Laporan/Prosiding

Laporan Akhir Survey Dasar KAP Tentang Sanitasi Lingkungan, Higienitas, dan Keamanan Air di Indonesia Timur Provinsi Papua Barat

Th. 1.518

Laporan Provinsi Papua Barat ini adalah bagian dari studi KAP BASELINE SURVEY MENGENAI SANITASI LINGKUNGAN, KEBERSIHAN DAN AIR BERSIH DI INDONESIA BAGIAN TIMUR yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bekerjasama dengan UNICEF.
 
Penelitian KAP menjelaskan kepada kita apa yang diketahui masyarakat mengenai hal-hal tertentu, apa yang mereka rasarakan, dan bagaimana mereka berperilaku.Tiga topik yang diukur oleh penelitian KAP adalah knowledge (pengetahuan), attitude (sikap), dan practice(perilaku). Pengetahuan yang dimiliki masyarakat mengacu kepada pemahaman terhadap suatu topik tertentu, dalam hal ini adalah Sanitasi Lingkungan, Kebersihan, dan Airyang Aman Dikonsumsi. Survei ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami pengetahuan, sikap, dan perilaku (KAP) masyarakat, murid sekolah, dan pemberi layanan kesehatan/pemerintah lokal yang berhubungan dengan isu air, sanitasi lingkungan, dan kebersihan.

Daftar Isi:

Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Ringkasan

Bab 1. Latar Belakang dan Tujuan Survey KAP Baseline
1.1 Latar Belakang Survey KAP Baseline
1.2 Tujuan Survey KAP Baseline

Bab 2. Metodologi
2.1 Proses Pemilihan Kabupaten dan Desa, serta Tanggung Jawabnya
2.2 Perencanaan Survei, Responden, dan Instrumen
2.3 Perencanaan Sampel dan Besarnya

Bab 3. Hasil KAP Baseline Survey Terhadap Rumah Tangga Pedesaan
3.1 Profil Responden
3.2 Air dan Pemanfaatannya
3.3 Kebersihan Rumah Tangga
3.4 Sanitasi
3.5 Kebersihan Lingkungan
3.6 Diare dan Penyakit Kulit

Bab 4. Hasil Survey KAP Baseline untuk Sekolah
4.1 Profil Responden
4.2 Sumber Air dan Penggunaannya
4.3 Kebersihan Sekolah
4.4 Sanitasi
4.5 Kebersihan Lingkungan
4.6 Diare dan Penyakit Kulit
4.7 Peran Perbaikan Air, Kebersihan dan Sanitasi

Bab 5. Kesimpulan dan Manajemen Perencanaan
5.1 Rumah Tangga Pedesaan
5.2 Sekolah
5.3 Program Manajemen WES

Daftar Pustaka

Lampiran
 

Jurnal Pondasi Vol.13 No.2 Desember 2007

Abdulrochim, dkk   Th. 1.194

Dalam jurnal PONDASI Vol.13 No.2 ini memuat 8 artikel yang ditulis oleh para peneliti dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Artikel ini meliputi bidang geofisik, manajemen konstruksi, struktur, lingkungan dan planologi.

Daftar Isi:

- Percepatan Maksmimum Batuan Dasar Kota Semarang dengan Pemodelan Sumber Gempa Titik (Abdulrochim)

- Penggunaan Kayu Laminasi sebagai Pengganti Kayu Solid pada Elemen Balok (Danna Darmayadi)

- Sifat Mekanik Beton Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Jawa Power Paiton sebagai Material Alternatif (Januarti Jaya Ekaputri, Oktavina Damayanti, Triwulan)

- Closed-Tie System on Sub-Base Layer of The Flexible Road Pavement (Gatot Rusbintardjo)

- Analisa Pemilihan Keputusan Metode Pelaksanaan Erection Girder Tipe – I Dengan Metode AHP (Heppy Kristijanto, Supani)

- Karakteristik Kondisi Sanitasi Lingkungan Di Kawasan Permukiman Nelayan Bandengan Kabupaten Kendal (Hermin Poedjiastoeti, Mila Karmilah)

- Standarisasi Data untuk Perencanaan Wilayah pada Era Desentralisasi (Imam Buchori)

- Strategi Peningkatan Peran Sub Kawasan Agropolitan Candigaron sebagai Pendukung Kawasan Agropolitan Bandungan di Kabupaten  Semarang (Eppy Yuliani)
 

Karakteristik Kondisi Sanitasi Lingkungan Di Kawasan Permukiman Nelayan Bandengan Kabupaten Kendal (Jurnal Pondasi Vol.13 No.2 Desember 2007)

Hermin Poedjiastoeti & Mila Karmilah   Th. 1.736

Kawasan permukiman nelayan Bandengan saat ini menghadapi beberapa permasalahan antara lain terkait dengan kondisi sanitasi yang tidak sesuai untuk kondisi standar layak suatu pemukiman. Upaya pelestarian lingkungan dan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat juga masih rendah.
  
Tujuan dari penelitian ini adalah menemukenali kondisi eksisting pelayanan sanitasi dan bentuk peran serta masyarakat dalam peningkatan kualitas sanitasi lingkungan. Adapun analisis data yang digunakan meliputi analisis triangulasi dan analisis deskriptif dari data hasil wawancara mendalam (indepth interview) dan hasil kelompok diskusi terfokus (FGD), analisis kelembagaan dan stakeholder.
  
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pemenuhan terhadap sarana sanitasi dasar tergolong masih buruk. Hal ini dapat dilihat dari: i) kondisi rumah yang belum memenuhi kriteria rumah sehat, ii) kebiasaan masyarakat dalam buang air besar masih di sungai atau laut karena tidak memiliki jamban, iii) pengelolaan limbah cair belum dilakukan dengan baik karena masih banyak penggenangan air limbah dari rumah tangga di pekarangan rumah dan saluran drainase permanen tertutup sampah, iv) sampah rumah tangga juga belum dikelola dengan baik, karena sampah masih dibuang di sembarang tempat, di selokan, di pekarangan rumah dan di sungai. 2. Peran masyarakat dalam peningkatan kualitas sanitasi lingkungan masih minim, hal ini disebabkan oleh: i) pengetahuan masyarakat tentang sanitasi masih pada tingkat ”tahu“, artinya masyarakat dapat menyebutkan, menyatakan, belum memunculkan sikap ataupun tingkah laku nyata, ii) masalah kemiskinan dan kurangnya akses terhadap berbagai fasilitas dan kebutuhan dasar, seperti pendidikan, kesehatan (pola hidup bersih), dan lain-lain.
 

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Pokja AMPL Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2011

Th. 778

Penyusunan RKJM Pokja AMPL-BM Provinsi Sulawesi Tenggara Barat dimaksudkan agar Pokja memiliki kerangka berfikir dan kerangka bertindak secara strategis dalam melaksanakan Renstra pembangunan dan pengelolaan AMPL, sedangkan tujuannya adalah sebagai alat pengambil keputusan dan pedoman dalam pengorganisasian pelaksanaan pembangunan AMPL, serta untuk mempercepat peningkatan layanan AMPL bagi masyarakat dengan memanfaatkan semua potensi dan kemampuan yang ada termasuk peran serta masyarakat.

Daftar Isi:

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Kondisi Kependudukan dan Geografis

D. Rencana Pembangunan AMPL Provinsi Sulteng 2008-2015

E. Kemampuan Keuangan Daerah Menuju Layanan AMPL Tahun 2015

F. Matrik Rencana Kerja Jangka Menengah Pokja AMPL Provinsi Sulawesi Tenggara
 

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Pokja AMPL Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2012

Th. 720

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu Provinsi dari 9 provinsi di Indonesia yang sejak tahun 2004 telah melaksanakan operasionalisasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat. Bulan Agustus 2008, Pokja AMPL Provinsi NTB bersama WES-UNICEF dan WASPOLA telah menyelenggarakan lokakarya tingkat provinsi dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Pokja AMPL Provinsi NTB di Hotel Jayakarta Mataram.
 
Kepemilikan dokumen RKJM Pokja AMPL-BM Provinsi NTB dimaksudkan agar Pokja memiliki kerangka berfikir dan kerangka bertindak secara strategis dalam mengawal pembangunan dan pengelolaan AMPL di NTB.  sedangkan tujuannya adalah sebagai pedoman dalam pengorganisasian bagi Pokja AMPL dalam mengawal pelaksanaan pembangunan AMPL, serta untuk mempercepat peningkatan layanan AMPL bagi masyarakat dengan memanfaatkan semua potensi dan kemampuan yang ada termasuk peran serta masyarakat.

Daftar Isi:

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Gambaran Umum Provinsi NTB

D. Kondisi Layanan AMPL

E. Matrik Rencana Kerja Jangka Menengah Pokja AMPL Provinsi NTB
 

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Pokja AMPL Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2012

Th. 782

Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu Provinsi dari 9 provinsi di Indonesia yang sejak tahun 2004 telah melaksanakan operasionalisasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat. Tercatat 7 Kabupaten (Selayar, Jeneponto, Pangkep, Takalar, Gowa, Soppeng dan Wajo) di Sulsel yang telah secara aktif melaksanakan operasionalisasi Kebijakan AMPL-BM dengan menjalin kemitraan dengan Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA.

Bulan Agustus 2008, Pokja AMPL Provinsi Sulsel bersama WASPOLA telah menyelenggarakan lokakarya tingkat provinsi dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Pokja AMPL Provinsi Sulsel di Hotel Sahid Makasar.
 
Kepemilikan dokumen RKJM Pokja AMPL-BM Provinsi Sulsel dimaksudkan agar Pokja memiliki kerangka berfikir dan kerangka bertindak secara strategis dalam mengawal pembangunan dan pengelolaan AMPL di Sulsel.  Sedangkan tujuannya adalah sebagai pedoman dalam pengorganisasian bagi Pokja AMPL dalam mengawal pelaksanaan pembangunan AMPL, serta untuk mempercepat peningkatan layanan AMPL bagi masyarakat dengan memanfaatkan semua potensi dan kemampuan yang ada termasuk peran serta masyarakat.

Daftar Isi:

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Gambaran Umum Provinsi Sulsel

D. Kondisi Layanan AMPL

E. Matrik Rencana Kerja Jangka Menengah Pokja AMPL Provinsi Sulawesi Selatan
 

Rencana Strategis Jangka Panjang Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2007-2015 (kabupaten Sumba Timur, Waingapu)

Th. 743

Renstra AMPL-BM ini merupakan pedoman dalam melakukan berbagai bentuk pengembangan air minum dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Sumba Timur selama kurang lebih 5 tahun ke depan (2007-2012), untuk mencapai tujuan pembangunan AMPL yang berkelanjutan sekaligus mendorong bagi pengambil keputusan dan pejabat teknis terkait untuk menempatkan sektor AMPL mendapat perhatian setara dengan sektor unggulan lainnya.

Daftar Isi:

Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Metodologi Penyusunan
E. Gambaran Umum Kabupaten Sumba Timur

Bab II. Tinjauan Faktor Lingkungan Eksternal dan Internal
A. Lingkungan Ekstrenal
B. Lingkungan Internal

Bab III. Rencana Strategis
A. Visi
B. Misi
C. Nilai
D. Mandat
E. Isu Strategis
F. Tujuan
G. Faktor Pendukung dan Penghambat
H. Kebijakan Strategis
I. Program Strategis

Matriks Kebijakan Strategis AMPL-BM 2007-2015

Matriks Program Strategis AMPL-BM 2007-2015
 
 

Rencana Strategis Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Bima Tahun 2007-2012

Th. 677

Dokumen Renstra AMPL-BM Kabupaten Bima disusun secara partisipatif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat melalui serangkaian lokakarya dan diskusi mendalam. Dokumen renstra AMPL-BM terdiri dari uraian visi, misi, nilai, tujuan, sasaran, analisa eksternal dan internal, isu strategis dan strategi pencapaian sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman yang menyeluruh untuk pengimplementasian program AMPL-BM di Kabupaten Bima.

Daftar Isi:

Kata Pengantar

Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Dasar Penyusunan
D. Metode Penyusunan
E. Sistematika Penyusunan

Bab II. Visi dan Misi AMPL
A. Visi Pembangunan AMPL Kabupaten Bima
B. Misi Pembangunan AMPL Kabupaten Bima
C. Tujuan
D. Sasaran

Bab III. Analisis Kondisi Eksternal dan Internal
A. Gambaran Umum
B. Analisis Masalah
C. Issue Strategis

Bab IV. Strategi Pembangunan
A. Identifikasi Program Strategis
B. Target Pencapaian Program/Kegiatan Strategis

Bab V. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran

Lampiran
 
 

Jurnal Pondasi Vol.13 No.1 Juni 2007

H. A. Halim Hasmar, dkk   Th. 1.575

Dalam jurnal PONDASI Vol.13 No.1 ini memuat 8 artikel yang ditulis oleh para peneliti dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Artikel ini meliputi bidang geofisik, manajemen konstruksi, struktur, lingkungan dan planologi.

Daftar Isi:

- Evaluasi Potensial Likuifa KSI (Keruntuhan  Tanah) Akibat Gempa Jogja 2006 pada Pantai Parangtritis Bantul Jogja (H.A Halim Hasmar)

- Studi Evaluasi Keberhasilan Pembangunan Polder Kota Lama Semarang dalam Penanggulangan Rob (Djoko Susilo Adi)

- The Performance of Construction Firms A System Approach (M.A.Wibowo, Omar Amoudi, & Michael Mawdesley)

- Faktor-Faktor Strategi Pengembangan Daya Saing Kontraktor Indonesia (Kartono Wibowo)

- Pengaruh Kepadatan Lalu Lintas pada Jam Puncak terhadap Kandungan Gas Karbon Monoksida (CO) di Jalan Raya Kaligawe Semarang  (Titik Sumarwati)

- A Usage of ”Resiblock 22“ to Solve the Problem at the Concrete Block Jointing (Rachmat Murdiyono)

- Analisis Banjir Di Kawasan Kota Jepara (Esti Santoso)

- Bentuk Penolakan Masyarakat terhadap Implementasi Kebijakan dan Program Revitalisasi Kawasan Pecinan (Jamilla Kautsary)