Laporan/Prosiding
Perumusan Mekanisme Pengumpulan Data untuk Monitoring Pencapaian MDGs Tingkat Kabupaten: pendekatan riset berbasis tindakan (Seri 3)
Slamet Mukeno & Wynandin Imawan
Th.
1.255
Publikasi ”Perumusan Mekanisme Pengumpulan Data untuk Monitoring Pencapaian MDGs Tingkat Kabupaten“ ini merupakan salah satu hasil studi yang dilaksanakan BPS dalam rangka kegiatan Proyek Peningkatan Pelayanan Sosial Terdesentralisasi untuk Anak-Anak dan Perempuan, yang merupakan proyek kerjasama antara BPS dengan UNICEF.
Publikasi ini menyajikan hasil studi yang dilakukan di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan dan dua kabupaten di Sulawesi Barat perihal gambaran mekanisme pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan pembangunan pada SKPD di tingkat provinsi dan kabupaten, termasuk alur pelaporan data hasil pencatatan pelayanan dari Unit Pelaksana Pelayanan dan Program di tingkat kecamatan dan desa hingga SKPD di tingkat kabupaten dan provinsi. Hasil berharga yang diperoleh studi ini adalah potensi jenis data beserta sumber data untuk dapat dikompilasi menjadi data sektoral. Output lain yang signifikan dari studi ini adalah usulan sistem penyediaan data sektoral untuk dapat menghasilkan indikator input dan proses sebagai prediktor pencapaian target MDGs pada tingkat kabupaten.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Pengantar dari Konsultan dan Ketua Tim Peneliti
Daftar Singkatan
Daftar Tabel
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Metodologi
Metode Action Research
Daerah dan Petugas Penelitian
Instrumen Studi
Hasil dan Temuan Studi
Sistem Monitoring dan evaluasi program di SKPD Kabupaten
Pemahaman atas MDGs dan sistem indikator
Sistim pencatatan dan pelaporan data/ informasi sektoral
Rekomendasi
Advokasi dan sosialisasi MDGs
Penguatan kapasitas statistik pada SKPD
Revitalisasi sistem pelaporan data sektoral
Pilihan dalam pelaksanaan penyediaan data sektoral
Beberapa penyempurnaan sistem pelaporan data pada SKPD
Daftar Pustaka
Panduan Penyusunan Materi Rancangan Survei untuk Para Perancang Survei MDGs Tingkat Kecamatan (Seri 5)
Tim Penyusun Rancangan Survei
Th.
1.776
Buku ”Panduan Penyusunan Materi Rancangan Survei untuk Para Perancang Survei MDGs Tingkat Kecamatan“ ini dapat dijadikan pedoman bagi para perancang survei di daerah yaitu suatu rangkaian kegiatan survei melalui pendekatan rumah tangga yang meliputi tahapan perencanaan survei, pembuatan instrumen dan pedoman pelaksanaan lapangan, pelatihan petugas, pengumpulan, pengolahan, analisis data dan diseminasi hasil, sehingga daerah diharapkan dapat mandiri dalam melakukan kegiatan survei.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Sambutan
Daftar Isi
BAGIAN 1. PEMAHAMAN KEGIATAN SURVEI SAMPEL
I. Metodologi Penelitian Survei Lapangan
1.1 Latar Belakang
1.2 Konsep Metode Penelitian
1.3 Pengertian Data
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.5 Perencanaan Tabulasi
1.6 Keterangan yang Dipilih untuk Menyusun Kuesioner
1.7 Merancang Kuesioner
1.8 Survei Pilot
1.9 Teknik Pengambilan Sampel
1.10 Training Petugas
1.11 Persiapan Logistik
1.12 Pembiayaan Survei
1.13 Permasalahan Etika dalam Suatu Penelitian
II. Pengolahan Data
2.1 Latar Belakang
2.2 Receiving dan Batching
2.3 Editing dan Coding
2.4 Merancang Program Data Entry
III. Analisis Data
3.1 Latar Belakang
3.2 Penyajian Data
3.3 Cara Penyusunan Pos-pos Keterangan dalam Kompartemen Tabel
3.4 Jenis Tabel
3.5 Penyajian Data dalam Bentuk Graik/ Diagram
3.6 Ukuran Pemusatan (ukuran nilai sentral)
3.7 Indikator
IV. Diseminasi Data
4.1 Media Penyajian
4.2 Cakupan Penyajian
4.3 Cara Diseminasi
4.4 Penomoran Publikasi
4.5 ISBN dan ISSN
BAGIAN 2. METODOLOGI SURVEI MDGs TINGKAT KECAMATAN
I. Rancangan Sampel
II. Keterangan Sampel
2.1 Penyiapan Kerangka Sampel (frame)
2.2 Penyiapan Sketsa Peta Blok Sensus
2.3 Penyiapan Sketsa Peta Desa/ Kelurahan
2.4 Merancang Program Data Entry
III. Penetapan Jumlah Sampel
IV. Estimasi Karakteristik
V. Pembentukan dan Pemilihan Sub Blok Sensus
BAGIAN 3. ORGANISASI LAPANGAN
I. Pentingnya Organisasi Lapangan
1.1 Manajemen Survei
1.2 Peranan Organisasi Lapangan
II. Pelaku Survei dan Pembagian Tugas
2.1 Pelaku Survei
2.2 Pembagian Tugas
III. Proses Kegiatan Lapangan
3.1 Sistem Pencacahan
3.2 Mekanisme Pencacahan
3.3 Jadwal Pelaksanaan Lapangan
3.4 Teknik dan Etika Berwawancara
3.5 Pendukung Kegiatan Lapangan
BAGIAN 4. KUESIONER DAN BUKU PEDOMAN
I. Cara Merancang Kuesioner
1.1 Teknik Merancang Kuesioner
1.2 Struktur Kuesioner
II. Cara Merancang Pedoman
Daftar Pustaka
Bahan Presentasi
Lampiran-Lapmiran
1. Rangkuman Indikator MDGs Global
2. Nama Petugas Pembuat/ Desain Kuesioner
3. Kuesioner MDGs’07.L
4. Kuesioner MDGs’07.DSRT
5. Kuesioner MDGs’07.LK
6. Kuesioner MDGs’07.S
Panduan Penyusunan Program Pengolahan: Entri Data dan Tabulasi (Seri 6)
Tim Penyusun Pengolahan (Aryago Mulia, dkk)
Th.
1.597
Publikasi ”Panduan Penyusunan Program Pengolahan (entri data dan tabulasi)“ ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan BPS dalam rangka proyek peningkatan pelayanan sosial terdesentralisasi untuk anak-anak dan perempuan yang merupakan proyek kerjasama BPS dengan Unicef tahun 2006-2010.
Buku manual ini memberikan tata cara pengolahan data kepada para pengolah data hasil survei dengan menggunakan paket program software pengolahan (entry data dan tabulasi) yang dipilih, sederhana namun mempunyai kemampuan yang tinggi.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Sambutan
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Pengolahan Data
1.3 Maksud dan Tujuan
Bab 2. Tata Cara Pembuatan Program Entry Data
2.1 Instalasi Program
2.2 Pembuatan Data Dictionary
2.3 Pembuatan Form Specification
2.4 Pembuatan Data Entry Application
2.5 Pembuatan External Master Identitas
Bab 3. Aplikasi Pendukung Entry Data
3.1 Pembuatan Menu Utama
3.2 Mengkaitkan Data Dictionary Dhsampel dengan Dictionary Menu
3.3 Entri Data
3.4 Gabung Data
3.5 Transfer Data ke SPSS
3.6 Monitoring hasil data entri
3.7 Entri Master
3.8 Compare Data
Bab 4. Tata Cara Pembuatan Frekuensi dan Tabel
4.1 Penghitungan Distribusi Frekuensi
4.2 Penghitungan Tabulasi
4.3 Recode
4.4 Membuat Tabel Tiruan (Bummy Table)
4.5 Penghitungan Statistik Dasar dengan fasilitas yang ada
4.6 Manipulasi dalam merancang tabel indikator
4.7 Meletakkan nilai weight ke dalam data
Bab 5. Penghitungan Sampling Error
5.1 Gambaran umum integrated microcomputer processing system (IMPS)
5.2 Instalasi Software
5.3 Persiapan Data
5.4 Membangun Kamus Data (Data Dictionary)
5.5 Membuat Penimbang (Weighting)
5.6 Penghitungan dengan CENVAR
5.7 File Output
5.8 Penghitungan Sampling Error MDGs
Lampiran-Lampiran
Panduan Analisis Data Hasil Survei (Seri 8)
Kusmadi Saleh, MA
Th.
1.522
Publikasi ”Panduan Analisis Data Hasil Survei“ ini merupakan salah satu tahapan kegiatan Survei MDGs tingkat kecamatan yang dilaksanakan BPS dalam rangka Proyek Peningkatan Pelayanan Sosial Terdesentralisasi untuk Anak-Anak dan Perempuan yang merupakan proyek kerjasama BPS dengan Unicef tahun 2006-2010.
Publikasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada tim analisis data hasil survei di daerah. Tim analisis akan melaksanakan kegiatan penulisan berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan di lapangan, mengungkap fakta-fakta dan menginterpretasikan hasil survei di setiap kecamatan. Dalam buku panduan ini diuraikan metoda analisis yang dapat dipakai, manfaat data yang dikumpulkan, contoh-contoh analisis dan penyajian datanya. Diharapkan dari analisis ini akan diketahui potret pencapaian pembangunan di bidang sosial khususnya yang terkait dengan MDGs, berdasarkan berbagai indikator statistik yang dihasilkan.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Sambutan
Daftar Isi
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Buku Panduan
II. Metodologi Analisis
2.1 Konsep-Konsep Dasar
2.2 Tabel dan Grafik
2.3 Analisis Statistik dan Penerapannya terhadap Hasil Survei MDGs
III. Pemanfaatan Data Hasil Survei MDGs
3.1 Perencanaan Sampel dan Pembobotan
3.2 Pemanfaatan Hasil Survei
IV. Analisis Indikator MDGs
4.1 Tujuan 1: Target 1,2
4.2 Tujuan 2: Target 3
4.3 Tujuan 3: Target 4
4.4 Tujuan 4: Target 5
4.5 Tujuan 5: Target 6
4.6 Tujuan 6: Target 7,8
4.7 Tujuan 7: Target 10,11
V. Penutup
Daftar Pustaka
Bahan Presentasi
Lampiran-Lampiran
1. Rangkuman Indikator MDGs Global dan Relevansinya pada Tingkat Nasional dan Daerah
2. Indikator MDGs yang dicakup dalam survei kecamatan
3. Kuesioner Survei MDGs Kecamatan 2007
4. Tabulasi Dasar Hasil Survei
Pengembangan Metode Sampling untuk Mendapatkan Estimasi Indikator MDG Tingkat Kecamatan (Seri 2, Katalog BPS: 1193)
Sukmadi, MS
Th.
1.603
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji terutama besarnya sampel yang diperlukan pada level penyajian kecamatan dengan melihat tingkat heterogenitas/ homogenitas karakteristik berbagai variabel dalam kecamatan. Memberikan pengertian bahwa idak semua variabel dapat dikumpulkan melalui probability sampling, serta memberikan gambaran pentingnya kerangka sampel, daftar sampel dan estimasinya. Pada kegiatan selanjutnya akan dibuat panduan tentang metode sampling dan cara aplikasinya dengan berpedoman pada hasil kajian kegiatan pertama serta dibuat software penarikan sampel dan estimasinya. Hasil kajian dari kedua kegiatan tersebut akan dituangkan secara lebih rinci pada penyusunan materi rencana survei secara menyeluruh sebagai pedoman daerah guna merencanakan dan melaksanakan survei di daerah masing-masing.
Studi ini bertujuan menentukan metode sampling yang tepat untuk diaplikasikan di setiap kabupaten/ kota untuk menyusun indikator MDG di tingkat kecamatan.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Abstraksi
Daftar Isi
Daftar Tabel (Lampiran)
Bab I. Pendahuluan
Umum
Tujuan
Ruang Lingkup
Indikator MDG
Sistematika Penulisan
Bab II. Metode Pengumpulan Data
Registrasi atau Catatan Administrasi
Sensus Lengkap dan Sensus Sampel
Survei Sampel
Probability Sampling
Non Probability Sampling
Eksperimen
Keuntungan dan Kelemahan Setiap Cara Pengumpulan Data
Sampling Error dan Non Sampling Error
Bab III. Metode Sampling
Kerangka Sampel dan Penarikan Sampel
Metode Sampling pada Survei Rumahtangga
Metode Kajian
Arti dari Notasi
Bab IV. Hasil Pengujian
Wilayah Penelitian
Keragaman Karakteristik Blok Sensus
Penentuan Besarnya Sampel
Variabel Penduduk
Variabel Penduduk, APM SD
Variabel Rumahtangga, Penggunaan Air Minum Bersih
Variabel Rumahtangga
Bab V. Aplikasi Metode Sampling dan Penarikan Sampel
Penyediaan Kerangka Sampel dan Penarikan Sampel Blok Sensus
Penarikan Sampel Rumahtangga
Perhitungan Tingkat Prevalensi dan Estimasi
Penghitungan Variance dan Standar Error
Bab VI. Opsi Biaya
Model Organisasi Petugas Lapangan
Jenis dan Muatan Indikator dalam Daftar Kuesioner
Biaya Konstan (C0)
Biaya yang Dipengaruhi Metode Sampling Tetapi tidak Dipengaruhi Besarnya Sampel (Cv)
Biaya yang Dipengaruhi oleh Banyaknya Sampel Rumahtangga dan Lokasi (C1)
Biaya yang Dipengaruhi oleh Bnayaknya Sampel Rumahtangga (C2)
Bab VII. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Saran
Lampiran Tabel
Ringkasan Penjelasan Pembacaan Tabel dan Kegunaan
Konsep Definisi
Glossary
Pengamatan Lapangan Persiapan Opsi Sampling
Penjelasan Sketsa Peta Blok Sensus
Sketsa Peta Blok Sensus
Form I
Form II
The Case for Marketing Sanitation
Th.
1.077
Access to sanitation – the hygienic disposal of human excreta – has been largely achieved through the private sector supplying individual households. Evidence from what works indicates that development of the market is the only sustainable approach to meeting the need for sanitation in the developing world.
This field note explains the marketing approach and suggests that it should be promoted as a central feature of sanitation improvement programs.
Contents:
Why Market Sanitation
Health Benefits of sanitation
Benefits of Sanitation
Public and private dimensions
If sanitation is so good, why don’t people buy it
What is social marketing
What does marketing mean for sanitation
What is different about social marketing
Why do people want sanitation
So why market sanitation
Role of the public sector
The process of marketing sanitation
Summary
Kajian Kebijakan Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Kolokium & Open House 2005)
Ir. Tuti Kustiah
Th.
1.406
Penanganan sampah yang diangkut petugas baru mencapai 40,09% di perkotaan dan 1.02% di perdesaan. Sedangkan sistem pelayanan air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan pada tahun 2000 baru mencapai 25,5%, kondisi ini masih jauh dari memadai.
Untuk memenuhi dan meningkatkan pelayanan sanitasi, dibutuhkan partisipasi aktif dari pemerintah, dunia usaha (swasta) dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan secara bersesuaian dan berkesinambungan. Dengan demikian diperlukan revormasi kebijakan yang mengarah pada konsep bottom-up. Sesuai dengan tujuan NAP, yaitu mampu mencapai sasaran yang disepakati dalam MDG 2015 secara efektif dan eflsien dengan melibatkan seluruh stakeholders.
Masyarakat dapat diposisikan sebagai subyek atau pelaku (bersifat aktif bukan hanya sebagai penerima manfaat saja, yaitu mulai dari perencanaan, pembangunan. pengoperasian maupun pada tahap pemeliharaannya, baik untuk pembangunan yang dibiayai oleh masyarakat itu sendiri maupun bantuan dari pihak lain.
Fakta menunjukkan permasalahan air limbah terkait dengan tata kebijakan pemerintah yang selama ini yang belum memberikan prioritas terhadap penanganan sanitasi, kurangnya kesadaran masyarakat dan masalah teknis dalam sistem pengolahan air limbah.
Pola-pola pengelolaan sanitasi di masyarakat merupakan masukan untuk pembuatan pedoman operasional dalam upaya meningkatkan manajemen pengelolaan prasarana dan sarana sanitasi sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Aspek kelembagaan dan pembiayaan berdasarkan kearifan lokal yang disepakati dan dipahami oleh semua stakeholder, merupakan pegangan bagi masyarakat untuk dapat melakukan pengelolaan sanitasi secara mandiri sehingga dapat menjamin sistem pengelolaan yang optimal dan berkelanjutan.
Daftar Isi:
Abstrak
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sasaran
1.4 Manfaat
1.5 Dampak
II. Kajian Pustaka
2.1 Umum
2.2 Dasar Penelitian Kebijakan
2.3 Kebijakan Umum
III. Metodologi
3.1 Ruang Lingkup
3.2 Metode Litbang
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Data Lapangan
4.2 Pola-Pola Pengelolaan Air Limbah Berbasis Masyarakat
4.3 Pola-Pola Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat
4.4 Pola Kerjasama Pemerintah, Swasta dan Masyarakat
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kebijakan Operasional Kelembagaan dan Pembiayaan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
One Fly is Deadlier Than 100 Tigers: Total Sanitation as a Business and Community Action in Bangladesh and Elsewhere
Urs Heierli & Jaime Frias
Th.
1.248
The facts are known : every hour more than 300 children die from diarrhoeal diseases due to lack of proper sanitation and access to safe drinking water. There is, however, good news, from Bangladesh. This small but densely populated country, once seen as a basket case, is about to teach the world a lesson : it will achieve total sanitation by the year 2010, fifteen years ahead of the deadline set by the Millenium Development Goals.
Two intelligent strategies are responsible for this admirable progress : a) emphasis on the demand side with a strong nationwide campaign for total sanitation and banning open defecation very effectively, and b) by stimulating a vibrant private sector of some 10,000 small workshops that produce sanitary latrines of different types and at quite affordable prices.
This publication analyses the secrets behind the sanitation miracle in Bangladesh and describes the methodologies of marketing and of total sanitation. It also looks at experiences in other countries (Ethiopia, India, Switzerland and Vietnam) and provides a methodological help for practitioners who want to promote and implement sucessful market-driven sanitation strategies.
The booklet is divided into three parts : Part One is an analysis of the Bangladesh sanitation miracle through the eyes of a marketing specialist using the famous 5 Ps of marketing as a tool to describe the revolutionary process in this poor country. Bangladesh has many, problems, including poverty, but also has a remarkable talent to revolutionise development paradigms, as it did with microfinance ( a contribution for which Mohamed Yunus has merited the Noble Peace Prize ). The booklet also includes two methodological parts for the reader who wants additional information and comes with a companion CD, which contains many photos and film clips on total sanitation from Bangladesh, India and Vietnam.
Part Two is a text on methodological tools for a marketdriven approach by Jaime Frias, former director of IDE (International Development Enterprises ) in Vietnam on the right tools to be used to design a marketing strategy for sanitation.
Part Three describes the methodological toolbox of Community- Led Total Sanitation as applied by the pioneers of this approach, the " Village Education Resource Center (VERC)" in Bangladesh, and presents the steps used in a total sanitation campaign.
Table of Contents:
Selected Acronyms and Abbreviations Used
Foreword
Executive Summary: The Paradigm Change from Supply to Demand Orientation
- Overview: From Supply to Demand Orientation
- Changing The Paradigm: Influencing Demand with Stick and Carrot
- Total Sanitation – A Demand Oriented Approach on Three Legs
- Results: The Sanitation Miracle in Bangladesh and Other Countries
- Can This Method Be Transferred to Other Countries The 5 Ps of Total Sanitation
- The Structure of This Publication
PART ONE : ACHIEVING TOTAL SANITATION THROUGH MARKET DEVELOPMENT AND
SOCIAL PRESSURE : THE 5 Ps OF MARKETING
1. The Key Ingredients of A Successful Sanitation Strategy
1.1. Why do people save for a TV or Cell phone but not a latrine
1.2. Positioning Latrines: Prestige, Comfort, Privacy
1.3. Marketing sanitation and making it a social priority
1.4. To Achieve health benefits, the environmental disease burden must be reduce
1.5. Changing behaviours is a social process
1.6. Why have hardware subsidies failed
1.7. Demand-Driven approaches and social mobilization campaigns
2. Key Elements of Total Sanitation
2.1. Total sanitation – A holistic combination of sanitation marketing and social pressure
2.2. The dynamic role of a private sanitation sector
2.3. Important roles for the public sector and for NGOs
2.4. Market research and positioning sanitation
3. Marketing Sanitation and The 5 Ps: Product – Price – Place – Promotion - People
3.1. The 1ST P – Product: Making a range of solutions available
3.2. The 2ND P – Price: Tackling the affordability problem
3.3. The 3RD P – Place: Making 10,000 Latrine production centres flourish
3.4. The 4TH P – Promotion : The essence of the SOCMOB campaign
3.5. THE 5TH P – People: Social Pressure for Total Sanitation
4. Demand-Oriented and Total Sanitation Approaches Elsewhere
4.1. Total sanitation in West Bengal
4.2. The Mantra project of gram vikas in Orissa (India)
4.3. The experience of international development enterprises (IDE) in Vietnam
4.4. The Sanitation Miracle in Ethiopia
4.5. How to adapt social pressure to different cultural contexts: the case of robidog
4.6. Some pre-conditions for total sanitation to spread to other countries
PART TWO: METHODOLOGICAL SUPPORT FOR THE 5 Ps OF MARKET DEVELOPMENT
5. Methodological Support - Introduction
5.1. Why is marketing important sanitation
5.2. Process oriented marketing and the project life-cycle
6. Four Key Areas of Methodological Support
6.1. Market research
6.2. Development of technical solutions and product and price range
6.3. Supply chain development
6.4. Promotion and communication strategies
PART THREE: TOOLS FOR COMMUNITY-LED TOTAL SANITATION ( CLTS )
7. Methodological Tools for Total Sanitation
7.1. Entry PRA (Participatory Riral Appraisal)
7.2. Transect walk
7.3. Community mobilization Meeting
7.4. Social mapping
7.5. Faeces calculation and cause/ effect analysisi
7.6. Seasonality trend analysis
7.7. Wellbeing ranking
7.8. Focus group discussion
7.9. Venn diagrams and power structure
8. Social Organisation for Total Sanitation
8.1. Formation of the WATSAN action commitee
8.2. Meeting of the WATSAN action committees
8.3. Meetings with the community
8.4. Formation of the Union streering committee
8.5. Meeting of the Union steering committee
8.6. Meetings with primary groups
8.7. Formation of cultural groups
8.8. Community cleaning days
8.9. Construction and installation of hardware
Footnotes
Buku Referensi Pilihan Teknologi Sanitasi: Draf (Design Konseptual dan Perkiraan Biaya)
Th.
1.529
Buku referensi ini disusun secara khusus untuk melengkapi paket pedoman penyusunan SSK, yakni materi promosi dan advokasi, manual-manual dan rujukan atau referensi. Buku ini diperuntukkan bagi Pokja Sanitasi Kota/ Kabupaten pada saat akan menyusun SSK.
Buku ini merupakan satu paket dengan manual-manual SSK. Tujuan dari pembuatan buku referensi ini adalah untuk ikut membangkitkan rasa tanggungjawab dari Pokja dan membuat kajian atas kondisi sanitasi perkotaan yang ada pada saat ini serta menyusun SSK dan RTS. Karena itu Buku Referensi ini harus bisa membantu para anggota Pokja dalam memilih sistem dan teknologi sanitasi dan selanjutnya menyusun konsep perencanaan dan membuat perkiraan biaya dari fasilitas sanitasi yang dicantumkan dalam RTS.
Daftar Isi:
List of Appendices
Daftar Singkatan
1. Latar Belakang
1.1 Kontek
1.2 Paket Pedoman untuk Pembnagunan Sanitasi Perkotaan
2. Menentukan Sistem dan Teknologi Sanitasi
2.1 Pemetaan dan Pemahaman Sistem Sanitasi Perkotaan
2.2 Berbagai Faktor dalam Menentukan Pilihan Sistem Sanitasi
2.3 Memperkenalkan Sistem Sanitasi dan Standar Pelayanan Minimum
2.4 General Framework for Technology Choice
2.5 References and Further Reading
3. Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Nasional
3.1 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
3.2 Norma, Standar, Petunjuk, dan Kriteria (NSPK)
3.3 Kesesuaian dengan Peraturan
3.4 Variabel yang Mempengaruhi
3.5 Keterkaitan dengan Keberadaan Pokja Sanitasi
3.6 Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut
4. Aliran Limbah dan Produk
4.1 Pendahuluan
4.2 Rumah Tangga
4.3 Lembaga Komersial dan Jasa
4.4 Lembaga Medis
4.5 Industri Rumah Tangga dan Jasa yang Mencemari
4.6 Drainase Mikro: Buangan Musim Kering dan Air Limpasan (Run-off) Permukaan
4.7 Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut
5. Pilihan Sistem dan Teknologi Pengelolaan Air Limbah
5.1 Peristilahan
5.2 Pendahuluan
5.3 User Interface
5.4 Penampungan Skala Rumah Tangga atau Lingkungan (Sistem On-Site atau Off-Site)
5.5 Pengangkutan (sistem on-site)
5.6 Penyaluran Dengan Perpipaan (Sistem Off-Site)
5.7 Pengolahan Akhir (Sistem On-Site atau Off-Site)
5.8 Pembuangan Lumpur hasil pengolahan akhir (Sistem On-Site atau Off-site)
5.9 Referensi dan Bacaan Lanjutan
6. Pilihan Teknologi untuk Pengelolaan Sampah
6.1 Peristilahan
6.2 Pendahuluan
6.3 Pengolahan Antara/ Akhir (Pengurangan Sampah)
6.4 Pewadahan (Penanganan Sampah)
6.5 Pengumpulan (Penanganan Sampah
6.6 Tempat Penampungan Sementara (Penanganan Sampah)
6.7 Tempat Pemrosesan Akhir (Penanganan Sampah)
6.8 Buku Refensi
7. Pilihan Sistem dan Teknologi untuk Drainase Tersier Di Daerah Perkotaan
7.1 Peristilahan
7.2 Pendahuluan
7.3 Jaringan Drainase Tersier
7.4 Pemilihan Jenis Drainase Tersier
7.5 Drainase Rumah Tangga
7.6 Buku Referensi dan Standar
8. Initial Costing of Selected Saniattion Systems
8.1 Tata Cara Perencanaan Anggaran Biaya
8.2 Biaya Spesifik
8.3 Indeks Harga Bahan dan Upah
8.4 Buku Referensi
Daftar Apendiks
Appendix A: Glossary
Appendix B: Contents and Structure of the Guidance Package for Urban Saniatation Development
Appendix C: Tipical Urban Sanitation System Maps
Ringkasan Eksekutif Buku Pegangan 2009 Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (Penguatan Ekonomi Daerah: Langkah Menghadapi Krisis Keuangan Global)
Th.
1.116
Penyusunan Buku Pegangan 2009 ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan rambu-rambu yang dapat dijadikan pertimbangan oleh daerah dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi dan stablitas ekonomi yang terjaga, serta adanya keterpaduan penerapan kebijakan di masing-masing daerah, maka fundamental perekonomian negara akan tetap kuat dalam menghadapi krisis keuangan global.
Tujuan penyusunan buku in i secara terperinci adalah untuk menjelaskan penyebab terjadinya krisis keuangan global saat ini, meningkatkan pemahaman akan dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian nasional maupun perekonomian daerah, mengemukakan arah kebijakan yang dapat diambil dalam mencegah dan mengantisipasi dampak krisis keuangan global, memantapkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengambil langkah-langkah guna mengantisipasi dampak krisis keuangan global, menguraikan kegiatan prioritas pembangunan dan kebijakan anggaran tahun 2009 berkenaan dengan fokus penguatan ekonomi daerah, serta menguraikan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah hingga saat ini.
Daftar Isi:
Pendahuluan
Penyebab dan Dampak Krisis Keuangan Global
Kebijakan Nasional dalam Mencegah dan Mengantisipasi Dampak Krisis Keuangan Global
Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan Pemerintah Daerah dalam Menghadapi Dampak Krisis Keuangan Global
Rencana Kerja Pemerintah dan Kebijakan Fiskal Tahun 2009
Perkembangan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah