Laporan/Prosiding

Decree Of The State Minister Of Environment Number 129 Of 2003 Regarding Emission Standards Of Business And/Or Activity Of Natural Gas And Oil

Ministry Of Environmental Republic Of Indonesia   2004 810

That in order to implrmrnt the principle of article 8 subsection (1) government regulation number 41, 1999 regarding air pollution control it is considered necessaray to stipulate the decree of state minister of environment regarding emission standards of business and/or activity of natural gas and oil.

Himpunan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengendalian Pencemaran Dan / Atau Perusakan Laut

Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia   2003 1.063

Sebagian besar wilayah RI berupa perairan laut yang letaknya sangat strategis. Perairan laut Indonesia selain dimanfaatkan sebagai sarana perhubungan loka maupun internasional, juga memiliki sumber daya laut yang sangat kaya dan penting. Laut juga mempunyai arti penting bagi kehidupan makhluk hidup seperti manusia, ikan, tumbuh - tumbuhan dan biota laut lainnya. Hal ini berarti pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. agar laut dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan, maka kegiatan pengendalian pencemaran dan atau perusakan laut menjadi sangat penting. Pengendalian pencemaran dan perusakan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.Buku Himpunan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengendalian Pencemaran Dan / Atau Perusakan Laut berisikan:- PP No. 19/1999 tentang pengendalian pencemaran dan atau perusakan laut......- KepMen Neagra LH No. 45/MENLH/11/1996 tentang program pantai lestari.....- KepMen Negara LH No. 4/2001 tentang kriteria baku mutu kerusakan terumbu karang.......- Kep. Kepala Bappedal No. 47/2001 tentang pedoman pengukuran kondisi terumbu karang...

Drainage Works act 1954 (Act 354) & Irrigation Areas Act 1953 (Act 386)

International Law Book Services Malaysia   2001 995

Peraturan yang dibuat oleh Negeri Malaysia ini, memuat seputar irigasi dan drainase, dengan adanya peraturan - peraturan ini, kita bisa mempelajari dan membangdingkan dengan yang ada di Negara Indonesia.daftar isi: Drainage Works act 1954 (Act 354) & Irrigation Areas Act 1953 (Act 386)

Akta Perancang Bandar 1995 (Akta 538) & Town Planners Act 1995 (Act 538)

2003 968

Akta Perancang Bandar 1995 (Akta 538) & Town Planners Act 1995 (Act 538 adalah suatu akta untuk mengadakan peruntukan bagi pendaftaran perancang bandar dan bagi maksud yang terkait dengannya.

DAMPAK (Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas), Vol 2, No.1 Januari 2005

Universitas Andalas Padang   2005 1.156

Artikel yang disajikan pada edisi ini mencakup beberapa bidang keahlian yang ada di Jurusan Teknik LIngkungan, yaitu: Bidang pengelolaan udara, Bidang penolahan buangan padat dan Bidang pengendalian bising dan Bidang pengolahan air buangan.

Daftar Isi:

1. Analisi Kandungan Sulfat Dan Nitrat Dalam Partikulat di Udara Ambien Kawasan Pasar Raya Padang.
2. Studi Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah Kota Solok
3. Penerapan Program Aermod Untuk Memprediksi Penyebaran SO2 Dari PT. Semen Padang
4. Analisis Beberapa Model Penghalang Bising (Berrier) Dengan Teknik Skala Fisik (skala mode) 1: 20.
5. Pengaruh Konsentrasi Influen Pada Pengolahan Limbah Secara Biologi Dengan Menggunakan Tumbuhan Mensiang. )studi kasus limbah hotel bumi minang, padang)
6. Studi Timbulan Sampah Medis Rumah Sakit Di Kota Padang.

DAMPAK (Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas), Vol 2, No.2 Juli 2005

Prof. Dr. Benny Chatib, dkk (ed)   2005 1.222

Artikel yang disajikan pada edisi kedua ini selain dari dalam, juga berasal dari penulis luar jurusan teknik lingkungan UNAD. Kementerian Lingkungan Hidup dengan artikel mengenai Manajemen Pengelolaan Lingkungan. Artikel yan yang lain Bidang Pengelolaan Udara dan Bidang Pengolahan Buangan Padat serta Bidang Pengolahan Air Buangan.

Daftar Isi:

1. Studi Pengaruh Hydraulic Loading Rate (HLR) Terhadap Efisiensi Penyisihan Pada Pengolahan Limbah Cair Dengan Metoda Multi Soil Layering (MSL) (kasus studi limbah cair industri tahu Super, Padang).
2. Life Cycle assessment Produk Air minum Dalam Kemasan
3. Analisis Tingkat Pencemaran Karbon Monoksida (CO) Di KOta Padang Akibat Emisi Kendaraan Bermotor Dengan Program Caline 4.
4. Penyempurnaan Pola Penapisan Di Dalam Proses Amdal: Suatu Studi Komparasi.
5. Analisis Kandungan Partikel Logam Di Udara Ambien Kawasan Pasar Raya Padang.
6. Studi Distribudi Ukuran Dan Analisis Komposisi Kimia Partikulat Kawasan Industri Baja PT Krakatau Steel.

Analisis Kapasitas alir Sungai Bekasi Hulu Pada Banjir Tahun 2005

Trihono Kadri, Hidayat Pawitan   2006 982

Makalah ini terdapat di dalam buku: Kumpulan Makalah Tema Air Dan Budaya Dalam Seminar Nasional HAri Air Sedunia ke 14, Th. 2006, Jakarta, 25 April 2006 Gedung Sapta Taruna DPU.abstrakKota Bekasi mengalami banjir besar pada th. 2002 yang mengakibatkan beberapa permukiman terendam sedalam 0.5 - 2 meter di komplek perumahan sekitar Sungai Bekasi Hulu. Berbagai upaya telah dilakukan utnuk mengatasi maslah tersebut seperti dibangunnya konstruksi tanggul, pengerukan dll. Akan tetapi pada awal Maret 2005 Kota Bekasi kembali dilanda banjir.Curah hujan harian yang mengakibatkan banjir tahun 2005 sebesar 127 mm di Bekasi dan 88 mm di Cibinong. Debit yang mengalir sebesar 545 m3/detik dengan elevasi sungai Cilengsi yang kemudian bersatu dengan aliran sungai Cikeas.Masalah banjir pada umumnya disebabkan oleh berbagaifaktor yang saling terkait satu dengan lainnya. Makalah ini memaparkan dan menganalisa satu tinjauan penyebab banjir yaitu kapasitas alir masimum Sungai Bekasi Hulu dan dikaitkan dengan elevasi muka air pada debit rancangan banjir.

Kontribusi Sub DAS Ciliwung Dalam Banjir Jakarta 2002

Hikmad Lukman   2006 719

Makalah ini terdapat di dalam buku: Kumpulan Makalah Tema Air Dan Budaya Dalam Seminar Nasional HAri Air Sedunia ke 14, Th. 2006, Jakarta, 25 April 2006 Gedung Sapta Taruna DPU.abstrakDKI Jakarta selalu mengalami banjir dan genangan bila musim hujan tiba. Volume aliran air yang masuk berasal dari 13 sungai. Kejadian banjir dan genangan terparah terjadi pada th. 1996 dan 2002. Untuk mengetahui kondisi banjir Jakarta th. 2002, maka perlu dilakukan pengamatan karakteristik hidrologi pada beberapa sungai dengan menentukan parameter hidrograf aliran (debit aliran, waktu puncak, dan kedalam aliran). Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kontribusi sungai Ciliwung pada kejadian banjir dan genangan pada akhir Januari - awal Pebruari berdasarkan hujan 28 Januari - 1 Pebruari 2002.Untuk mengatasi kejadian banjir, maka dilakukan usaha dengan melakukan konservasi lahan dan pembuatan resevoir di sepanjang sungai Ciliwung. Hasilnya memnujukan adanya potensi pengurangan volume aliran dan potensi pengurangan koefisien aliran permukaan untuk kejadian hujan 28 Januari - 1 Februari 2002

Pengembangan Pemanenan Air Hujan Di Indonesia.

Mardjono Notodihardjo, Dosen Universitas Tarumanegara   2006 972

Makalah ini terdapat di dalam buku: Kumpulan Makalah Tema Air Dan Budaya Dalam Seminar Nasional HAri Air Sedunia ke 14, Th. 2006, Jakarta, 25 April 2006 Gedung Sapta Taruna DPU.abstrakRain is an important part of hydrologic cycle and source or life on the earth. Therefore its availability should be blessed and looked after for its sustainability. Includes in such blessing and look after is its utilization through the best practice and its conservation for sustainability. One of such practice is to harvest it through rainwater collection system (RCS) and make use of it for the longest possible time.The RCS is also less utilised due to the inefficiency and the irrelevant use pattern. In general people want to have additional new RCSs. But their social solidarity for itws maintenance is still to be improved. Laboratiry test shows that RCS water is properly drinkable. Rainwater harvesting needs further technological development. Besides, it needs also advocacy with strong argumants to convince its application, moreover in a larger scale as national movement. Commitment is necessary to implement rainwater harvesting in a nationa development perspectives, towards mass movement of the entire stakeholders, to apply wide scale concervation practice based on local capacity, through the formation of a strong network, and supported by state of art technological advancement, to perform an efficient, equitable dan sustainable water resources management.

Imbuhan Dan Penyimpanan Buatan Untuk Air Tanah

Untung Sudarsono Dan Manaris Pasaribu, Dep. Energi dan Sumber Daya Energi   2006 1.062

Makalah ini terdapat di dalam buku: Kumpulan Makalah Tema Air Dan Budaya Dalam Seminar Nasional HAri Air Sedunia ke 14, Th. 2006, Jakarta, 25 April 2006 Gedung Sapta Taruna DPU.abstrakImbuhan dan penyimpangan buatan air tanah pada prinsipnya dilakukan dengan cara menampung air di permukaan tanah dan membiarkannya meresap ke dalam tanah mengisi akifer sehingga menambah daya air tanah. Tujuan lain dari imbuhan dan penyimpangan air tanah secara buatan adalah mencegah intrusi air laut dan amblesan, menyimpan air, memperbaiki kualitas air melalui pengelolaan dalam akifer secara resmi.Permasalah dalam imbuhan dan penyimpanan buatan ini adalah terjadinya penymbatan permukaan infiltrasi oleh faktor - faktor fisik, biologi dan kimia.Untukmerancang imbuhan dan penyimpanan buatan ini beberapa hal pokok harus diperhatikan antara lain kemampuan infiltrasi tanah setempat, ketebalan zona tidak jenuh dan tidak ditempatkan di tapak yang telah tercemar. Selain itu diperlukan pengetahuan tentang sifat - sifat geokimia akifer. Metoda imbuhan dan penyimpanan air tanah sebenarnya telah dilakukan di Indonesia, kekurangannya adalah belum merupakan program nasional untuk mengatasi kekurangan air.