Laporan/Prosiding

Metode, Spesifikasi Dan Tata Cara, Edisi Pertama, Desember 2002: Bagian 5: Air, Air Tanah

Indonesia. Departemen Permikiman Dan Prasarana Wilayah, Balitbang   Th. 981

Buku NSPM Kimpraswil terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok SNI sebanyak 13 bagian dan kelompok pedoman, petunjuk manual teknis sebanyak enam bagian yang keseluruhannya merupakan standar atau bagian dari norma, standar, pedoman dan manual dalam penyelenggaraan bidang permukiman dan prasarana wilayah (DPU). SNI disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sedang pedoman, petunjuk, manual teknis ditetapkan oleh menteri Kimpraswil.Standar - standar tersebut disusun melalui mekanisme standardisasi oleh panita teknik bidang konstruksi bangunan yang anggota - anggotanya terdiri dari wakil-wakil eselon dilingkungan Kimpraswil, instansi, asosiasi profesi terkait dan para pakar dari perguruan tinggi.

Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman

Dep. PU. Balitbang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman.   Th. 1.704

Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai pegangan atau acuan dalam penerapan penyediaan air bersih komunal di lingkungan permukiman. Petunjuk teknis ini bertujuan, untuk pemerataan pelayanan air bersih di suatu kawasan permukiman dan dengan maksud untuk menghindari pencemaran sumber air di lingkungan permukiman sehingga kesehatan masyarakat meningkat

Metode, Spesifikasi Dan Tata Cara, Edisi Pertama, Desember 2002: Bagian 10 Rumah Dan Gedung, Perumahan

Indonesia. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Balitbang   Th. 1.159

Buku NSPM Kimpraswil terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok SNI sebanyak 13 bagian dan kelompok pedoman, petunjuk manual teknis sebanyak enam bagian yang keseluruhannya merupakan standar atau bagian dari norma, standar, pedoman dan manual dalam penyelenggaraan bidang permukiman dan prasarana wilayah (DPU). SNI disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sedang pedoman, petunjuk, manual teknis ditetapkan oleh menteri Kimpraswil.Metode, Spesifikasi Dan Tata Cara rumah dan gedung, perumahan mencakup ruang lingkup pengertian, ketentuan yang harus dilaksanakan dan prosedur yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian terhadap rumah dan gedung, perumahan. Buku ini memuat ketentuan - ketentuan dan cara pelaksanaan survai dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan untuk perencanaan rumah dan gedung, perumahanNSPM ini di bidang air bersihini diharapakan dapat digunakan oleh setiap penyelenggara bidang Kimpraswil dalam rangka mencapai mutu pekerjaan yang diharapakan melayani masyarakat.

Pedoman Umum Program Air Bersih dan Sanitasi Pedesaan Propinsi Nusa Tenggara Timur

2005 1.233

Kebutuhan air minum merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Kebutuhan air minum akan sangat diperlukan khususnya bagi daerah-daerah yang kekurangan sumber daya air minum, seperti halnya beberapa daerah di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Selain kondisi daerah yang sulit air, pengetahuan penduduk tentang hygiene yang masih kurang, serta sebagaian besar penduduk masih tinggal di tempat yang belum memenuhi standar lingkungan yang sehat. Hal ini menyebabkan penduduk NTT berada dalam kondisi yang rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui air. Memperhatikan hal tersebut diatas, Th. 1998 dalam pertemuan konsultasi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman telah disepakati untuk bekerjasama dalam pembangunan di bidang air minum dan sanitasi di Propinsi NTT.

Pedoman umum ini merupakan acuan dalam pelaksanaan program ProAir, yang berisi kerangka umum yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan daerah dan kebutuhan di lapangan.

Pedoman umum ini dibuat untuk memberikan kerangka pelaksanaan dan penjelasan kepada semua pihak yang terlibat dalam Program Penyediaan Air Minum dan sanitasi bantuan Jerman di Propinsi NTT (ProAir) agar memahami prosedur pelaksanaan program ini.
 

Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas II Untuk Pemukiman Padat di Kampung Bungur Ds/Kel. Medaeng Kec. Waru Kab. Sidoarjo.

Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM Sanimas Medaeng Asri Sejahtera   2003 1.146

Kondisi umum dan permasalahan di lingkungan penduduk dusun Bungur Medaeng RW III sekitar 80% memiliki rumah kos, sehingga sarana fasilitas sanitasinya kurang. Sebagian besar dari penduduk musiman tersebut menggunakan MCK yang sudah ada di lingkungan Medaeng.Dengan adanya Proposal Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas Untuk Permukiman Padat di di Kampung Bungur Ds/Kel. Medaeng Kec. Waru Kab. Sidoarjo.Dengan tujuan agar dana yang telah dialokasikan, sebagaimana tercantum dalam nota kesepakatan antara SANIMAS dengan Pemerintah Kota Sidoarjo tentang pelaksanaan program SANIMAS untuk pembangunan sarana fisik sanitasi masyarakat, segera dicairkan.Dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Indonesia: Laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium (Millennium Development Goals), Pebruari 2004

Badan Perencanaan Pembangunan Indonesia (Bappenas)   2004 986

Laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium ini mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk mendapatkan gambaran tentang pembangunan manusia yang berhubungan dengan tujuan pertama hingga ketujuh; mengukur dan menlaah kemajuan; mengenali tantangan dan mengkaji program dan kebijakan untuk mencapai tujuan Millennium Development Goals (MDG). Laporan ini memanfaatkan sumber sumber yang ada dan mengambil tahun 1990 atau terdekat, sesuai dengan ketersediaan data, sebagai acuan dasar (baseline).

Tujuan utama laporan Milennium Development Goals (MDG) ini adalah untuk mendapatkan kesamaan pandang tentang posisi Inddonesia dalam kaitan dengan sasaran MDG, dan menetapkan target yang harus diagendakan. Laporan MDG ini juga diharapkan bisa digunakan sebagai sarana advokasi untuk para penentu kebijakan, lembaga pemerintah, anggota dewan, lembaga swadaya masyarakat, serat lembaga internasional. Informasi dalam laporan ini bisa digunakan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kelompok sasaran yang akan dimobilisasi. Meskipun mengetengahkan target - target nasional dan target - target lain yang sudah ada, laporan ini bukanlah alat perencana yang digunakan untuk menetapkan target nasional. Penetapan target merupkan proses terpisah yang erat kaitanya dengan proses perencanaan pembanunan nasional. Diharapkan laporan ini dapat memberikan masukan dalam proses perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran.

Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas II Untuk Pondok Pesantren Miftahul Qulub, Ds/Kel. Polagan Kec. Galis, Kab/Kota Pamekasan.

2003 1.211

Kondisi umum dan permasalahan Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong, adalah satu dari 247 pondok pesantren yang ada di Kab. Pemekasan dengan jumlah santri yang menetap 746 terdiri dari 436 santri putri dan 328 santri putra. Untuk keperluan mandi, cuci, kakus sebagaian besar santrinya menggunakan sungai yang berada dibelakang pondok pesantren, karena pondok pesantren ini hanya memiliki 12 buah jamban tanpa pengolahan limbah dan kondisinya kurang layak.

Dengan adanya Proposal Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas Untuk Permukiman Padat kota Pamekasan. Dengan tujuan agar dana yang telah dialokasikan, sebagaimana tercantum dalam nota kesepakatan antara SANIMAS dengan Pemerintah Kota Pamekasan tentang pelaksanaan program SANIMAS untuk pembangunan sarana fisik sanitasi masyarakat, segera dicairkan.
Dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas II Untuk Pemukiman Padat di Lingkungan Kusuma Bangsa, Ds. Pemecutan Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar

Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM Sanimas Kusuma Bangsa   2003 1.385

Kondisi umum dan permasalahan di lingkungan Kusuma Bangsa, terdapat 300 KK, sekitar 800 jiwa. Dari jumlah tersebut yang telah memiliki jamban sendiri sudah 80%. Untuk memenuhi kebutuhan sanitasi pada umumnya mereka menggunakan kamar mandi/WC di rumah-rumah, dibeberapa WC umum di lokasi kos-kosan/rumah sewa yang tidak memiliki fasilitas sanitasi, maupun di badan air terbuka.Mereka yang telah memiliki WC sendiri umumnya sudah menggunakan septik tank tetapi ada juga yang langsung menggunakan pemipaan sehingga air limbah langsung dibuang ke sungai/badan air terdekat tanpa pengolahan terlebih dulu sehingga limbahnya mencemari sungai.
Pada umumnya masyarakat mengunakan air bersih dari sumur dangkal dan sumur bor.

Dengan adanya Proposal Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas Untuk Permukiman Padat di Lingkungan Kusuma Bangsa, Ds. Pemecutan Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, bertujuan agar dana yang telah dialokasikan, sebagaimana tercantum dalam nota kesepakatan antara SANIMAS dengan Pemerintah Kota Denpasar tentang pelaksanaan program SANIMAS untuk pembangunan sarana fisik sanitasi masyarakat, segera dicairkan. Yang pada akhirnya adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas II Untuk Permukiman Padat Kampung Kedung Kwali, Desa Miji, Kec. Prajurit Kulon Kab/kota Mojokerto

Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM Miji Serasi   2003 1.322

Kondisi umum dan permasalahan penduduk Kedung Kwali, sekitar 74, 24% tidak memiliki WC, kampung ini lebih dikenal dengan "Sungai Bokong" sebab jika pada malam dan pagi hari sugnai dan saluran air di kampung ini banyak digunakan sebagai sarana MCK.

Dengan adanya Proposal Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas Untuk Permukiman Padat di Kampung Kedung Kwali, Desa Miji, Kec. Prajurit Kulon Kab/kota Mojokerto. Dengan tujuan agar dana yang telah dialokasikan, sebagaimana tercantum dalam nota kesepakatan antara SANIMAS dengan Pemerintah Kota Mojokerto tentang pelaksanaan program SANIMAS untuk pembangunan sarana fisik sanitasi masyarakat, segera dicairkan.Dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.