Laporan/Prosiding

Laporan Pelaksanaan Tugas BPPSPAM (Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum) Periode 2005-2009

Th. 1.397

Amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 tentang pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dalam hal tujuan pengaturan pengembangan SPAM yaitu terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa pelayanan serta tercapainya peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum mengharuskan dibentuknya suatu Badan khusus untuk membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pengaturan pengembangan SPAM. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 maka dibentuklah BPPSPAM dengan maksud untuk membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pengaturan pengembangan SPAM.
           
Laporan pelaksanaan tugas BPPSPAM periode 2005-2009 ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan panduan untuk melakukan evaluasi bagi para anggota dan sekretariat serta para pihak yang berkepentingan dengan pengembangan SPAM terhadap kinerja SPAM secara keseluruhan, tidak hanya output yang dicapai, namun juga manfaat atau outcome yang diperoleh sehingga diharapkan dapat mencapai persepsi yang sama guna melihat pencapaian tujuan pengembangan SPAM.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
1.2    Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)

Bab II. Kondisi dan Permasalahan Penyelenggaraan Pengembangan SPAM
2.1 Kondisi Penyelenggaraan SPAM
2.2 Permasalahan dan Tantangan

Bab III. Kebijakan Penyelenggaraan Pengembangan SPAM
3.1 Kebijakan Strategis Nasional
3.2 Rencana Strategik BPPSPAM

Bab IV. Upaya yang Dilakukan BPPSPAM
4.1 Fungsi Memberikan Masukan kepada Pemerintah dalam Penyusunan Kebijakan dan Strategi
4.2 Fungsi Membantu Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM) oleh Penyelenggara dan Masyarakat
4.3 Fungsi Melaksanakan Evaluasi terhadap Standar Kualitas dan Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan SPAM
4.4 Fungsi Memberikan Rekomendasi Tindak Turun Tangan terhadap Penyimpangan Standar Kualitas dan Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan
4.5 Fungsi Mendukung dan Memberikan Rekomendasi kepada Pemerintah dalam penyelenggaraan SPAM oleh Koperasi dan Badan Usaha Swasta
4.6 Fungsi Memberikan Rekomendasi kepada Pemerintah dalam Menjaga Kepentingan yang Seimbang antara Penyelenggara dan Masyarakat

Bab V. Hasil yang Dicapai

Bab VI. Hal-Hal yang Perlu Mendapatkan Perhatian

Bab VII. Lampiran-Lampiran
1.    Program dan Anggaran BPPSPAM
2.    Program Pendampingan KPS
3.    Perselisihan dan Permasalahan KPS Penyelenggaraan Pengembangan SPAM

Laporan Bulanan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Maret 2010

Januari Th. 887

Laporan ini merupakan laporan bulanan kegiatan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) yang berisi garis besar hasil kegiatan, serta temuan penting dari kegiatan Pokja AMPL selama bulan Maret 2010. Selain itu, laporan ini juga memberikan informasi mengenai  rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan yang akan datang.

Daftar Isi:

Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

A. Sekretariat Pokja AMPL

I. Administrasi

II. Pusat Informasi AMPL
b.    Perpustakaan Pokja AMPL
c.    Perpustakaan Maya (Digilib) Pokja AMPL
d.    Database AMPL

III. Produk Komunikasi Pokja AMPL
    a. Kliping Pokja AMPL
    b. Majalah Percik
    c. Majalah Percik Yunior dan Newsletter

B. Kelompok Kerja AMPL

C. Rencana Kegiatan Bulan April 2010

Laporan Kegiatan Pameran Solusi Pengelolaan Air Limbah Terdesentralisasi di Negara-Negara Berkembang Surabaya, 23-25 Maret 2010

Januari Th. 933

Kegiatan pameran ini merupakan kegiatan dampingan dari kegiatan Konferensi Solusi Pengelolaan Air Limbah Terdesentralisasi di Negara-Negara Berkembang dan berlangsung sejak tanggal 23-25 Maret 2010. Konferensi ini mempertemukan para ahli dan pembuat kebijakan, profesional, peneliti serta para pelaku pembangunan sanitasi dari kalangan NGO dan swasta untuk mendiskusikan jalan keluar bagi permasalahan sanitasi yang masih dihadapi oleh banyak negara berkembang melalui berbagai pendekatan pembangunan. Tercatat sebanyak 185 orang yang berasal dari 24 negara menghadiri konferensi ini.
   
Dalam kegiatan pameran ini, Jejaring AMPL mengusung tema mengenai Pembangunan Sanitasi di Indonesia dengan memperkenalkan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman sebagai program nasional pemerintah. Selain itu, secara khusus dalam pameran ini mengangkat topik Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Tujuan dari kegiatan pameran Solusi Pengelolaan Air Limbah Terdesentralisasi di Negara-Negara Berkembang di Surabaya, 23-25 Maret 2010 yaitu; mempromosikan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, mensosialisasikan pembangunan AMPL di Indonesia, serta mensosialisasikan profil Jejaring AMPL serta anggotanya.

Daftar Isi:

I.    Latar Belakang

II.    Tujuan

III.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan

IV.    Keikutsertaan Jejaring AMPL

V.    Pelaksanaan Kegiatan

VI.    Evaluasi Kegiatan

VII.    Rekomendasi

Pedoman Pelatihan Pembina dan Pelaksana UKS Di TK dan RA

dr. Widaninggar W., M. Ed (Editor)   Th. 4.358

Dalam upaya pembinaan dan peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) maka Tim Pembina UKS Pusat sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman umum maupun standarisasi Pembinaan dan Pengembangan UKS, serta sekaligus menyosialisasikannya.
           
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Tim Pembina UKS Pusat telah menyusun pedoman umum bagi pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, yaitu berupa ”Pedoman Pelatihan Pembinaan dan Pelaksana UKS di Taman Kanak-Kanak dan Rhaudatul Athfal“. Sasaran pelatihan adalah Tim Pembina UKS/ anggota sekretariat TP UKS dan Tim Pelaksana UKS di TK dan RA.
           
Pedoman ini berisikan tentang bagaimana sebaiknya menyelenggarakan pelatihan; struktur program dan materi pelatihan yang berisikan; kebijakan dan manajemen pembina dan pengeloa UKS; tiga program pokok UKS, serta bagaimana menyusun rencana kerja dan kegiatan.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Tim Penyusun Pedoman Pembinaan dan Pengelolaan UKS Di SD/ MI dan yang Sederajat
Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan
A.    Latar Belakang
B.    Permasalahan Mendasar dalam Pembinaan dan Pengembangan UKS
C.    Tujuan UKS
D.    Pengertian UKS
E.    Sasaran UKS
F.    Ruang Lingkup Pembinaan UKS
G.    Dasar Hukum

Bab II. Penyelenggaraan Pelatihan
A.    Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyelenggaraan Pelatihan
B.    Peserta Pelatihan
C.    Fasilitator
D.    Lamanya Pelatihan
E.    Peralatan Pelatihan
F.    Panitia Penyelenggara
G.    Peserta Fasilitator
H.    Persiapan Penyelenggaraan Pelatihan
I.    Monitoring dan Evaluasi
J.    Pelaporan

Bab III. Materi dan Teknis Penyempaian Materi Pelatihan
A.    Materi Pelatihan
B.    Struktur Program Pelatihan Pembinaan dan Pengelolaan UKS dan TK sampai dengan SMA
C.    Cara Penyampaian Materi Pelatihan
D.    Evaluasi

Bab IV. Cara Menggunakan Modul Pelatihan
Modul 1: Dinamika Kelompok
Modul 2: Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS
Modul 3: Manajemen Pembinaan dan Pengembangan UKS
Modul 4: Pendidikan Kesehatan
Modul 5: Pelayanan Kesehatan
Modul 6: Lingkungan Sekolah Sehat
Modul 7: Rencana Kerja Kegiatan
Modul 8: Supervisi, Pelaporan, Evaluasi dan Monitoring

Daftar Pustaka

Lampiran: Strata Pelaksanaan UKS di TK

Buku Petunjuk Pengisian Kartu Menuju Sehat Anak Taman Kanak-Kanak dan Rhaudatul Atfal

Th. 11.589

Pemantauan tumbuh kembang anak melalui pengukuran tinggi badan merupakan bagian penting dari program UKS, yang dilaksanakan sejak di Taman Kanak-kanak dan Rhaudatul Atfal. Gizi buruk pada anak-anak, khususnya anak di bawah usia lima tahun (balita), sampai saat ini masih merupakan masalah yang memprihatinkan. Penyebab gizi buruk sangat kompleks, oleh karena itu diperlukan berbagai upaya kerjasama yang komprehensif dari semua pihak, tidak hanya dilakukan oleh tenaga medis namun juga guru. Dasar pelaksanaan program UKS yaitu pendidikan dan pelayanan kesehatanterhadap siswa sejak Taman Kanak-kanak atau Rhaudatul Atfal hingga SMA, SMK, Madrasah Aliyah yang diwujudkan salah satunya melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
       
Mengingat dampak jangka pendek gizi buruk terhadap perkembangan anak seperti apatis, gangguan bicara dan dampak jangka panjang gizi buruk terhadap penurunan skor tes IQ, penurunan perkembangan kognitif, penurunan integrasi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan penurunan prestasi akademik di sekolah, maka data rekaman rutin Kartu Menuju Sehat (KMS) setiap enam bulan adalah mutlak diperlukan sebagai sarana pemantauan tumbuh kembang dan deteksi dini gizi kurang maupun gizi lebih.
       
Buku petunjuk pengisian KMS yang didalamnya termasuk pemantauan perkembangan kesehatan siswa dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan pedoman teknis bagi petugas dan guru dalam rangka menyempurnakan program UKS di sekolah dan madrasah, serta dapat dimanfaatkan secara maksimal dukung peningkatan status kesehatan siswa.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi

I.    Pendahuluan

II.    Apakah Arti KMS Anak Sekolah

III.    Apakah Tujuan Penggunaan KMS Bagi Anak

IV.    Bagaimana Cara mengisi dan mencatat di KMS
A.    Petunjuk Umum
B.    Untuk Mengisi KMS
C.    Penjelasan Cara Pengisian

V.    Cara Mengukur TB dan menimbang BB
A.    Pengukuran Tinggi Badan
B.    Menimbang Berat Badan

VI.    Catatan Perkembangan Kesehatan Anak

Penutup

Kepustakaan

Lampiran
1.    Kartu Menuju Sehat Anak Laki-Laki
2.    Kartu Menuju Sehat Anak Perempuan

Laporan Singkat Program WES UNICEF Bulan Februari 2010 Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia UNICEF 2006-2010

Januari Th. 855

Laporan bulanan ini ditujukan untuk memberikan informasi seputar hasil pelaksanaan program WES UNICEF tingkat nasional selama bulan Februari 2010. Fokus dari laporan ini adalah garis besar rencana kegiatan kuartal I (Januari-Maret), pencapaian selama bulan Februari 2010, evaluasi, temuan penting terkait pelaksanaan kegiatan, dan informasi mengenai status keuangan kuartal 1 sampai pada akhir bulan Februari 2010.

Daftar Isi:

Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Istilah dan Singkatan

1.    Latar Belakang

2.    Tujuan dan Komponen Program WES UNICEF

3.    Rencana Kerja Tahun 2010

4.    Rencana Kerja Kuartal I Tahun 2010

5.    Pencapaian

6.    Laporan Keuangan

7.    Evaluasi

8.    Rencana Kegiatan Bulan maret Tahun 2010

Health & Hygiene Education Guideline Book

05 April 2010 992

Sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar dan telah terbukti penting bagi kesehatan. Sanitasi diartikan sebagai penyediaan layanan untuk pembuangan kotoran manusia yang aman. Dalam pengertian yang lebih luas, dapat juga diartikan sebagai perawatan kondisi yang higienis melalui pembuangan sampah dan air limbah serta promosi hygiene.
       
Sanitasi yang layak merupakan komponen kunci bagi perkembangan pengurangan kemiskinan, tidak hanya karena manfaat kesehatannya, namun juga dampak posit sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan. Namun fasilitas fisik semata tidak cukup untuk meningkatkan taraf kehidupan dan mencegah timbulnya penyakit. Oleh karena itu, Health and Hyginen Education (HHE – Pendidikan Kesehatan dan Hygiene) memainkan peranan yang penting dalam menginformasikan kepada masyarakat mengenai hygiene yang aman dan sejalan dengan penyediaan fasilitas sanitasi untuk menjamin keberlanjutan.
       
Panduan ini merupakan hasil dari pengembnagan Program Health and Hygiene Education untuk Sanitasi Berbasis Masyarakat (CBS) dengan sistem DEWATS di Indonesia. Di dalam panduan ini berisi metodologi untuk membantu BORDA-network partner dalam mempromosikan perubahan perilaku untuk praktek hygiene yang lebih aman dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi anggota masyarakat. Tujuan dari panduan ini adalah sebagai alat yang dapat memberikan kontribusi bagi pengurangan penyakit diare yang merupakan salah satu dari tiga penyakit pembunuh teratas di negara berkembang.

Daftar isi:

Kata Pengantar

Tim IHE

Daftar Isi

Daftar Singkatan

Pendahuluan

Latar Belakang HHE

Gambaran HHE

Perkembangan Tool HHE

Kerangka Kerja HHE

Modul & Alat HHE

Dewasa

Anak-Anak

Memfasilitasi HHE

Panduan Umum

Pelatihan Fasilitator HHE

Bahan Pelatihan

Manual Pelaksanaan Program Gesit Kabupaten Jember Tahun 2009

05 April 2010 1.177

Sektor sanitasi di pedesaan adalah mengalami perubahan dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dapat mencapai outcome yang lebih baik. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pendekatan konvensional yang hanya difokuskan pada pencapaian target rumah tangga yang mempunyai akses terhadap sanitasi melalui subsidi fisik untuk kelompok masyarajat tertentu, meskipun telah dikombinasikan dengan kegiatan perubahan perilaku, namun masih belum dapat mengakibatkan dampak terhadap kesehatan dan sosial masyarakat yang cukup bermakna.
       
Program Gerakan Sanitasi Total (GESIT) adalah suatu upaya program yang memfokuskan pada peningkatan akses terhadap sarana sebagai kebutuhan masyarakat melalui pemberdayaan dan pemasaran produk sanitasi dengan meningkatkan variasi jenis dan harga yang ada di pasar sehingga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat serta mencukupi kebutuhan permintaan pasar.
       
Sasaran program GESIT adalah masyarakat yang belum mempunyai akses terhadap sarana jamban yang sehat. Melalui pemicuan, masyarakat dapat merubah perilaku secara kolektif untuk mempunyai akses terhadap jamban sesuai kemampuan dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di wilayah tersebut. Guna mencapai sasaran yang lebih luas, metode ini akan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, seperti sekolah, organisasi massa, kelembagaan sosial termasuk prasarana, adat budaya dan kebiasaan masyarakat. Semua golongan masyarakat tanpa membedakan faktor gender akan terlibat dalam proses pemberdayaan dan berkontribusi untuk mendorong terciptanya wilayah yang bebas dari buang air di sembarang tempat.

Daftar Isi:

I.    Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
1.2    Dasar Pelaksanaan/ landasan hukum
1.3    Pengertian

II.    Tujuan Program

III.    Kebijakan

IV.    Strategi Pelaksanaan
4.1    Sasaran
4.2    Komponen
4.3    Metode Pendekatan

V.    Struktur Organisasi
5.1    Struktur Organisasi Proyek
5.2    Kelembagaan yang menunjang pelaksanaan kegiatan
5.3    Pembinaan dan bimbingan teknis
5.4    Jejaring komunikasi dan informasi
5.5    Strategi GESIT kabupaten
5.6    Sharing Pembelajaran

VI.    Periode Pelaksanaan dan Pendanaan
6.1    Periode Pelaksanaan Proyek
6.2    Pendanaan yang disediakan ole Pemerintah
6.3    Pendanaan Proyek

VII.    Sistem Pemberian Penghargaan
7.1    Sertifikasi dan deklarasi ODF
7.2    Desa sanitasi total
7.3    Desa paripurna

VIII.    Indikator Kinerja Proyek

IX.    Lampiran

Prosiding Pertemuan Lintas Sektor Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Tahun 2009 Hotel Poencer, Puncak 21-23 Desember 2009

Th. 939

Dengan berakhirnya kegiatan Pokja AMPL di tahun 2009 dan akan dimulainya Tahun Anggaran 2010, maka perlu diadakan kegiatan evaluasi dan kegiatan pembahasan usulan kegiatan tahun 2010. Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota Pokja AMPL Nasional dari Dit. Perkim Bappenas, Ditjen PP&PL Departemen Kesehatan, Ditjen PMD, dan Bina Bangda Departemen Dalam Negeri, dan Ditjen Cipta Karya Departemen PU. Kegiatan pertemuan lintas sektor tersebut dilakukan di Hotel Poencer, Km 77 Puncak- Jawa Barat pada tanggal 21-23 Desember 2009.
       
Acara hari pertama terdiri dari sambutan dan pembukaan, dilanjutkan dengan pembahasan SK Pokja AMPL tahun 2010. Acara hari kedua dimulai dengan presentasi evaluasi kegiatan Pokja AMPL selama tahun 2009 yang telah dilaksanakan oleh masing-masing anggota Pokja AMPL Nasional. Kendala paling utama dalam penyelenggaraan kegiatan adalah koordinasi antar anggota Pokja AMPL, dan hal ini yang akan diperbaiki ke depannya.
       
Acara selanjutnya adalah pembahasan TOR dan RAB Usulan Kegiatan Pokja AMPL tahun 2010, dimana usulan kegiatan dari masing-masing instansi dipresentasikan, dan diberikan masukan dan disinergikan dengan usulan kegiatan lain, baik dari segi sasaran, substansi maupun jadwal. TOR dan RAB ini langsung direvisi, dan malamnya hasil revisi dipresentasikan lagi ke forum untuk verifikasi akhir sebelum menjadi kesepakatan kegiatan yang akan dibawa untuk pembahasan anggaran Pokja AMPL tahun 2010 ke Departemen Keuangan.

Daftar Isi:

Daftar Isi
Daftar Tabel
Kata Pengantar

Ringkasan Prosiding

Bab I. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
1.2    Tujuan
1.3    Keluaran
1.4    Peserta
1.5    Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.6    Narasumber dan Fasilitator
1.7    Agenda Kegiatan
1.8    Alur Pertemuan

Bab II. Proses Pertemuan
2.1 Hari 1, Senin 21 Desember 2009
2.1.1 Pembukaan
2.1.2 Pembahasan SK Pokja AMPL Tahun 2010
2.2 Hari 2, Selasa 22 Desember 2009
2.2.1 Evaluasi Kegiatan Pokja AMPL tahun 2009
2.2.2 Pembahasan TOR dan RAB Kegiatan Pokja AMPL tahun 2010
2.2.3 Revisi TOR dan RAB Kegiatan Pokja AMPL tahun 2010
2.2.4 Review TOR dan RAB Kegiatan Pokja AMPL tahun 2010
2.2.5 Penutupan

Bab III. Hasil Pertemuan
3.1 Evaluasi Kegiatan Pokja AMPL Tahun 2009
3.2 Anggota Pokja AMPL Tahun 2010
3.3 Kegiatan Pokja AMPL Tahun 2010

Lampiran A. Notulensi
Lampiran B. Kesepakatan SK Pokja AMPL Tahun 2010
Lampiran C. Peserta Pertemuan

Proceeding Lokakarya Sinergi Antar Program AMPL Bandung, 23-25 Februari 2010

Januari Th. 818

Tujuan umum dari lokakarya ini adalah menyusun rencana kerja operasional sinergi antar program AMPL melalui dukungan Waspola Facility.
           
Lokakarya diselenggarakan di hotel Sheraton, Bandung pada tanggal 23-25 Februari 2010. Materi yang dibahas dalam lokakarya meliputi paparan program penguatan kelembagaan masing-masing proyek AMPL, sinergi antar proyek, batasan, ruang lingkup dan mekanisme pelaksanaannya, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam penyiapan dan penguatan kelembagaan AMPL daerah, timeline/ roadmap penguatan kelembagaan AMPL daerah, serta rencana kerja detil sinergi antar program AMPL dalam penguatan kelembagaan tahun 2010.
           
Lokakarya ini menghasilkan adanya kebutuhan dan rencana masing-masing proyek AMPL dalam rangka penyiapan dan penguatan kelembagaan, kesepakatan bentuk intervensi Waspola Facility untuk masing-masing karakteristik daerah, kesepakatan time line/ road map yang akan dijabarkan ke dalam rencana detil masing-masing program, kesepakatan pembagian tugas, kewajiban dan peran masing-masing program, serta adanya rencana kerja yang disepakati untuk tahun 2010 sebagai bahan draft proposal.

Daftar Isi:

Pengantar
Daftar Singkatan
Daftar Isi

1.    Pendahuluan
1.1    Tujuan Lokakarya
1.2    Hasil yang Diharapkan
1.3    Tempat Penyelenggaraan dan Peserta Lokakarya
1.4    Alur Lokakarya
1.5    Pelaksanaan Agenda Lokakarya

2.    Proses Lokakarya dan Hasil-Hasil
2.1    Pembukaan dan Arahan
2.2    Pengantar Lokakarya dan Perkenalan
2.3    Status Kemajuan Waspola Facility
2.4    Urgensi Sinergi Antar Program AMPL
2.5    Diskusi Kelompok: Sinergi Kelembagaan
2.6    Diskuis Kelompok: Sinergi Produk Perencanaan
2.7    Review dan Evaluasi Lokakarya Hari Pertama
2.8    Presentasi dan Diskusi Program-Program AMPL
2.9    Diskusi Kelompok: Rencana Sinergi Antar Program
2.10    Perangkuman Hasil Lokakarya
2.11    Penutupan Lokakarya
2.12    Lokakarya Internal Bappenas – Waspola Facility

Lampiran-Lampiran
1.    Daftar Peserta Lokakarya
2.    Materi Presentasi
3.    Matriks Kegiatan Waspola Facility Tahun 2010