Laporan/Prosiding

Petunjuk Teknis Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas

Danny Sutjiono (kata pengantar)   19 Juni 2013 2.154

Petunjuk Teknis ini merupakan penjelasan rinci atas Pedoman Pengelolaan Program Pamsimas berkenaan dengan tahapan pemilihan desa/sasaran. Adapun tujuan Petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan panduan dasar pemilihan desa/kelurahan sasaran program Pamsimas yang terbuka, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas II Di Tingkat Masyarakat

Danny Sutjiono (kata pengantar)   19 Juni 2013 2.725

Pedoman ini disusun dengan tujuan  memberikan panduan dasar  bagi para pelaku pelaksana/pengelola Pamsimas terutama Fasilitator Masyarakat, Kader Pemberdayaan Masyarakat bidang AMPL (Kader AMPL) dan Badan Pengelola. Sehingga diharapkan ada kesamaan pandang antara pelaku Pamsimas di berbagai tataran mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dicapai oleh program.Selain itu ada standar baku mutu untuk pencapaian hasil kerja Pamsimas di desa/kelrahan sehingga memudahkan untuk dilakukan evaluasi secara nasional dalam menentukan apakah program berhasil atau tidak.

Pedoman Umum Pengelolaan Program Pamsimas

Danny Sutjiono (kata pengantar)   19 Juni 2013 2.375

Sejak 2008 Pamsimas dilaksanakan, dampaknya positif bagi masyarakat desa yang tersebar disekitar 6800 desa/kelurahan. Sebagai program stimulan dengan pendekatan berbasis masyarakat, program Pamsimas menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Untuk membantu penyelenggaraan program agar dapat berjalan efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan pedoman dan petunjuk teknis

Laporan Rangkaian Kampanye Publik Pokja AMPL dalam Peringatan Hari Air Dunia, Maret-Mei 2013

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan    18 Juni 2013 1.353

Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari air dunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2013 ini,  Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) melaksanakan sosialisasi dan kampanye peduli air.  Sosialisasi dan kampanye pedulia air ini diawali dengan mengadakan aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, promosi media dengan melaksanakan diskusi Forum Air Jakarta dan pameran yang disertai dengan seminar dan exhibition. Selain itu Poka AMPL pun turut menyerukan seluruh pihak dan elemen masyarakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengelolaan air minum di Indonesia.

Proceeding Lokakarya Pembelajaran Pengelolaan Data AMPL. Sumedang, 15-19 April 2013

Waspola Facility   31 Mei 2013 1.674

Hingga kini pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) di Indonesia masih belum didukung oleh data yang berkualitas. Untuk itu pada tahun 2009-2010, Waspola Facility melakukan uji coba untuk pengelolaan data di Kabupaten Bangka. Uji coba ini berjalan dengan baik dan sampai saat ini data AMPL masih dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi acuan penyusunan perencanaan daerah dari tingkat desa hingga provinsi.

Laporan Bulanan Waspola Facility, April 2013

Waspola Facility   31 Mei 2013 1.300

Di April ini masih melaporkan perkembangan dari pelaksanaan rencana pengamanan air minum (RPAM) di kawasan Sungai Cikapundung. Kegiatan yang dilakukan adalah bentuk rapat koordinasi pada tanggal 19 April 2013 yang mendiskusikan pengkinian capaian pelaksanaan pilot RPAM Cikapundung. Saat ini, Kota Bandung telah memiliki rencana pengembangan kawasan Cikapundung secara komprehensif, tinggal pelaksanaannya yang belum optimal dikarenakan gerak Kota Bandung yang sering harus disesuaikan dengan kebijakan dan arahan pusat.

Laporan Pelaksanaan Baseline Survey Rencana Pengamanan Air (RPA) Sungai Cikapundung, Bandung Jawa Barat

Pokja AMPL Kota Bandung, Gemricik, Kemunitas Masyarakat Cikapundung, Waspola Facility   31 Mei 2013 1.518

Salah satu rangkaian Program Rencana Pengamanan Air (RPA) yang dilaksanakan di Sungai Cikapundung Bandung tepatnya dari Dago Bengkok sampai Tamansari yaitu proses uji coba/pilot. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan pembelajaran lapangan sebagai masukan dalam pengembangan kebijakan nasional.  Selain itu dilakukan pula focus group discussion (FGD) konsolidasi Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) yang dilaksanakan pada tanggal 30-31 Oktober 2012 di Hotel Aston Tropicana Bandung.

Laporan Pelaksanaan Baseline Survey Rencana Pengamanan Air (RPA) Sungai Cikapundung, Bandung Jawa Barat

Pokja AMPL Kota Bandung, Gemricik, Kemunitas Masyarakat Cikapundung, Waspola Facility   31 Mei 2013 1.599

Masih dalam rangkaian kegiatan Rencana Pengamanan Air (RPA) Sungai Cikapundung dilakukan uji coba dengan melakukan serangkaian intervensi baik fisik maupun non fisik di daerah yang telah disepakati oleh seluruh stakeholder adalah Dago Bengkok sampai Tamansari. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang terukur. Salah satu kegiatan yang telah dijalankan yaitu kegiatan penelusuran lokasi (transect walk) di lokasi uji coba.

Laporan Pelaksanaan Baseline Survey Rencana Pengamanan Air (RPA) Sungai Cikapundung, Bandung Jawa Barat

Pokja AMPL Kota Bandung, Gemricik, Kemunitas Masyarakat Cikapundung, Waspola Facility   31 Mei 2013 2.138

Salah satu sungai utama dengan panjang 28 km dan lebar 14-26 m yang melewati 15 kelurahan pada 7 kecamatan di Kota Bandung adalah sungai Cikapundung. Sungai ini berfungsi sebagai sumber air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wening Kota Bandung dan badan air penerima limbah dan sampah yang berasal dari permukiman yang ada di sempadan sungai.

Report Kualitas Air Sungai Cikapundung Segmen Dago Bengkok-Tamansari 2012

Siti Hodijah, Detti Damayanti, Dang Ridwan   30 Mei 2013 2.344

Sumber air baku untuk air minum dari permukaan kota Bandung akan semakin terbatas akibat dari berkurangnya kuantitas air sungai dan menurunnya kualitas air sungai. Menurunnya kualitas air  sungai menyebabkan peningkatan beban pengolahan instalasi pengolahan air bersih, sekaligus meningkatkan biaya pengolahannya. Saat ini sumber air baku untuk air minum dari permukaan sudah sangat terbatas karena tingginya pencemaran yang mengakibatkan peruntukkan air sungai tidak layak bila digunakan sebagai sumber air baku untuk air minum.