Laporan/Prosiding

Tata Cara Perencanaan Plambing

Th. 743

Tata cara perencanaan ini mencakup:
1.Penaksiran kebutuhan air minum untuk merencanakan sistem penyediaan air minum,
2.Perencanaan jaringan pipa air minum, jaringan pipa pembuangan, ven, dan air hujan
3.Pemilihan alat plambing, yaitu penetapan jumlah alat plambing yang diperlukan pada setiap lantai atau kelompok ruang
4.Pemilihan peralatan bantu, meliputi penentuan jenis dan kapasitas
5.Tata cara ini berlaku untuk perencanaan sistem plambingpada bangunan baru termasuk penyambungan pipa persil.

Daftar isi:

1 Ruang lingkup
2 Acuan Normatif
3 Istilah dan definisi
4 Prosedur perencanaan
5 Perencanaan sistem penyediaan air minum
6 Perencanaan Sistem air buangan

Tata Cara Pemilahan Dan Pemasangan Ven Pada Sistem Plambing

Th. 789

Tata cara ini mencakup persyaratan umum, persyaratan teknik, cara pemeliharaan berupa tindakan pemeriksaan dan pembersihan pada sistem plambing air minum, air limbah, air hujan dan perlengkapannya.

Daftar isi:

1Ruang lingkup
2Acuan Normatif
3Istilah dan definisi
4Persyaratan umum
5Persyaratan teknis
6Pemeliharaan sistem plambing
Lampiran
Daftar pustaka

Tata Cara Pemeliharaan Sistem Plambing

Th. 1.874

Tata cara ini mengatur mengenai pemilihan dan pemasangan perpipaan, pipa dan perlengkapan untuk sistem ven. Juga mengatur diameter minimum pipa ven, ven individu, ven pelepas, ukuran pipa ven, panjang ven, macam-macam pipa tegak ven dan ven pipa tegak.

Dalam tatacara ini diatur pula penyambungan dan tingkat ven, ketinggian diatas alat plambing, ven pelepas untuk pipa tegak, peralatan perangkap, ven pembuangan dari sumur-sumur pengumpul dan saluran-saluran pembuangan.

Daftar isi:

1Ruang lingkup
2Acuan
3Pengertian
4Bahan-bahan
5Persyaratan pipa tegak ven dan pipa tegak
6Ujung pipa ven
7Ven penghubung dan tingkatannya
8Ven-ven peralatan plambing
9Ven tunggal
10Ven bersama
11Ven basah
12Ven tegak air buangan
13Ven sirkit
14Sistem pembuangan air limbah gangguan dan ven
15Pipa ven untuk alat plambing kelompok
16Ven pelepas pipa tegak untuk lebih dari 10 interval cabang
17Ven sebagai perpanjangan pipa tegak (stock offsets)
18Ukuran pipa ven
19Katup pelepas udara
20Sistem ven yang direkayasa
Lampiran

Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Promosi Higiene Sanitasi Dalam Proyek WSLIC-2: Pedoman memfasilitasi Masyarakat dalam Program Promosi Higiene Sanitasi

07 Maret 2007 952

Tujuan dari pedoman memfasilitasi masyarakat dalam program promosi Higiene Sanitasi ini adalah meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan pembangunan tinja yang aman bagi orang dewasa, pembuangan tinja yang aman bagi bayi dan anak-anak, serta cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan tinja.

Water Wells & Septic Systems Handbook

R. Dodge Woodson   Th. 702

Ditulis dalam bahasa yang dapat dimengerti setiap orang, edisi yang mudah digunakan dari buku ini memberikan kebutuhan teknik dan pengaturan dalam perencanaan, pembangunan, perbaikan, dan perawatan sumur dan sistem septik sendiri.

Didukung dengan sejumlah grafik, tabel, dan ilustrasi yang informatif, buku ini menyajikan:
-Metode pembangunan, perawatan, dan perbaikan yang ada
-Peraturan internasional yang baru tentang saluran air buangan pribadi
-Standard terbaru dari American Water Works Association
-Pemecahan masalah seputar sumur dan sistem septik
-Metoda dan teknik penataan ruang

Sehingga, tidak masalah apakah anda seorang ahli perpipaan, pengeboran, atau karyawan perusahaan, Water Wells and Septic System Handbook merupakan satu sumber yang anda butuhkan untuk memasuki dunia profesional bekerja dengan sumur dan sistem septik.

WSSCC Progress Report 2000-2003: Of the People, By the People, For the People

26 Februari 2007 728

Daftar isi:

REPORT

Opening Note

Phases and Progression

2000-2003: WSSCC programme in review

Advocacy, communication and mobilisation

Thematic activities

Regional and National Activities

Final words

ANNEXES

WSSCC governance and management structure Steering committee

WSSCC Secretariat

Regional and National Representatives

 Thematic Working Groups

Membership

Financial overview

Global WASH Forum, Dakar, Senegal

 

Dapatkah Perda Menjamin Komitmen Kerjasama antara Wilayah? Pengelolaan Sumber Air Minum Lintas Wilayah di Kawasan Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat (Seminar dan Lokakarya Nasional, Jakarta 26-27 Juli 2006 "Peraturan Daerah dalam Pencapaian Tujuan Otonomi Daerah: Meningkatkan Akses dan Partisipasi Publik dalam Menelaah Perda untuk Menjamin Transparansi & Akuntabilitas Pengimplementasian Perda")

Hikmat Ramdan dan Ahmad Dermawan (Asisten Peneliti CIFOR)   Th. 701

Salah satu dampak penting dari desentralisasi adalah berubahnya struktur hubungan antar wilayah di Indonesia. Sebelumnya, hubungan antara dua kabupaten diselesaikan di tingkat propinsi, tetapi desentralisasi telah memungkinkan kedua kabupaten menyelesaikan sendiri urusannya.
Satu tantangan dalam masa desentralisasi yang memerlukan perhatian yang serius adalah adanya potensi konflik antara kawasan hulu dan hilir dalam pemanfaatan sumber daya alam lintas wilayah.

Tulisan ini menganalisis dinamika hubungan antara Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon di Jawa Barat dalam penyediaan air minum. Selama ini, penduduk di Kota Cirebon menikmati air minum yang mata airnya berasal dari Kabupaten Kuningan, tanpa memberikan imbalan kepada Kabupaten Kuningan atas penyediaan jasa air minum tersebut. Proses negoisasi antara kedua daerah menghasilkan kesepakatan antara lain abhwa Kota Cirebon akan memberikan kompensasi sejumlah tertentupada Kabupaten Kuningan atas jaminan ketersediaan air minum bagi wilayahnya. Untuk menjawab hal ini, Kabupaten Kuningan menerbitkan Perda Nomor 38/2002 tentang Rencana Tata Ruang Gunung Ciremai. Perda ini digunakan sebagai sebagai sertifikat komitmen Kabupaten Kuningan untuk melaksanakan konservasi kawasan tersebut sebagai sumber mata air.

Tulisan ini juga membahas peluang dan tantangan dari penerapan Perda tersebut serta menganalisa pembelajaran bagi kemungkinan penerapan mekanisme yang serupa di wilayah lain.

Identifying Scale Economics for Different Types of Water Supply Organizations in Japan

Takuya Urakami   Th. 767

Although water supply systems include activities such as water intake; water purification; and water distribution, many water supply organizations are not always equipped with all three activities. In fact, Japan has two types of water companies: one that operates water intake and water purification (Type 1); and the other which mainly operates water distribution (Type 2). Many previous studies have attempted to identify scale economies for water supply organizations, but have failed to take into account which water supply systems operate.

In this analysis we categorize Japanese water supply organizations into three types: Type 1 - which operates water intake and water purification; Type 2a - which not only operates water distribution, but also operates water intake and water purification; and Type 2b - which operates water distribution, but purchases water from type 1 companies. After that, we estimate scale economies for each type of water supply organization using the translog cost function. Furthermore, we take into account their water sources, especially Type 1 and Type 2a, because we consider that differences of water sources might affect the cost structure of water supply systems.

Improving Health Through Behavior Change A Process Guide on Hygiene Promotion

Michael Favin, Gail Naimoli, & Lisa Sherburne   Th. 814

The purpose of this guide to support planning and management of effective hygiene promotion for the purpose of preventing diaseas. To do this, the guide provides a systematic description of a methodology called Behavior-Centered Pragramming.

Based in part on the promise of its experience with a hygiene improvement project in Hato Mayor Province, the Dominican Republic, the USAID-funded Environmental Health Project and the Pan America Health Organization collaborated with local partners to establish similar programs in the Cusco area of Peru and in Chinandega Department of Nicaragua.

The guide is intended for health planners and managers in govermental, non governmental and international organizations working at the district, provincial, regional or national levels in developing countries, as well as for organizations that support programs at those levels. While the objectives is to aid user in designing and implementaing effective diarrheal disease prevention programs, the process and principles described should be helpful in planning and implementing any program that addresses child health in most settings.

Laporan Bulanan Pokja AMPL Desember 2006

Th. 748

Laporan ini merupakan laporan bulanan kegiatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) yang berisi garis besar hasil kegiatan, serta temuan penting dari kegiatan Pokja AMPL selama bulan Desember 2006. Selain itu, laporan ini juga memberikan informasi mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan yang akan datang.

Daftar Isi:

Daftar isi
Daftar Lampiran
A. Sekretariat Pokja AMPL
I. Administrasi
II. Pusat Informasi AMPL
III. Produk Komunikasi Pokja AMPL
B. Kelompok Kerja AMPL
1. Ditjen Bangda, Departemen Dalam Negeri
2. Direktorat Jenderal PP-PL, Departemen Kesehatan
3. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Departemen Dalam Negeri
4. Direktorat Penyehatan Lingkungan dan Permukiman, Ditjen Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum
C. Rencana Kegiatan Bulan Januari 2007