Laporan/Prosiding

Sanitation & Hygiene Promotion in Lao PDR: Learning from the National Water Supply & Environmental Health Programme

Dr. Khonethip Phouangphet, Dr. Soutsakhone Chanthaphone, Santanu Lahiri, Chander Badloe   Th. 789

In Lao PDR, as in many countries, the provision of safe and reliable water supply and appropriate sanitation services, based on community-focused and sustainable approaches, remains a challenge.

One of the main focus area in Lao PDR's National Water Supply and Environmental Health Programme (NWSEHP) is sanitation and hygiene promotion. To this end, participatory hygiene analysis has been the entry point for initiating a key strategic principle - the community dialogue process.

Following a brief description of the programme background, this Learning Note describes the step-wise approach to community dialogue, with an emphasis on hygiene promotion initiatives. It defines the lessons learned thus far, based on field experience from operationalising the Lao PDR Rural Water Supply and Sanitation (RWSS) Sector Strategy in 7 selected 'spearhead' provinces, and on the nationally implemented School Sanitation and Hygiene program.

Myth vs. Reality: In Sanitation and Hygiene Promotion

Nilanjana Mukherjee   Th. 882

Sanitation and hygiene behaviour are not predictable like pipes and pumps. They have earnedthemselves the reputation of being the slow-moving and difficult components of water and sanitation programs. They are known to be essential for health impact, yet no one seems to have fail-proof formulas to make them work.

A number of myths have germinated and grown into the gaps that exist in sector knowledge about how to do sanitation and hygiene program right. Myths probably born of failures to see things from a perspective other than our own. Looking through the eyes of poor rural communities, some insights emerge as self-evident.

This field note presents some ground realities to challenges the myths. These were encountered during participatory research carried out during 1997-1999 by WSP-EAP in 40 communities served by five large-scale rural water supply and sanitation projects in Indonesia.

Panduan Pelatihan - Pengacara Publik Berperspektif Lingkungan

Andik Hardiyanto & Team   Th. 879

Panduan ini lahir dilatari dengan keprihatinan yang terjadi di lapangan akibat konflik yang berbasis sumber daya alam yang terus bermunculan tanpa kejelasan penyelesaian secara adil dan bermartabat. Hampir setiap tahun muncul laporan resmi mengenai laju kerusakan hutan, laut, lahan, udara, sungai, dan sebagainya. Namun kepedulian akan pelestarian lingkungan tidak pernah meningkat baik dari pemerintah maupun para kompradornya (pengusaha, peneliti, kelompok LSM, maupun masyarakat) yang turut menikmati tanpa mau peduli akan nasib lingkungan itu sendiri. Dalam semua sengketa sumber daya tersebut (natural resources conflict) sangat minim argumen hukum berperspektif lingkungan muncul, apalgi para pengacara yang fasih dan terampil di bidang kemasyarakatan dan lingkungan.Intinya, panduan ini bertujuan menghasilkan pengacara publik berperspektif lingkungan.

Laporan Kegiatan Pertemuan Strategi Nasional Pengembangan CLTS

Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes   Th. 776

ABC Workbook for Training Facilitators (Panduan Praktis Pelatihan Fasilitator)

Team PKPM   Th. 818

Buku ini adalah ringkasan dari rangkaian Training in-country yang merupakan proyek PKPM (Pengembangan Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat) dengan ketua fasilitatornya adalah Mr. Wada Nobuaki yang ditugaskan di dalam proyek JICA sebagai tenaga ahli jangka pendek.

Daftar Isi:

Preface

About this book

Contents

Chapter I. Partnership Building

Chapter II. Community Based Issue Analysis

Chapter III. Action Plan

Chapter IV. Implementation & Monitoring

Chapter V. Evaluation and Feddback

Integrated Citarum Water Resources Management Program (ICWRMP)

Technical Assistance Team Asian Development Bank   Th. 878

Petunjuk Pelaksanaan Survai Kepuasan Pelanggan

Th. 727

Tugas pokok dari setiap PDAM dalam pelaksanaan misinya adalah memberikan pelayanan air minum terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat. Dalam meningkatkan pelayanan kepada para pelanggannya perlu dilakukan Survai Kepuasan Pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka.

Usaha diatas sejalan dengan antisipasi atas pemberlakuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dimana untuk masa-masa mendatang para pelanggan akan semakin sadar akan hak-haknya dan semakin kritis dalam menerima kualitas pelayanan.

Survai Kepuasan Pelanggan PDAM telah disusun sebagai hasil kerjasama dengan instansi terkait di tingkat Pusat, Persatuan Perusahaan Daerah Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) dan pihak USAID (Amerika Serikat) yang berfungsi sebagai salah satu acuan untuk melayani pelanggan.

Pedoman Teknis Pembangunan Sarana Air Bersih Dan Sanitasi Proyek WSLIC-2 Buku 12: Saringan Rumah Tangga

09 Januari 2007 967

Yang dimaksud dengan saringan rumah tangga (SARUT) adalah sebuah sarana pengolahan air baku menjadi air bersih dengan menggunakan teknologi sederhana. Teknologi sederhana adalah teknologi yang mudah dalam pembuatan, murah dalam pembangunan, serta mudah dan murah dalam pengoperasian serta pemeliharaannya.

Petunjuk praktis ini mencakup pengertian, ketentuan umum dan ketentuan teknis mengenai bahan, peralatan serta cara pembuatan saringan rumah tangga dengan kapasitas 200 liter.