Laporan/Prosiding

Jurnal Ekonomi Lingkungan Edisi ke-15, Desember 2004

Sri Hudyastuti, dkk   2004 1.418

Sebagai media yang menyajikan informasi mengenai ekonomi lingkungan, berkewajiban moral untuk menyanpaikan informasi seputar penanganan lingkungan pasca gempa dan tsunami di Nanggroe Aceh Darusalam Dan Suamtera Utara.Artikel Emil Salim menyampaikan pemikiran mengenai ekonomi dan lingklungan. Menurut beliau, dalam persiangan global, Indonesia akan mampu bersaing secara kokoh dan kuat apabaila pembanunan berkelanjutan ditingkatkan kualitasnya. Langkah awal yang dilakukan adalah mengembangkan pemahaman dan wawasan ekonomi lingkungan. Langkah selanjutnya, membangun aceh kembali menurut alur pembangunan berkelanjutan.Artikel Akhmad Fauzi mengenai Dual Apprach ekonomi dan Lingkungan. Terlepas dari perdebatan perlu tidaknya aspek ekonomi dan lingkungan secara terintegrasi dalam pembangunan, kedua aspek tersebut sudah tercantum di dalam perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dikemukakan oleh Dedi M. Masykut riyadi dalam pengantar diskusi bertajuk Aspek ekonomi dan Lingkungan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional.M. ratnaningsih dalam kebijakan fiskal dan pengelolaan sumber daya alam dalam pembangunan berkelanjutan mengemukakan bahwa dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, kerjasama tiga aktor utama yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat madani, secara sinergi harus terus menerus dibina dan ditingkatkan sehingga keputusan atau kebijakan yang diambil akan selalu memperhatikan keseimbangan antara sektor ekonomi, sosial dan lingkungan.

Kertas Kerja Bidang Air Bersih

Th. 1.106

Makalah ini berisi data - data dan fakta fakta seputar pembangunan bidang air minum di Indonesia dalam kerangka Millenium Development Goals (MDG). Selain itu, dijelaskan berbagai indikator dan definisi yang digunakan dalam mengukur pencapaian MDG.
Dengan demikian, diharapkan dapat dicapai kesamaan pemahaman tentang target pembangunan air minum, dan tidak lagi terjadi penyempitan dan interpresi sektoral, misalnya pemahaman tentang air minum sehat hanya sebatas air perpipaan.


Selain fakta dan data yang perlu dipahami bersama, ada beberapa hal yang perlu disepakati oleh semua stakeholders. Terutama yang terkait perumusan isu - isu strategis, kebijakan, serta hal hal teknis, misalnya kondisi eksiting dan target yang ingin dicapai.

Can the Principles of Franchising be used to Improve Water Supply and Sanitation Services? - A Preliminary Analysis

Meike van Ginneken, Ross Tyler and David Tagg   Th. 1.028

Contents:

1. Introduction

2. The Water Supply and Sanitation Sector
2.1 Characteristics of the Water Supply and Sanitation Market
2.2 Institutional set-ups in the Water Supply and Sanitation Sector
2.3 Specialized Support Mechanism for Water Operators

3. Franchising

4. Applying Franchising in The Water Supply and Sanitation Sector
4.1 packages
4.2 Actors
4.3 Markets

5. Arrangements for Franchising in the Water Supply and sanitation Sector
5.1 Models
5.2 Contract Design
5.3 Fees
5.4 The Long-Term Link
5.5 Relation to other actors

6. Conclusions and Next Steps
6.1 Conclusions
6.2 Next Steps

Environment Matters Annual Review at the World Bank

Edo Jorge Ijjasz-Vasquez, dkk (Ed)    Th. 1.060

Pedoman Langkah Demi Langkah: Panduan PHAST (Partisipatory Hygiene and Sanitation Transformation), Suatu Pendekatan Partisipatif Untuk Mencegah Penyakit Diare

2005 2.597

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan guna tercapainya kesadaran kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

Salah satu upaya untuk menimbulkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang adalah melalui pembelajaran langsung kepada masyarakat dengan menggunakan metode PHAST (Partisipatory Hygiene and Sanitation Transformation - Transformasi Hidup Bersih dan Sanitasi).

Buku ini diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mempermudah para petugas dan fasilitator untuk mengerti dan memahami isi buku sehingga dapat menerapkan PHAST di masyarakat dengan benar.

Presentasi Kandidat Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah

15 Desember 2004 1.488

Para peserta lomba karya ilmiah penyelenggaraan air minum dan penyehatan lingkungan terpilih, Jumat (10/12) lalu diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan hasil karya mereka.

Pedoman tugas dan tanggung jawab tim teknis propinsi dan kabupaten proyek WSLIC-2

2004 2.509

Maksud dari pedoman ini adalah untuk pegangan dan acuan bagi petugas puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah paska konstruksi proyek WSLIC-2 melalui pendekatan klinik sanitasi yang merupakan upaya keterpaduan kegiatan lintas program dan sektor dalam progarn pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.

Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair: Saatnya Untuk Melangkah.

Th. 2.222

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki prasarana limbah dan sanitasi yang paling sedikit di Asia. Selain limbah rumah tangga, perluasan kegiatan industri yang tanpa kendali dengan fasilitas pengolahan pembuangan limbah yang kurang memadai menyebabkan pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat luas yang kemudian menyebabkan penurunan kesehatan dan kerugian ekonomi yang cukup besar. Masalah berat ini tidak hanya dapat ditangani oleh pemerintah saja, tetapi butuh bantuan dari semua pihak yang berkepentingan dalam pembangunan. Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair: Saatnya untuk Melangkah ini merupakan satu langkah awal untuk mengatasi permasalahan ini.

Tujuan dari dari diadakannya seminar ini adalah berbagi perkembangan teknologi yang berkaitan dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah cair untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi negara-negara berkembang, serta berbagi informasi pola kerja antar pemerintahan bilateral maupun multilateral untuk mendorong kerjasama dan langkah konkret selanjutnya.

Seminar ini dipersiapkan oleh Pusteklim, yaitu program kerjasama antara APEX (Asian People’s Exchange) LSM yang ada di Jepang dengan LSM yang ada di Indonesia yaitu Yayasan Dian Desa melalui JICA’s Partnership Program. Seminar ini dihadiri oleh wakil dari berbagai organisasi, seperti LSM, Pemerintah, Perguruan Tinggi, Sektor Swasta, dan masyarakat umum. Seminar ini berisi presentasi makalah-makalah dari hasil penelitian, pengalaman, maupun temuan dari narasumber, diskusi panel, dan pers conference.

Laporan Pertemuan Negosiasi Proyek Community Water Services and Health Asian Development Bank, Jakarta 28 - 29 Oktober 2004

2004 1.006

Lebih dari 100 juta penduduk Indonesia tidak mempunyai akses terhadap air minum dan sanitasi yang mencukupi. Jumlah ini akan terus bertambah terutama pada penduduk dan keluarga miskin yang tinggal di daerah perdesaan. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan ADB untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pelayanan air minum yang tertuang dalam proyek CWSH.

Tujuan pertemuan ini adalah memperoleh kesepakatan proyek CWSH dengan pihak ADB, memperoleh kesepakatan tentang target dan pembiayaan yang diusulka, komitmen penyediaan dana pendamping dan kewajiban pemerintah pusat, propinsi dan daerah dalam pengelolaan dana pinjaman, serta memperoleh rencana tahun pertama pelaksanaan proyek.

Penyelenggaraan pertemuan di Jakarta dengan metoda diskusi secara partisipatif antara pemerintah pusat dan daerah dengan pihak ADB.

Output yang dihasilkan dari kegiatan pertemuan ini adalah diperolehnya kesepakatan antara pusat dan daerah tentang rencana pelaksanaan proyek CWSH dan pelaksanaan tahun pertama proyek.

 

Laporan Pertemuan Finalisasi Sub Project Appraisal Report Community Water Services and Health Asian Development Bank, Cipayung, 21 - 24 Juli 2004.

2004 1.041

Lebih dari 100 juta penduduk Indonesia tidak mempunyai akses terhadap air minum dan sanitasi yang mencukupi. Jumlah ini akan terus bertambah terutama pada penduduk dan keluarga miskin yang tinggal di daerah perdesaan. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan ADB untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pelayanan air minum yang tertuang dalam proyek CWSH.

Tujuan Pertemuan Finalisasi Sub Project Appraisal Report Community Water Services and Health Asian Development Bank, untuk memperoleh kesepakatan tenang finalisasi SPARs, untuk memperoleh kesempatan tentang proposal ayng akan diusulkan, untuk klarifikasi peran dan tanggung jawab pemerintah kabupaten dan propinsi serta status pinjuaman, untuk memperoleh gamabran tentang kebutuhan dana untuk pembiayaan proyek selama 5 tahun.

Penyelenggaraan pertemuan dilaksanakan di Hotel Cipayung Asri, Bogor dengan metode diskusi secara partisipatif antara pusat dan daerah dengan materi pembahasan tentang status dana pinjaman, manajemen proyek, persiapan pelaksanaan proyek, dan final SPARs lokasi proyek.

Output yang dihasilkan dari kegiatan pertemuan ini adalah pemerintah kabupaten dapat memahami dan siap melaksanakan prinsip-prinsip dan konsep CWSHP, tersedianya dan disepakatinya persyaratan-persyaratan yang dipenuhi untuk ikut dalam CWSHP dan tersusunnya rencana kegiatan proyek khususnya untuk tahun pertama.