Laporan/Prosiding
Laporan Pelaksanaan Lokakarya Nasional Konsolidasi Pembelajaran Pelaksanaan Pembangunan Sanitasi dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat di Indonesia, Lido Lakes Hotel, Bogor, Jawa Barat, 17-19 Februari 2009
Th.
874
Kegiatan konsolidasi nasional ini dimaksudkan agar terjadi forum sharing informasi capaian perkembangan pelaksanaan CLTS secara menyeluruh di Indonesia antar pelakunya, memperoleh pembelajaran pelaksanaan CLTS dari berbagai wilayah dan pelaku, serta memberikan masukan dan rekomendasi dalam pelaksanaan program CLTS yang lebih baik.
Lokakarya nasional konsolidasi pembelajaran pelaksanaan pembangunan sanitasi dengan pendekatan berbasis masyarakat di Indonesia ini dilaksanakan tanggal 17-19 Februari 2009 do Ruang Pertemuan Mahoni 1-2, Hotel Lido Lakes, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan dan pengantar lokakarya, dilanjutkan dengan presentasi hasil temuan lapang dan pleno tanggapan, klarifikasi, penyampaian pointers hasil diskusi pleno, sharing informasi dan pembelajaran berharga antar pelaku CLTS, pembulatan isu berdasarkan hasil temuan lapang dan sharing informasi, diskusi kelompok pendalaman isu berbasis 5 aspek keberlanjutan, presentasi hasil diskusi kelompok, rumusan draft rekomendasi berbasis 5 aspek keberlanjutan, serta penutupan.
Hasil dari kegiatan ini yaitu diperolehnya pembelajaran tentang pelaksanaan CLTS di Indonesia, serta draft rekomendasi untuk memberikan masukan pelaksanaan program CLTS yang lebih baik.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Keluaran
1.4 Peserta
1.5 Tempat pelaksanaan
1.6 Alur Proses
1.7 Agenda Kegiatan
2. Proses
2.1 Hari pertama, Selasa, 17 Februari 2009
2.2 Hari kedua, Rabu, 18 Februari 2009
2.3 Hari ketiga, Kamis, 19 Februari 2009
3. Hasil
3.1 Hasil konsolidasi pembelajaran dan rekomendasi
3.2 Evaluasi penyelenggaraan lokakarya
4. Rekomendasi
4.1 Rekomendasi bagi kegiatan CLTS di kemudian hari
4.2 Kegiatan lanjutan setelah lokakarya
Lampiran:
Lampiran 01, Sambutan Departemen Kesehatan
Lampiran 02, Sambutan Bappenas
Lampiran 03, Biodata Peserta Lokakarya
Lampiran 04, Ringkasan Kegiatan CLTS peserta Lokakarya
Lampiran 05, Temuan pelaksanaan CLTS di Indonesia
Lampiran 06, Hasil Diskusi Kelompok Problematika CLTS melihat kondisi geografis
Technical Manual A Sanitation System for A Small Comunity (Panduan Teknis Sistem Sanitasi untuk Komunitas Kecil)
Dr. Ranjith Perera & Niken Prilandita
Th.
953
Panduan teknis ini ditulis berdasarkan Proyek Demonstrasi Alumni mengenai Pembangunan Sistem Sanitasi Sederhana untuk Komunitas Kecil di Yogyakarta, Indonesia. Tujuan utamanya adalah memberikan arahan umum mengenai proses-proses perencanaan dan pelaksanaan proyek, yang bisa dijadikan dasar untuk pelaksanaan proyek sejenis, dengan modifikasi kondisi setempat.
Manual ini tidak mengandung arahan teknis yang sulit, melainkan hanya memberikan arahan umum untuk pelaksanaan sistem sanitasi sederhana untuk komunitas kecil. Dengan demikian, replikasi untuk proyek sejenis di lain tempat akan lebih mudah.
Daftar Isi:
1. Preface / Prakata
2. Acknowledgments / Penghargaan
3. Introduction / Pendahuluan
4. Participatory Project Planning / Perencanaan Proyek Partisipatif
4.1 Rationale / Latar Belakang
4.2 Problem Identification / Identifikasi Masalah
4.3 Defining Goals and Objectives / Penentuan Sasaran dan Tujuan
4.4 Site Selection / Pemilihan Lokasi
5. Project Implementation / Pelaksanaan Proyek
5.1 Site Preparation / Persiapan Lapangan
5.2 Choice of Technology / Pilihan Teknologi
5.3 Supply of Materials / Penyediaan Bahan-Bahan
5.4 Project Staff and Workers / Staf dan Pekerja Proyek
6. Project Evaluation / Evaluasi Proyek
7. Conclusions / Kesimpulan
Technical Manual Biosand Filter as a Household Water Treatment Option (Panduan Teknis Saringan Pasir-Bio sebagai Pilihan Pengolahan Air Rumah Tangga)
Yuyun Ismawati
Th.
901
Panduan teknis ini didasarkan atas pelaksanaan Alumni Demonstration Project ADP AIT Support Project No. R4-ADP31-WS14/07 di Denpasar, Bali, Indonesia.
Tujuan dari panduan teknis ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai perencanaan dan pelaksanaan dari proyek yang dapat dipakai dan direplikasikan di lain tempat yang mempunyai kondisi sama.
Panduan ini menyediakan arahan-arahan praktis untuk pembuatan saringan pasir-bio dan pelaksanaan proyek.
Daftar Isi:
1. Preface / Prakata
2. Acknowledgments / Penghargaan
3. Introduction / Pendahuluan
4. Project Planning / Perencanaan Proyek
4.1 Rationale / Latar Belakang
4.2 Problem Identification / Identifikasi Masalah
4.3 Defining Objectives and Goals / Penentuan Tujuan dan Sasaran
4.4 Site Selection / Pemilihan Lokasi
5. Project Implementation / Pelaksanaan Proyek
5.1 Preparatory Works / Pekerjaan Persiapan
5.2 Choice of Technology / Pilihan Teknologi
5.3 Supply of Materials / Penyediaan Bahan-Bahan
5.4 Project Staff and Workers / Staf dan Pekerja Proyek
5.5 Project Activities / Kegiatan Proyek
5.6 Operation and Maintenance / Operasi dan Pemeliharaan
6. Project Evaluation / Evaluasi Proyek
7. Conclusions / Kesimpulan
Annex / Lampiran
Petunjuk Praktis Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir
Th.
1.619
Buku petunjuk praktis ini dibuat untuk masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam penanggulangan banjir.
Melalui buku ini, kita dapat mempelajari apa saja yang menjadi penyebab banjir dan dampak-dampak yang mungkin terjadi. Sebagai bagian dari masyarakat, kita dapat berpartisipasi dalam penanggulangan banjir dengan melakukan tindakan-tindakan sebelum, ketika, dan setelah banjir untuk mengurangi kerugian materi dan kerusakan lingkungan akibat banjir.
Buku ini disusun atas dua bagian:
- Bagian pertama dari petunjuk praktis ini akan menjelaskan tentang pentingnya partisipasi masyarakat yang terorganisir dalam penanggulangan banjir dan tindakan-tindakan untuk mencapainya.
- Bagian kedua (aksi masyarakat secara langsung) menjelaskan tentang tindakan-tindakan penting yang dapat dilakukan oleh keluarga, rumah tangga, dan individu untuk mempersiapkan diri dan bereaksi terhadap banjir pada saat yang tepat.
Daftar Isi:
Pengantar
Penyebab Banjir
Dampak Banjir
Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir
Siklus Penanggulangan Bencana
Sebelum Banjir: Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat
Ketika Banjir: Penanganan dan Pengungsian
Setelah Banjir: Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Pemulihan)
Daftar Pustaka
Environmental Management Measures for Overcoming the Formal-Informal Dichotomy (Theme Paper: Research Symposium AIT Conference Center, Pathumthani, Thailand 12 December 2008)
05 Maret 2009
858
Disproportionate attention by the city authorities between formal and informal sectors has been such that, in most cases, environmental management measures are targeted at the formal sector activities, while environmental performance of informal sector is largely overlooked. There is no doubt that formal sector activities are the biggest polluters, and therefore the stringent EMMS are targeted at them. Although attitude of the city authorities towards informal sector activities have changed from prevention to toleration, not much EMMS have been targeted at them to improve their environmental performance. This condition ultimately leads to the degradation of urban environment, since the urban informal sectors are not well facilitated with suitable policies, strategies as well as infrastructure. EMMs that applied on the range of formal and informal sectors are thereby considered as one of the solutions which attempts to achieve better urban environment.
Interventions on both formal and informal sectors with respect to investments, housing, environmental impacts, welfare, transportation systems and construction business are thereby essential. One of the foremost efforts in facilitating formal and informal sectors are by providing suitable EMMs which equally serve formal and informal sectors to create appropriate coexistence of the range of activities spanning between formal and informal sectors. An action reserach project was undertaken to address such needs. This project was to research on the EMMs targeting the formal and informal activities in development sectors viz. Investment, housing, solid-waste and sanitation. The research was simultaneously undertaken in four South-East Asian Countries.
This research symposium is organized to present the preliminary findings for deliberations among the fellow researchers before presenting them to respective city authorities. It is expected thet the recommendations will lead to more informed actions in these cities.
Guidelines for Drinking-Water Quality: First Addendum to Third Edition (Volume 1 Recommendations)
Th.
1.336
The first and second editions of the Guidelines for Drinking-water Quality were used by developing and developed countries worldwide as the basis of regulation and standard setting to ensure the safety of drinking-water. They recognized the priority that should be given to ensuring microbial safety and provided guideline values for a large number of chemical hazards.
The third edition of the Guidelines was comprehensively updated to take account of developments in risk assessment and risk management.
The first addendum updates the third edition. It includes more guidance on management of emergencies and unforeseen events and additions concerning chlorination by products and developing standards for volatile substances.
New facts sheets are included for chloral hydrate (trichloroacetaldehyde), dichloroacetic acid, 1,1-dichloroethene, 1,4-dioxane, formaldehyde, mercury, methyl tertiarybutyl ether (MTBE), nickel, permethrin, petroleum products, trichloroethene and trihalomethanes.
Contents:
Preface
Acknowledgments
Acronyms and abbreviations used in text
Changes to Table of contents
Changes to Preface
Changes to Acronyms and Abbreviations used in text
Changes to Chapter 1: Introduction
Changes to Chapter 2: The Guidelines: a framework for safe drinking-water
Changes to Chapter 4: Water safety plans
Changes to Chapter 6: Application of the Guidelines in specific circumstances
Changes to Chapter 7: Microbial aspects
Changes to Chapter 8: Chemical aspects
Changes to Chapter 9: Radiological aspects
Changes to Chapter 12: Chemical fact sheets
Changes to Annex 1: Bibliography
Changes to Annex 2: Contributors to the development of the Third Edition of the Guidelines for Drinking-water Quality
Changes to Annex 3: Default assumptions
Changes to Annex 4: Chemical summary tables
Changes to Index
Jurnal Penelitian Pemukiman Vol.15 No.2, 1999
Lasino, dkk
Th.
2.011
Daftar Isi:
Dari Redaksi
Pembuatan Semen Alternatif di Wamena (Lasino & Dharma Sutisna)
Perancah dan Bekisting (Budiharto)
Pemanfaatan Serbuk Gergaji dalam Pembuatan Panel (Papan semen) (Nurul Aini Sulistyowati & Aventi)
Pemeriksaan Struktur Beton Bertulang Terpasang (Cecep Bakheri Bachroni)
Perilaku Masyarakat Permukiman Bantaran Sungai dalam Mengelola Limbah Padat dan Cair (Sarbidi)
Sistem Penyediaan Air Bersih di Rumah Susun Sederhana (Nurhasanah Sutjahjo, Atang Sarbini & Nursiah)
WSSLIC II Manual No. WSSLIC II/Trn/02 (Rapid Technical Assessment/RTA Sistem Sarana Air Bersih di Desa)
13 Februari 2009
892
Daftar Isi:
I. Pendahuluan
II. Tujuan
III. Langkah Kerja
A. Sumber Air, Sistem Pengantaran, Tingkat dan Model Pelayanan, serta Tipe Proyek
A.1 Macam sumber air
A.2 Pengolahan Air
A.3 Sistim Pengantaran (delivery)
A.4 Tingkat layanan
A.5 Model layanan
A.6 Tipe Proyek
B. Identifikasi Sumber Air dan Sarana Air Bersih yang ada di Desa
C. Penuangan hasil Identifikasi ke dalam formulir
D. Analisa Data
WSSLIC II Manual No. WSSLIC II/ASS/02 (Penentuan Wilayah Kerja WSSLIC II)
13 Februari 2009
762
Daftar Isi:
Penentuan Wilayah Kerja WSSLIC 2
1. Pemilihan Propinsi
1.1 Identifikasi dan Pra Seleksi Propinsi
1.2 Lokakarya Konsultasi dengan Pameran pembangunan Propinsi
2. Pemilihan Kabupaten
2.1 Identifikasi dan Pra Seleksi Kabupaten
2.2 Lokakarya Konsultasi dengan Pameran pembangunan Kabupaten
3. Pemilihan Kecamatan
3.1 Identifikasi dan Pra Seleksi Kecamatan
3.2 Lokakarya Konsultasi dengan Pameran pembangunan Kecamatan
4. Pemilihan Desa
4.1 Sosialisasi/penyebaran informasi tentang proyek WSSLIC 2 kepada seluruh lapisan masyarakat di desa-desa dalam kecamatan yang terpilih
4.2 Lokakarya konsultasi desa
4.3 Rembug desa
4.4 Pemilihan desa sebagai daerah kerja WSSLIC 2