Laporan/Prosiding

Buku Panduan Kredit Mikro Sambungan Air (seri Water for the poor toolkit)

Rudy Yuwono, dkk (Qipra Galang Kualita)   Januari Th. 1.250

Panduan atau toolkit ini merupakan salah satu seri panduan Water-for-the-Poor-Toolkit yang diterbitkan untuk mendukung pengembangan dan pelaksanaan perangkat-perangkat Water-for-the-Poor. Di dalam panduan ini, pembaca dapat memperoleh penjelasan mengenai skema Kredit Mikro Sambungan Air (KMSA) yang merupakan salah satu dari tiga perangkat Water-foor-the-Poor. Perangkat lainnya adalah Layanan Sambungan Komunal (LSK) dan Output-Based Aid Sambungan Air Minum (OBA-SAM).
   
Panduan Kredit Mikro Sambungan Air, seterusnya disebut Panduan KMSA, terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu bagian Penjelasan dan bagian Kumpulan Contoh. Bagian penjelasan berisi berbagai informasi umum dan mendasar tentang skema KMSA, seperti definisi, profil, manfaat, pihak-pihak terkait, dan tahapan pengembangan dan pelaksanaan. Bagian kumpulan Contoh berisi berbagai contoh dokumen seperti prosedur operasi standar, perjanjian kerja sama, formulir-formulir, dan materi promosi yang dapat dijadikan salah satu bahan acuan bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan dan mengelola skema KMSA. Keragaman kumpulan contoh menunjukkan adanya perbedaan pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan program KMSA. Juga terdapat film dokumenter KMSA yang akan melengkapi buku panduan ini.
   
Selain untuk PDAM dan Bank, Panduan KMSA juga diharapkan dapat dibaca oleh pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota, atau Lembaga Donor. Mereka diharapkan dapat membantu pengembangan program KMSA di wilayah kerja mereka. Perlu dipahami bahwa panduan ini tidak cukup untuk menguraikan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dan pelaksanaan program KMSA. Walau demikian, isi panduan ini setidaknya sudah dapat untuk dijadikan referensi awal bagi pihak berkepentingan untuk memulai program KMSA.
   
Panduan Kredit Mikro Sambungan Air merupakan penyempurnaan dari paket penjelasan yang sudah dikembangkan sebelumnya di tahun 2008. Selain isinya diperingkas, paket baru ini memuat contoh-contoh mutakhir dari pelaksanaan program KMSA di Indonesia. Dimensi panduan juga dirubah agar lebih bersahabat dengan pembacanya.

Daftar Isi:

BAGIAN PENJELASAN
Kredit Mikro Sambungan Air
Pihak Terkait Kredit Mikro Sambungan Air
Tahapan Kredit Mikro Sambungan Air
Ditunggu Jutaan Masyarakat

BAGIAN KUMPULAN CONTOH
Prosedur Operasi Standar
Perjanjian Kerja Sama
Formulir
Materi Promosi

Water for the Poor Toolkit

Januari Th. 952

Water-for-the-Poor merupakan salah satu kegiatan ESP (Environmental Services Program) yang bertujuan untuk mendorong adanya perangkat alternatif guna meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap layanan sambungan air PDAM. Setidaknya sampai saat ini ada 3 (tiga) perangkat diperkenalkan dan didorong penerapannya dalam kegiatan Water-for-the-Poor. Ketiga perangkat tersebut adalah:
1.    Kredit Mikro Sambungan Air adalah skema pendanaan alternatif dimana MBR akan mendapat dana pinjaman dari Bank untuk membayar biaya pemasanagan sambungan air minum PDAM. Selanjutnya MBR akan mengembalikan dana pinjaman tersebut ke Bank dengan cara kredit.
2.    Layanan Sambungan Komunal adalah pelayanan dimana PDAM bertanggung jawab menyalurkan air minum hanya sampai ke Meter Air Komunal (master meter). Selanjutnya dari meter air komunal ke rumah-rumah pelanggan akan menjadi tanggung jawab pelanggan.
3.    Ouput-Based Aid Sambungan Air Minum adalah pelayanan dimana PDAM harus melakukan pemasangan sambungan air minum melalui pre financing. Selanjutnya PDAM akan mendapat penggantian biaya pemasangan sambungan air minum tersebut setelah terbukti layanan berjalan dengan baik selama beberapa bulan.

Paket Water for the poor toolkit ini berisi 3 panduan, meliputi Panduan OBA Sambungan Air Minum, Panduan Layanan Sambungan Komunal, serta Panduan Kredit Mikro Sambungan Air.

Panduan OBA (Output-Based Aid) Sambungan Air Minum (seri Water for the poor toolkit)

Rudy Yuwono, dkk (Qipra Galang Kualita)   Januari Th. 1.066

Panduan atau toolkit ini merupakan salah satu seri panduan Water-for-the-Poor-Toolkit yang diterbitkan untuk mendukung pengembangan dan pelaksanaan perangkat-perangkat Water-for-the-Poor. Di dalam panduan ini, pembaca dapat memperoleh penjelasan mengenai Out-put-Based Aid Sambungan Air Minum (OBA-SAM) yang merupakan salah satu dari tiga perangkat Water-foor-the-Poor. Perangkat lainnya adalah Kredit Mikro Sambungan Air (KMSA) dan Layanan Sambungan Komunal (LSK).
   
Panduan Out-put-Based Aid (OBA) Sambungan Air Minum, seterusnya akan disebut Panduan OBA-SAM, terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu bagian Penjelasan dan bagian Kumpulan Contoh. Bagian penjelasan berisi berbagai informasi umum dan mendasar tentang OBA-SAM, seperti pola layanan, manfaat, pihak-pihak terkait, dan tahapan pengembnagan. Bagian kumpulan Contoh berisi berbagai contoh dokumen seperti surat permohonan dana bantuan, lembar verifikasi dan perjanjian kerja sama yang dapat dijadikan bahan acuan bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan dan mengelola OBA-SAM.
   
Selain untuk PDAM dan organisasi masyarakat, Panduan OBA-SAM juga diharapkan dapat dibaca oleh pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, atau Lembaga Donor. Mereka diharapkan dapat mendukung pengembangan OBA-SAM sesuai lingkup kerjanya masing-masing. Perlu dipahami bahwa panduan ini tidak cukup untuk menguraikan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dan pelaksanaan OBA-SAM. Walau demikian, isi panduan ini setidaknya sudah dapat untuk dijadikan referensi awal bagi pihak berkepentingan untuk memulai mempertimbangkan pengembangan OBA-SAM.

Daftar Isi:

BAGIAN PENJELASAN
OBA Sambungan Air Minum
Pihak Terkait OBA Sambungan Air Minum
Tahapan OBA Sambungan Air Minum
Bermitra Membantu MBR

BAGIAN KUMPULAN CONTOH
Proses
Perjanjian Kerja Sama

Jurnal Triwulan Pembangunan Daerah No.3/II/99 “Pembangunan Perumahan dan Permukiman Perdesaan Peluang dan Tantangan”

Redaksi Jurnal Pembangunan Daerah   Th. 1.453

Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Namun dalam kenyataannya, sebagian besar manusia belum mampu memenuhi kebutuhan ini. Menyadari kenyataan ini, di berbagai negara termasuk Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk mengusahakan tersedianya perumahan, demi memenuhi kebutuhan warganya. Kondisi ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena meyangkut banyak segi, seperti: pembiayaan, keterlibatan sektor swasta, peningkatan pendapatan, landasan hukum, dan sebagainya. Semuanya merupakan masalah yang membutuhkan penanganan secara terpadu dan lintas sektoral.
       
Pada edisi ini, redaksi Jurnal Pembangunan Daerah mengangkat tema ”Pembnagunan Perumahan dan Permukiman Perdesaan, Peluang dan Tantangan”. Beberapa pakar dari unsur birokrat, teknokrat, serta praktisi akan mengupas masalah permukiman baik dari segi bahan bangunan, pembiayaan, lingkungan, serta partisipasi masyarakat – dalam hal ini dapat digerakkan lewat penyuluhan dan bimbingan teknis yang diberikan oleh pemerintah serta gerakan swadaya masyarakat.
       
Rubrik Jendela Pembangunan akan menyuguhkan tulisan lepas antara lain tentang bagaimana memberdayakan rakyat dalam pembangunan Indonesia oleh Loekman Soetrisno, diikuti tulisan tentang desentralisasi pengelolaan wilayah pesisir – kasus di Propinsi Sulawesi Utara, serta tulisan dari beberapa pakar. Di akhir rubrik disajikan Bedah Buku dan Berita Hukum yang mengulas tentang UU No.22/1999 dan UU No.25/1999.
   
Daftar Isi:
   
Pengantar Redaksi
   
SUB TEMA
- Pemanfaatan Bahan Bangunan Lokal dalam Upaya Meningkatkan Kondisi Sosial Ekonomi dan Kualitas Perumahan Perdesaan
- Pembiayaan Pembangunan Perumahan dan permukiman Perdesaan
- Peran PKK dalam Program P2LDT pada Era Reformasi
- Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan melalui Perbaikan Lingkungan Permukiman
   
JENDELA PEMBANGUNAN
- Memberdayakan Rakyat dalam Pembangunan Indonesia
- Desentralisasi Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir di Indonesia: Kasus Propinsi Sulawesi Utara
- Kebangunan Bangsa dan Perspektif Ekonomi Kerakyatan
- Data Inderaja & SIG Alat Bantu Perencanaan Pariwisata: Studi Kasus P. Muna Propinsi Sulawesi Tenggara
- Perkuatan Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah serta Masyarakat melalui Jaringan Kerja Lingkungan Terpadu di Tingkat Daerah (Coordinated Local Environment Action Network/ CLEAN Urban Project)
   
BEDAH BUKU
- Power in Motion (Modal Berpindah, Modal Berkuasa)
   
BERITA HUKUM
- Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
- Undang-Undang No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

SEKILAS INFO BANGDA

Agenda 21 Sektoral Buku 3 Seri Panduan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan: Indikator Pembangunan Berkelanjutan (Upaya Mencapai Kehidupan yang Makin Berkualitas)

Saut M. Lubis, dkk (ed)   Th. 1.447

Seperti halnya Agenda 21 Nasional, Agenda 21 Sektoral diposisikan sebagai advisaory document  yang dapat digunakan sebagai acuan oleh seluruh stakeholder dalam menyusun dan melaksanakan pembangunan sektor. Dokumen ini juga memberikan seperangkat saran dan rekomendasi bagi kegiatan dan strategi nasional pada sektor-sektor yang dibahas pada Agenda 21 Sektoral.

Daftar Isi:

Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Gambar

1. Pendahuluan
1.1 Arti dan Fungsi Indikator
1.2 Proses Pennetuan Indikator
1.3 Indikator Perkembangan yang BErkelanjutan
1.4 Indikator dan Kapasitas Sistem Informasi

2. Indikator Kualitas Hidup
2.1 Kualitas Hidup
2.2 Indeks Pengembangan Manusia
2.3 Hak Asasi Manusia
2.4 Kesetaraan Kaum (Gender), Kondisi, Kedudukan dan Hak Perempuan
2.5 Kemiskinan

3. Sumberdaya
3.1 Sumberdaya Alam
3.2 Kondisi Sumberdaya Alam sebagai Indikator Keberlanjutan
3.3 Kondisi Sumberdaya Buatan sebagai Indikator Keberlanjutan
3.4 Kondisi Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Sosial sebagai Indikator Keberlanjutan

4. Indikator Penyelenggaraan Kepemrintahan yang Baik
4.1 Penyelenggaraan Kepemerintahan yang Baik
4.2 Kapasitas Sektor Swasta
4.3 Kapasitas Masyarakat Sipil
4.4 Pemanduan Kemampuan

Daftar Pustaka

Ucapan Terima Kasih

Agenda 21 Sektoral Buku 1 Seri Panduan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan: Membuat Pembangunan Berlanjut (Upaya Mencapai Kehidupan yang Makin Berkualitas)

Saut M. Lubis, dkk (ed)   Th. 1.624

Seperti halnya Agenda 21 Nasional, Agenda 21 Sektoral diposisikan sebagai advisaory document yang dapat digunakan sebagai acuan oleh seluruh stakeholder dalam menyusun dan melaksanakan pembangunan sektor. Dokumen ini juga memberikan seperangkat saran dan rekomendasi bagi kegiatan dan strategi nasional pada sektor-sektor yang dibahas pada Agenda 21 Sektoral.

Daftar Isi:

Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Gambar

1. Pendahuluan
1.1 Batasan Daerah
1.2 Paradigma Pembangunan
1.3 Pembangunan dan Pertumbuhan
1.4 Pembangunan di Indonesia Masa Lampau dan Dampaknya Kepada Daerah

2. Pembangunan Berkelanjutan
2.1 Lahirnya Konsep Pembangunan Berkelanjutan
2.2 Wacana Pembangunan Berkelanjutan
2.3 Upaya Mempertemukan Berbagai Pandangan

3. Pembangunan Berkelanjutan Daerah
3.1 Asas-Asas Pembangunan Berkelanjutan Daerah
3.2 Faktor Kontekstual

4. Catatan Penutup

Daftar Pustaka

Ucapan Terima Kasih

Agenda 21 Sektoral Buku 2 Seri Panduan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan: Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan (Upaya Mencapai Kehidupan yang Makin Berkualitas)

Saut M. Lubis, dkk (ed)   Th. 1.064

Seperti halnya Agenda 21 Nasional, Agenda 21 Sektoral diposisikan sebagai advisaory document  yang dapat digunakan sebagai acuan oleh seluruh stakeholder dalam menyusun dan melaksanakan pembangunan sektor. Dokumen ini juga memberikan seperangkat saran dan rekomendasi bagi kegiatan dan strategi nasional pada sektor-sektor yang dibahas pada Agenda 21 Sektoral.

Daftar Isi:

Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Gambar

1. Pendahuluan
1.1 Pembangunan Daerah
1.2 Pembangunan Berencana
1.3 Pembangunan Berkelanjutan
1.4 Tantangan Pembangunan Berkelanjutan di Daerah Kota
1.5 Tantangan Pembangunan Berkelanjutan di Daerah Kabupaten

2. Proses Perencanaan
2.1 Format Rencana
2.2 Macam Rencana
2.3 Mengenali Pihak yang Terlibat
2.4 Proses Perencanaan Partisipatif
2.5 Perencanaan dari Lingkup Kecil ke Besar
2.6 Perencanaan dari Lingkup Besar ke Kecil
2.7 Produk Perencanaan
2.8 Pengorganisasian Perencanaan
2.9 Pengambilan Keputusan

3. Metoda Perencanaan
3.1 Membuat Rencana
3.2 Merumuskan Tujuan dan Sasaran
3.3 Mengatur Sumberdaya
3.4 Mengaitkan Tujuan dengan Perencanaan
3.5 Kebijakan, Prioritas dan Strategi

Daftar Pustaka

Ucapan Terima Kasih

Advances in Construction Materials, Techniques and Management

Shan Somayaji & M.S. Mathews (Ed)   Th. 1.018

A US India binational workshop on Advances in Construction Materials, Techniques and Management was held at VGP Golden Beach Resort Hotel, Madras between December 10 to 14, 1990. It was organized by National Science Foundation, Washington, D.C., Indian Institute of Technology, Madras (Buiding Technology Division, Civil Engineering Department), with the approval of Department  of Science and Technology, Govt.of India, New Delhi. It was funded by National Science Foundation, United Nations Centre for Human Settlements and I.I.T Madras and Co-sponsored by a number of organisations. More than 150 delegates from the construction industry, governmental organizations and research institutions attended this professional meeting and participated in the discussions.

The primary objectives of the workshop were:
a. To get familiarized with the state of the art on materials and techniques of construction in the United States and India.
b. To study the needs of the construction industry in the US and India
c. To identify topic areas of research and development which can be carried out in both the countries on a cooperative basis.
d. To identify industry leaders and researchers who are interested in participating in these colaborative research and development efforts.

In addtion, the workshop was expected to act as a forum for interaction between Indian construction industry leaders and researchers on topics that pertain to industry problems and method of solutions.

This book is a collection of all papers presented in the workshop. It has been put together with a hope that it can function as a control sample from which future cooperative activities between the two countries (in terms of research and development) can be gauged.

The authors of the papers were requested to present the material from a guideline that emphasizes the changes that have taken place during that last two decades, the current and the future needs of the industry, and the primary areas of research. The publication also contains the names and adressess of the participants and those of subcommittee decisions is presented at the end of the book.

Contents:

Preface

Chapter 1. Advances and Research Needs in Maintenance and Repair
- Facilities Maintenance and Repair of Damaged Structures in the U.S. - Kenneth L. Carper
- Maintenance and Reapir in India - K.S. Narayanan
- Construction Quality, Failures, Durability and Restoration Techniques - R.N. Raikar

Chapter 2. Advances and Research Needs in Wood and Wood Products
- Advances in Wood and Wood Products in the U.S - Shan Somayaji
- Status of Wood and Wood Products in India - H.N. Jagadees and Joseph George

Chapter 3. Advances and REsearch Needs in Computer Integrated Design and Construction
- Computer Integrated Design and Construction and Role of Knowledge-Based Expert Systems - C.S. Krishnamoorthy
- Trends in Computer Applications and Software Development in Planning, Design and Construction of Structures - T.V.S.R. Appa Rao, A. Rajaraman & C.V. Vaidyanathan

Chapter 4. Advances and Research Needs in Construction Equipment, Tools and Management
- Construction Equipment and Project Management for the 90s - James T. O'Connor
- Construction Productivity in India - S.A.Reddi
- Construction Equipment, Tools and Management in India - A. Ramakrishna

Chapter 5. Advances and Research Needs in Mansory Construction
- Structural Mansory - James E. Amrhein
- Mansory Construction with Hollow Concrete Blocks and Stabilised Soil Blocks - T.P. Ganesan
- Use of Brick and Stone as Construction Materials - The Indian Scenario - H. Achyutha

Chapter 6. Advances and Research Needs in Prefabricated Construction
- U.S. Practice and Research in Prefabricated Construction - Suzanne Dow Nakaki and Robert E. Englekirk
- Status of Prefabricated Construction in India and R&D Needs - M. P. Jaisingh
- Industrialisation of Civil Structures in India - B.G. Shirke

Chapter 7. Advances and Research Needs in Disaster Resistant Construction
- Windstorm Disaster Resistant Structures in the U.S - Kishor C. Mehta
- Disaster Resistant Construction and Design - Saed Amanullah
- Engineering of Structures to Resist Cyclonic Winds - J. Shanmugasundaram
- Earthquake Resistant Structures - A.R. Chandrasekaran

Chapter 8. Advances and Research Needs in Cement-Based Materials
- A Renaissance in Cement-based Materials - Surendra P.Shah and J. Francis Young
- Ferrocement and Fiber-reinforced Ferrocement: Developments and Applications in India - Prakash Desayi

Chapter 9. Subcommitte Meetings and Summary Recommendations
- Meeting of Subcommittee on Cementitious Materials
- Meeting of Subcommittee on Wood and Wood Products
- Meeting of Subcommittee on Mansory Construction
- Meeting of Subcommittee on Prefabrication
- Meeting of Subcommittee on Disaster Resistant Construction
- Meeting of Subcommittee on Project Management and Equipment
- Meeting of Subcommittee on Computer Integrated Design and Construction
- Meeting of Subcommittee on Maintenance and Repair

Chapter 10. Names and Addresses of Delegates to the Workshop
- Acmatam 80 - Delegates Names and Addresses
- US-India Committee on Construction Materials, Techniques and Management
- Advisory Committee
- Local Organising Committee
- Cosponsors of ACMATAM '90

Laporan Perkembangan STBM Oktober – Desember 2009

Th. 909

Laporan ini merupakan laporan perkembangan program nasional STBM bulan Oktober – Desember 2009. Laporan ini berisi hasil kegiatan dan temuan-temuan penting yang berkaitan dengan Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
   
Daftar Isi:

Daftar Isi

I.    Pendahuluan

II.    Sekretariat Pendukung STBM
A.    Kesekretariatan
B.    Rencana Kerja Sekretariat Pendukung STBM
C.    Kegiatan/ Program Terkait STBM
-    Peluncuran Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia Kedua (Global Handwashing Day/ GHD)
-    Lokakarya Nasional Konsolidasi Pembelajaran Pelaksanaan Pembangunan Sanitasi dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat di Indonesia
-    Lokakarya Advokasi Kebijakan dan Rencana Aksi AMPL dalam Program STBM
-    Workshop Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), WSLIC2

III.    Pencapaian Implementasi STBM
A.    Tinjauan Umum
B.    Implementasi

IV.    Knowledge Management

Petunjuk Teknis Operasional Tingkat Desa & Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Proyek Community Water Services and Health Project NAD - Nias/ Sumatra Utara

03 Maret 2010 844

Pustaka ini berisi paket Petunjuk Proyek Community Water Services and Health Project NAD - Nias/ Sumatra Utara, meliputi; "Petunjuk Teknis Operasional Tingkat Desa" dan "Petunjuk Pelaksanaan Manajamen Proyek".