Pengangkutan Contoh Ke Laboratorium
3.6 Melakukan Pengujian Di Laboratorium
3.7 Pembuatan Laporan

Lampiran A: Daftar Nama dan Lembaga
Lampiran B: Lain-Lain
Lampiran C: Daftar Istilah

Standar Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum (SK SNI M-96-1990-03)

Th. 858

Contoh uji pipa PVC adalah pipa-pipa PVC yang diambil dari suatu tumpukan/kumpulan pipa untuk keperluan pengujian.

Metode Pengambilan Contoh Pipa PVC untuk Air MInum ini dimaksudkan sebagai pegangan praktis bagi penyelenggara pembangunan dalam mengawasi pembelian pipa agar pipa dapat digunakan sesuai perencana. Sedangkan tujuan dari metode ini adalah untuk digunakan dalam melakukan pengambilan contoh uji pipa PVC agar diperoleh contoh uji yang dapat mewakili.

Ruang lingkup metode ini meliputi pengertian, persyaratan, ketentuan dan tata cara pengambilan contoh pipa PVC untuk keperluan pengujian.Daftar isi:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 531/KTPS/1990
Daftar Isi

Bab I. Deskripsi
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Pengertian

Bab II. Persyaratan Pengambilan Contoh Uji
2.1 Persyaratan Pengambilan Contoh Uji untuk Uji Acak
2.2 Persyaratan Pengambilan Contoh Uji untuk Batch Testing
2.3 Tempat Pengambilan Contoh Uji

Bab III Ketentuan-Ketentuan
3.1 Jumlah Contoh Uji untuk Uji Acak
3.2 Jumlah Contoh Uji untuk Batch Testing

Bab IV Cara Pelaksanaan Pengambilan Contoh Uji

Bab V Laporan Pengambilan Contoh Uji

Lampiran A: Daftar Istilah
Lampiran B: Lain-Lain
Lampiran C: Daftar Nama dan Lembaga