Laporan/Prosiding

Laporan Bulanan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Juli 2007

Th. 739

Laporan ini merupakan laporan bulanan kegiatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) yang berisi garis besar hasil kegiatan, serta temuan penting dari kegiatan Pokja AMPL selama bulan Juli 2007. Selain itu, laporan ini juga memberikan informasi mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan yang akan datang.

Daftar Isi:

Daftar isi
Daftar Lampiran
A. Sekretariat Pokja AMPL
I. Administrasi
II. Pusat Informasi AMPL
III. Produk Komunikasi Pokja AMPL
B. Kelompok Kerja AMPL
1. Ditjen Bangda, Departemen Dalam Negeri
2. Direktorat Jenderal PP-PL, Departemen Kesehatan
3. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Departemen Dalam Negeri
4. Direktorat Penyehatan Lingkungan dan Permukiman, Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum
C. Rencana Kegiatan Bulan Agustus 2007
 

Laporan Bulanan Program Kerjasama Bappenas-Plan Indonesia - Agustus 2007

Th. 817

Laporan ini merupakan laporan bulanan program kerjasama Bappenas-Plan Indonesia pada bulan Agustus 2007 yang berisi garis besar hasil kegiatan, serta temuan penting dari kegiatan kerjasama tersebut. Selain itu, laporan ini juga memberikan informasi mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan yang akan datang.

Daftar Isi:

Pendahuluan
Kegiatan Kerjasama
Rencana Kerja Bulan Agustus 2007
Pencapaian
Permasalahan
Tindak Lanjut
Rencana Kegiatan September 2007
Status Keuangan

Evaluation of Small-scale Providers of Water Supply and Sanitation Services in Peru

Th. 727

Buku ini menguraikan hasil studi evaluasi tentang unit-unit kecil penyedia layanan (small-scale providers/SSP) air minum dan sanitasi di Peru. Dari hasil evaluasi tersebut digambarkan latar belakang adanya SSP dan pengalaman para operatornya, dengan menekankan pada cakupan layanan, kualitas pelayanan, harga, dan keberlanjutannya. Evaluasi ini juga memberikan usulan peningkatan pelayanan kepada pasar bagi SSP secara tradisional.

Studi ini dibagi ke dalam tiga bagian: (a) penilaian untuk menentukan mengapa sektor kebijakan dan sumber daya keuangan dan kelembagaan belum menghasilkan ketentuan pelayanan kepada seluruh populasi, terutama bagi sebagian yang dilayanai SSP; (b) berbagai survey di 14 komunitas dengan SSP dan analisa respon terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan aspek legal, teknik, pasar, dan keuangan, berdasarkan persepsi pelanggan; dan (c) rekomendasi kebijakan untuk SSP dan hal-hal yang diperlukan untuk mendukung penyampaian jasa layanan yang lebih baik.

Prosiding Lokakarya Rencana Seleksi Kabupaten Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2006-2010, Jakarta 8 -9 Agustus 2007

2007 734

Pentingnya pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan yang disebabkan oleh rendahnya cakupan AMPL selama ini mengakibatkan dampak pada menurunnya tingkat kesehatan serta produktivitas kerja masyarakat. Beberapa program tanpa subsidi pemerintah sudah berjalan, seperti CLTS (Community Led Total Sanitation). Pada saat ini telah disepakati bahwa Unicef akan turut berpartisipasi dalam implementasi CLTS di Indonesia dengan sumber dana hibah dari negara Belanda dan Swedia.

Maksud dan tujuan diselenggarakan lokakarya ini adalah untuk memberikan penjelasan umum mengenai konsep program air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat yang didukung oleh Unicef kepada pemerintah provinsi, sehingga Pemerintah Pusat dan Provinsi dapat menyusun kriteria seleksi kabupaten dan menghasilkan daftar (longlist) calon kabupaten penerima bantuan.

Lokakarya diselenggarakan tanggal 8 – 9 Agustus 2007 di ruang Singkarak Maninjau Hotel Ibis, Jakarta Pusat. Dimulai dengan sambutan pembukaan dari Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas, dilanjutkan dengan penjelasan kerangka kerjasama Pemerintah Indonesia - Unicef tahun 2006-2010. Kemudian disambung dengan presentasi materi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat oleh Basah Hernowo, Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat oleh Oswar Mungkasa, Program Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kerjasama RI-Unicef oleh Hening Darpito dan Douglas Booth, dan Petunjuk Pelaksanaan Rencana Seleksi Kabupaten Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Thaun 2007 – 2010 oleh Gustomi. Serta terakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan sesi diskusi.

Output dari lokakarya adalah tersusunnya kriteria seleksi untuk kabupaten yang akan menerima program, daftar calon (longlist) kabupaten yang akan menerima program, dan rencana kerja untuk roadshow di propinsi terpilih.

Daftar isi:

Halaman judul
Daftar isi
Kata Pengantar
Sambutan Lokakarya Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas
Bab IPendahuluan
Bab II Proses Lokakarya
Bab IIIHasil Lokakarya
Lampiran 1Data Informasi Persentase, Perankingan Kabupaten Versi BPS (Susenas)
Lampiran 2Data Informasi Persentase, Perankingan Kabupaten Versi Propinsi
Lampiran 3Data Calon Kabupaten Penerima Bantuan
Lampiran 4Materi Presentasi
Lampiran 5Sesi Tanya Jawab
Lampiran 6Hasil Diskusi Kelompok A dan Kelompok B
Lampiran 7Nama dan Alamat Pembicara
Lampiran 8Daftar Hadir Peserta

Panduan 5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

03 September 2007 1.609

Sehat adalah modal awal untuk melakukan segala aktifitas kehidupan untuk semua. Bagi orang yang kaya raya sekalipun, harta menjadi tidak berarti kalau sakit.

Menjaga yang sehat tetap sehat lebih murah daripada menyembuhkan yang sakit menjadi sehat.

Buku ini berisi apa saja yang dapat kita lakukan agar tetap sehat dan tidak terserang penyakit.

Laporan Kemajuan Kegiatan WASPOLA Juli 2007

Th. 746

Laporan ini merupakan laporan kemajuan kegiatan WASPOLA Juli 2007 yang berisi garis besar hasil kegiatan yang dilaporkan berdasarkan komponen kegiatan, yaitu policy implementation, policy reform, knowledge management, dan project management, serta temuan penting dari kemajuan kegiatan WASPOLA hingga Juli 2007. Selain itu, laporan ini juga memberikan informasi mengenai rencana kegiatan periode yang akan datang.

Water Quality Assessment (WQA) Study of Knowledge Attitude, and Practice (KAP) MPA-PHAST Community Led Total Sanitation (Resume)

Th. 771

Daftar isi:

Water Quality Assessment (WQA) Kabupaten Sukabumi tahun 2007
1.Background
2.Purpose
3.Time
4.Sample
5.Result

Study of Qualitative Report: Study of Knowledge, Attitude, and Practice (KAP) Baseline Survey on Hygiene, Sanitation and Water Use in Sukabumi District
I.Executive Summary
1.1Personal Hygiene
1.2 Sanitation
1.3 Water Use
1.4 Environment Sanitation
1.5 Communication Channels
1.6 Influencing Factors

Water Quality Assessment (WQA) Study of Knowledge Attitude, and Practice (KAP) MPA-PHAST Community Led Total Sanitation (Indonesia Edition)

Th. 843

Buku ini berisi laporan tentang Water Quality Assessment (WQA) dan Knowledge Attitude Practice (KAP), pemberdayaan masyarakat dengan metode Community Led Total Sanitation (CLTS), serta masalah Hygiene, Sanitasi dan Penggunaan Air Bersih di Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan penelitian Water Quality Assessment (WQA) dan Knowledge Attitude Practice (KAP) dilaksanakan mulai dari tahun 2006. Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dan Unicef untuk mengetahui kualitas air bersih secara bakteriologis dan kimia di kabupaten Sukabumi dan menjadi acuan pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air bersih masyarakat di Kabupaten Sukabumi.

Selain itu, buku ini juga melaporkan hasil kegiatan pemberdayaan dengan metode CLTS di UPTD Puskesmas Cidahu Kabupaten Sukabumi pada tahun 2007 yang bertujuan mengubah kebiasaan BAB masyarakat di sembarang tempat. Serta rangkuman penelitian tentang hygiene, sanitasi, dan penggunaan air bersih di Kabupaten Sukabumi.

Daftar isi:

WATER QUALITY ASSESSMENT (WQA) KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2007
Pendahuluan
1.Tujuan
2.Hasil Penelitian
3.Penutup

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN METODE CLTS, PUSKESMAS CIDAHU KECAMATAN CIDAHU, KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2007
Pendahuluan
Kegiatan Pelaksanaan CLTS di Kampung Ciseke Rt 21 Rw 05 Desa Tangkil
- Tahap Awal I
- Tahap Awal II
- Tahap III
- Tahap Monitoring
- Upaya Monitoring
-Hambatan

STUDY OF QUALITATIVE REPORT: STUDY OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE (KAP) BASELINE SURVEY ON HYGIENE, SANITATION AND WATER USE IN SUKABUMI DISTRICT
I.Rangkuman Penelitian
1.1Kebersihan Diri
1.2Sanitasi
1.3Penggunaan Air
1.4Kebersihan Lingkungan
1.5Sarana Komunikasi
1.6Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
II.Latar Belakang dan Tujuan Penelitian
2.1 Latar Belakang
2.2 Identifikasi Masalah
2.3 Maksud dan Tujuan penelitian
III.Metodologi Penelitian
3.1Metode Penelitian
3.2Lingkup Studi
3.3Tahapan Studi
IV.Hasil Penelitian
4.1 Kebersihan Diri
4.2 Sanitasi
4.3 Penggunaan Air
4.4 Kebersihan Lingkungan
4.5 Sarana Komunikasi
4.6 Intervensi Program
V.Analisis Hasil Penelitian
5.1 Kebersihan Diri
5.2 Sanitasi
5.3 Penggunaan Air
5.4 Kebersihan Lingkungan
5.5 Sarana Komunikasi
5.6 Faktor-Faktor yang Berpengaruh
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi
6.1 Kesimpulan
6.2 Rekomendasi

Kumpulan Dokumen ISSDP

Th. 1.257

Kumpulan dokumen ISSDP ini berisi ringkasan dokumen produk-produk ISSDP yang meliputi tema National Enabling Framework, Hygiene Promotion and Sanitation Awareness, dan City Capacity and Strategy Developmen (Pengembangan Kapasitas Kota dan Strategi Sanitasi).

Daftar isi:

C1. National Enabling Framework
1.Kampanye Sanitasi dan Promosi Kesehatan melalui Adovaki dan Capacity Building
2.Kelembagaan dalam Pengembangan Program Sanitasi (Dukungan Kegiatan pada C-4)
3.Kajian dan Rekomendasi Sanitasi Dasar dan SPM Sanitasi
4.Strategi Komunikasi Pengembangan Sanitasi
5.Sumber-sumber Pendanaan dan Kecenderungan Belanja Pembangunan Prasarana Sanitasi di Tingkat Daerah
6.Kajian Badan Layanan Umum Daerah dan Opsi Operator Sanitasi Daerah
7.Kerjasama Pemerintah Swasta di Sektor Sanitasi: Opsi di Masa Mendatang
8.Peran Propinsi dalam Pengembangan Sanitasi di Daerah
9.Outline of a National Institutional Framework for the Sanitation Sector
10.Peran Sektor Swasta (PSP) di Sektor Sanitasi
11.Kajian Hukum Pengaturan Layanan Sanitasi Indonesia
12.Kerangka Kerja Pendanaan dan Strategi Program Sanitasi Nasional
13.Legal and Practical Aspects of Setting Sanitation Tariffs
14.(with C4) Source Book (City Guidelines on: Capacity Building, Sanitation Strategy, Technology Performance, Planning Process, SPM, Community Sanitation Planning and Management)

C3. Hygiene Promotion and Sanitation Awareness
1.EHRA
1.1Pedoman
1.2Laporan EHRA Blitar
1.3Laporan EHRA Surakarta
1.4Laporan EHRA Banjarmasin
1.5Laporan EHRA Denpasar
1.6Laporan EHRA Payakumbuh
1.7Laporan EHRA Jambi
2.Supply Studies
2.1Desain
2.2Laporan Kota Blitar
2.3Laporan Kota Surakarta
2.4Laporan Kota Banjarmasin
2.5Laporan Kota Denpasar
2.6Laporan Kota Payakumbuh
2.7Laporan Kota Jambi
3.Design of Real Demand Study
4.Design of MPA
5.Kajian Media Evaluation
6.Seleksi NGO
7.Otonomi Pelibatan Sektor Swasta
8.Campaign Design Sanitation Awareness
8.1Masyarakat Indonesia
8.2Masyarakat Miskin Kota
8.3Pembuat Kebijakan
8.4Sektor Swasta
9.HWWS
10.Funding Proposal
10.1General Public
10.2Pro poor
10.3Decision Makers
10.4Private Sector

C.4 City Capacity and Strategy Development (Pengembangan Kapasitas Kota dan Strategi Sanitasi)
Pemetaan Sanitasi
-Draft Buku Putih
-Final White Book
Strategi Sanitasi Kota
-SSK, Jilid 1 – Garis Besar SSK
-SSK, Jilid 2 – Air Limbah Management
-SSK, Jilid 3 – Sampah domestik
-SSK, Jilid4 – Drainase lingkungan
-SSK, Jilid 5 – Pemasaran Sanitasi dan Peningkatan Kesadaran
-SSK, Jilid 6 – Kelembagaan dan Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah
-SSK, Jilid 7 – Pendekatan Pengembangan Sektor Swasta dan LSM
-SSK, Jilid 8 – Kondisi Keuangan dan Penata Laksanaan Anggaran
Rencana Aksi
-SSK, Volume 10 – Rencana Tindak Lanjut dan Skenario Anggaran
-Appendix 2: Project digest & costing
-SSK, Volume 9 – Pemantauan dan Evaluasi
Keterkaitan Kerangka Nasional dan Panduan Sanitasi Perkotaan
-Draft Pedoman Sanitasi Perkotaan
-Appendix, - Outline Resources & Tools Book
-Final Pedoman Sanitasi Perkotaan
-Final Laporan Program – Lessons Learned

Jender dalam Proyek Pembangunan Berbasis Masyarakat: Implikasi untuk Strategi PNPM (Gender in Community Driven Development Projects: Implications for PNPM Strategy)

15 Agustus 2007 858

Setelah sembilan tahun menyebar ke separuh dari seluruh desa di Indonesia, Program Pengembangan Kecamatan telah terbukti sebagai model efektif untuk pengurangan kemiskinan. Namun bagaimana kinerja para wanita dalam program ini dan program pembangunan berbasis masyarakat lain Survei bersama antara donor dan pemerintah menyelidiki lima proyek.

Link Laporan