Laporan/Prosiding
Strategi Pengelolaan Sampah Permukiman dengan Pola Pendekatan Karakteristik Kawasan (Studi Kasus Kecamatan Cakranegara Kota Mataram)
I Wayan Winarta, Yulinah Trihadiningrum & IDAA Warmadewanthi
Th.
1.122
Saat ini kondisi kawasan permukiman Kecamatan Cakranegara mulai terpengaruh oleh permasalahan sampah. Pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kebersihan belum mampu menjangkau secara maksimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, dengan melakukan kajian terhadap konsep adat, budaya dan agama Hindu dalam kehidupan masyarakat di pusat kota kecamatan Cakranegara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep adat, budaya dan agama Hindu yang digunakan sebagai dasar dalam mengelola sampah di pusat kota kecamatan Cakranegara adalah Tri Hita Karana yang mengandung pengertian kesejahteraan dan keserasian. Secara sosial budaya program kegiatan pengurangan dan pemanfaatan sampah dapat diterima untuk dilakukan dalam upaya menjaga keserasian hubungan manusia dengan lingkungannya. Dengan target keterlibatan masyarakat 2% per tahun di tingkat sumber sampah dan 10% per tahun di TPS maka dalam jangka waktu 5 tahun dapat mereduksi sampah yang diangkut ke TPA mencapai 46,99% melalui program daur ulang dan produksi kompos.
Pedoman Umum Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga
27 Agustus 2009
1.412
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM RT) adalah metode pengolahan dan penyimpanan yang dapat memperbaiki dan menjaga kualitas (secara mikrobilogis) air minum dan air yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya, seperti berkumur, sikat gigi, persiapan makanan/minuman bayi.
Pedoman ini membahas tata laksana PAM RT yang mencakup; penilaian awal, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dari program. Pedoman ini tidak dimaksudkan menjadi pedoman yang komprehensif, yang menjelaskan langkah demi langkah pelaksanaan suatu program PAM RT, namun lebih kepada suatu pengenalan awal mengenai apakah PAM RT itu, bagaimana memulainya serta pedoman-pedoman dasar dalam pelaksanaannya.
Sasaran dari pedoman PAM RT ini adalah institusi kesehatan, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor, pihak swasta dan pihak lain yang tertarik dan bergerak di bidang kesehatan masyarakat khususnya pengelolaan air minum dan air yang digunakan untuk produksi bahan makanan.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Tim Penyusun
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum
1.3 Acuan Hukum
1.4 Definisi Operasional
1.5 Ruang Lingkup
1.6 Tujuan
1.7 Sasaran
1.8 Prinsip-Prinsip Dasar PAM RT
Bab II. Tata Laksana
2.1 Penilaian Awal
2.2 Perencanaan
2.3 Pelaksanaan
2.4 Monitoring dan Evaluasi
Bab III. Penutup
Identifikasi Bakteri dalam Air Tanah di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (Studi Kasus: TPA Babakan)
Raymond C. Sastra
Th.
1.157
Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) adalah tempat untuk menampung sampah dari berbagai lokasi. Penyingkiran dan pemusnahan sampah ke dalam tanah merupakan cara yang selalu digunakan karena biayanya relatif murah, pengoperasiannya mudah dan luwes dalam menerima limbah. Namun, apabila TPA itu tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah baru, antara lain timbulan limbah cair lindi.
Lindi merupakan air sampah yang terkontaminasi akibat hujan yang turun melewati sampah, sehingga membawa bakteri dan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari air tanah atau air permukaan di sekitarnya. Akibat dari kontaminasi lindi terhadap air tanah adalah berkurangnya kualitas air tanah sehingga air sumur tidak layak untuk dikonsumsi disebabkan oleh pH, kandungan kimia diatas rata-rata serta kemungkinan adanya bakteri patogen yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis bakteri yang hidup di sekitar TPA dan mengetahui kemungkinan adanya pencemaran lindi ke dalam air tanah.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Pengukuran Konsentrasi Oksida Nitrogen (NOx) di Tepi Jalan dengan Metode Pasif Sampling (Studi Kasus: Jalan Utama di Wilayah Karees, Bandung)
Putu Tania Sari
Th.
1.571
Nitrogen oksida (NOx) merupakan kunci polusi udara perkotaan, dihasilkan dari aktivitas transportasi. Dikarenakan sumber NOx adalah antropogenik, paparan terhadap masyarakat dipengaruhi terhadap masyarakat dipengaruhi terhadap kedekatannya dengan jalan raya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi NOx sebagai NO¬2¬¬¬ di tepi jalan utama wilayah Karees, Bandung. Pengukuran dilakukan menggunakan metode sampling pasif. Pemantauan NOx menggunakan metode pasif sampling telah digunakan sebagai indeks dari polusi terkait aktivitas lalu lintas. Diharapkan penelitian ini akan digunakan untuk mengevaluasi paparan NOx di pinggir jalan dan sekitarnya.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Analisis Konsentrasi Nox di Dalam Ruangan pada Rumah Tinggal di Tepi Jalan Raya dengan Metode Sampling Pasif (Studi Kasus: Wilayah Karees, Bandung)
Ardhini Retno Putri
Th.
1.376
Nitrogen Oksida (NOx) adalah salah satu gas yang termasuk dalam kelompok gas yang sangat reaktif dan berada bebas di atmosfer yang terdiri dari gas nitrik oksigen (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). NOx biasanya terbentuk ketika bahan bakar fosil dibakar pada suhu yang tinggi atau dalam proses pembakaran. NOx di udara memiliki efek beracun secara langsung pada manusia, khususnya bagian saluran pernafasan dan NOx ini dapat bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain yang menimbulkan berbagai permasalahan udara, yaitu fenomena kabut, hujan asam hingga pemanasan global.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi NOx sebagai NO2 dalam ruangan rumah yang terletak di pinggir jalan dengan kerapatan antar rumah yang cukup tinggi dan kondisi lalu lintas yang ramai di wilayah Karees, Bnadung. Selain itu, penentuan sumber NOx dapat dilakukan dengan pengumpulan data kuesioner yang berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di dalam dan pengaruh dari luar rumah seperti transportasi atau pembakaran lainnya.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Kajian Kelayakan Penerapan Jig Separation Process dengan Reaktor Batch pada Usaha Daur Ulang
Alin Adlina
Th.
964
Teknik pemisahan campuran plastik yang efektif sangat penting karena hanya dengan menggunakan resin yang bersih dan homogenlah dapat menghasilkan produk daur ulang yang berkualitas tertinggi. Kebutuhan homogenitas atau kemurnian resin limbah limbah plastik yang akan didaur ulang sangat tinggi mencapai lebih dari 95%.
TACUB Jig yang dikembangkan Takakuwa dan Matsumura telah dapat digunakan untuk pemisahan mekanis plastik dengan homogenitas resin mencapai 99,8% PS, 99,3 ABS, dan 98,6% PET. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini bertujuan mengkaji kelayakan penerapan Jig Separation Process pada usaha daur ulang termasuk scale-up reaktor batch skala lapangan, analisis biaya proses pemisahan, dan memberikan alternatif desain lanjutan reaktor Jig sistem kontinu.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Analisis Awal Implementasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Yudhi Kristian
Th.
1.037
Permasalahan sampah telah melatarbelakangi munculnya banyak pemikiran yang mencoba memberikan solusi dengan memberikan alternatif pengelolaan sampah kota yang mampu memberikan hasil yang lebih efektif. Salah satu bentuk alternatif tersebut adalah adanya pengelolaan sampah secara terpadu dan terintegrasi. Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) merupakan salah satu bentuknya. Akan tetapi, banyak tantangan dalam pelaksanaannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan yang muncul dalam implementasi TPST di RW 04, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi. Hal ini berguna untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi konsep TPST dalam menunjang usaha pengelolaan sampah kota sehingga dapat dijadikan rujukan bagi usaha perbaikan dan pengembangannya.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Analisis Multi Kriteria Pemilihan Teknologi Pengomposan Sampah dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Adi Susangka
Th.
1.445
Sampah domestik merupakan masalah yang berasal dari aktivitas kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan lagi, sehingga hal ini memerlukan penanganan yang baik. Sistem pengelolaan sampah terdiri dari penanganan sampah di sumber, penyimpanan, transportasi, pengolahan, dan pembuangan akhir. Teknologi pengolahan sampah sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik sampah dan kondisi daerah setempat. Keterbatasan dalam hal finansial dan sumberdaya yang lain sehingga dibutuhkan strtaegi yang tepat untuk mengatasinya. Komposisi sampah domestik didominasi oleh jenis sampah organik, dimana jenis ini sangat cocok untuk dikomposkan. Seperti di negara berkembnag lainnya, komposisi sampah domestik di Indonesia masih didominasi oleh zat organik.
Terdapat beberapa jenis teknologi pengomposan yang kita kenal, dan pengelola sampah sebaiknya memilih pilihan yang terbaik, yang mampu memenuhi kebutuhan dan kriteria yang disyaratkan oleh pengelola.
Penelitian ini bisa dijadikan alat (tool) bagi para pengambil keputusan untuk memilih teknologi pengomposan yang sesuai, dengan pertimbangan banyak aspek seperti keuangan, sosial, dan lain-lain.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Potensi Pemanfaatan Limbah Abu Alumunium sebagai Koagulan
Tresty Diyannisa
Th.
2.157
Limbah abu aluminium pada umumnya belum dimanfaatkan secara maksimal, hanya disingkirkan dengan cara ditimbun. Pada limbah ini masih terkandung komponen-komponen berharga yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Komponen tersebut diantaranya Al dan Fe. Limbah B3 yang juga memiliki kandungan Al dan Fe yang cukup besar adalah red mud yang berasal dari industri aluminium. Limbah ini telah dimanfaatkan lebih lanjut menjadi bahan yang lebih bernilai.
Studi ini berhubungan dengan proses transformasi red mud red mud yang diolah dalam media yang berkondisi asam dan kadar garam yang cukup ke dalam cairan atau padatan yang terkonsentrasi tetapi dapat terlarut yang mengandung kadar Al dan Fe yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai koagulan.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa kondisi optimum reaksi untuk membuat koagulan yaitu dengan konsentrasi asam sulfat sebesar 0,28 mol, waktu reaksi 3 jam serta penambahan NaCl sebanyak 4 gram. Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa limbah abu aluminium dari industri otomotif memiliki nilai tinggi untuk dimanfaatkan lebih lanjut salah satunya untuk pembuatan koagulan.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“
Kondisi Eksisting Pusat Pengolahan Sampah sebagai Bahan Kajian Investasi (Studi Kasus: Pusat Pengolahan Sampah ITB)
Fauziatul Husna
Th.
1.538
Pusat Pengolahan Sampah (PPS) ITB memiliki Standar Operasional Proses (SOP) dalam melakukan pengolahan sampah. Dalam SOP diatur langkah-langkah persiapan, operasional, dan pasca operasi secara terperinci. Perlakuan sampah masuk di PPS ITB dimulai dari penuangan (unloading) sampah, pemilahan sampah berdasarkan jenis komponennya, dan penimbangan sampah. Residu sampah yang tidak termanfaatkan dibakar dengan insinerator. Sampah dedaunan dikomposkan dengan menggunakan bak-bak pengomposan dengan metode windrow.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya timbulan sampah yang diolah oleh PPS ITB untuk membuat perencanaan pengolahan sampah yang benar, dan untuk membandingkan kondisi pengolahan eksisting dengan standar operasional prosedur sehingga diperoleh sistem manajemen yang sesuai dengan PPS ITB.
Resume dari paper ini terdapat di ”Resume Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, 18 Agustus 2009“