Laporan/Prosiding
Environmental Economics for Sustainable Growth: A Handbook for Practitioners
Anil Markandya, Patrice Harou, Lorenzo Giovanni Bellu & Vito Cistulli
Th.
921
’Environmental Economics for Sustainable Growth’ is a long awaited handbook for practitioners in environmental economics and policy. This is the first book which comprehensively describes the environment-economy link at both the macro and micro level, puts it in the framework of sustainable development, and focuses on environmental valuation techniques as the key to operationalizing sustainable development at both the macro policy level and the micro level of project and program evaluation. The book also describes in a step-by-step fashion how to perform environmental valuation studies in developing countries and transition economics, and again illustrates the methodologies in an axcellent way with empirical studies.
This book also provides up to date information on environmental economics and its applications to practical policy. It is clearly written and will be a valuable resource for a wide range of readers, including researchers, trainers, policy analysts and students.
Contents:
List of Figures
List of Tables
List of Boxes
Foreword
Acknowledgments
1. Introduction and structure
PART I. ECONOMY-WIDE POLICIES AND THE ENVIRONMENT
2. Sustainable development vision in a global context
3. Macroeconomic policies and the environment
4. Sectoral policies and the environment
5. Policies, instruments and the environment
6. Laws, regulations and institutions
7. National environmental strategies
8. Economy-wide policies and the valuation of environmental impacts
PART II. ENVIRONMENTAL VALUATION METHODS FOR POLICIES AND PROJECTS
9. Economic principles and overview of valuation methods
10. Revealed preference: direct proxy methods
11. Revealed preference: indirect proxy methods
12. Stated preference: contingent valuation methods
13. Use of monetary values of environmental and natural resources for benefit-cost analysis: an application to a soil moisture conservation project in Tunisia
14. Use of monetary values of environmental and natural resources in the framework of national accounts: an application to Costa Rica
15. Valuing health impacts: a case study of air pollution in New Delhi, India
Index
Panduan Perencanaan Pelaksanaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang Pertama 15 Oktober 2008
Th.
1.182
Panduan perencanaan ini dikembangkan oleh Global Public-Private Partnership for Handwashing with Soap, dan diadaptasi untuk kondisi setempat di Indonesia oleh Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KPS-CTPS), untuk dipergunakan oleh semua pemangku kepentingan bagi peningkatan perilaku cuci tangan pakai sabun yang berminat untuk turut mensosialisasikan dan menyelenggarakan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HTCPS) Sedunia yang pertama sebagai upaya untuk meningkatkan kebiasaan perilaku cuci tangan pakai sabun di kalangan masyarakat.
Daftar Isi:
Latar Belakang
Tujuan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun 2008
- Tujuan Jangka Panjang
- Tujuan Jangka Pendek 2008-09-10 Fokus HCTPS tahun 2008
- Simbolisme HCTPS Sedunia Tahun 2008
- Tantangan HCTPS Tahun 2008
Kelompok Sasaran (Target Audience)
- Primer
- Sekunder
Partisipasi Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk HCTPS Sedunia 2008
Lokasi Pelaksanaan HCTPS Sedunia 2008
Pilihan Kegiatan yang Dapat Dilakukan pada HCTPS Sedunia 2008
Pertanyaan-Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun
Contoh Format Siaran Pers
A Guide to Clean Development Mechanism Projects: Related to Municipal Solid Waste Management (Climate Change Action in Asia and the Pacific: Lessons Learned and Policy Implications)
Th.
790
This guide has been published by the United Nations Economic and Social Commision for Asia and the Pacific (ESCAP) to the attention of the local administrations and Governments in order to do the following:
- Explain generally what the Kyoto Protocol and CDM scheme consist of;
- Identify the environmental, social and financial benefits associated with the development of a CDM project from their existing MSW disposal site;
- Assess whether a disposal site meets the basic technical and economic feasibility criteria and what could be the barriers to implementing.
Contents:
Acknowledgments
Abbreviations and Acronyms
I. Introduction
II. CDM: Genesis and rationale
1. Intergovernmental Panel on Climate Change
2. United Nations Framework Convention on Climate Change
3. Kyoto Protocol
4. Clean Development Mechanism
III. CDM Projects: Modalities and Procedures
1. Prerequisites for participation
2. Institutional Structure
3. CDM Project Cycle
IV. Opportunities created by CDM projects for Municipalities and Local Authorities
1. Candidate sectors for CDM projects
2. Additional financial possibility – focus on CDM projects related to municipal solid waste management
3. Multiple benefits associated with the development of landfill gas projects
V. Specific requirements/challenges for developing landfill gas (LFG) recovery/utilization projects
1. Determining if an LFG project is suitable for the landfill
2. Technical and engineering study
3. LFG utilization technologies
4. Utilization selection factors: The LFG Project
5. Economic feasibility study
6. Risk factors – barriers to the development of LFG project
7. Typical LFG projects implemented in the Asian and Pacific region
VI. Annexes
Annex 1: Landfill classification according to the United Nations Environment Programme
Annex 2: Exemplar analysis on some World Bank case studies
Annex 3: Further references
Panduan Perencanaan Pelaksanaan Bagi Pemangku Kepentingan Cuci Tangan Pakai Sabun
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Th.
810
Panduan Perencanaan ini dikembangkan oleh Global Public-Private Partnership for Handwashing
with Soap, dan diadaptasi untuk kondisi setempat di Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit & Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) melalui KPS-CTPS, untuk dapat dipergunakan
oleh semua pemangku kepentingan CTPS yang berminat untuk ikut serta dalam peringatan HCTPS
2008 sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada usaha peningkatan perilaku
cuci tangan pakai sabun.
Laporan Perencanaan dan Evaluasi Proyek Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Th.
773
Laporan ini berisikan penyusunan perencanaan kegiatan air minum dan penyehatan lingkungan tahun 2009 oleh lintas sektor dan juga evaluasi pelaksanaan kegiatan AMPL yang telah dilakukan oleh lintas sektor.
Ekspose dari kerjasama kemitraan seperti Waspola, Unicef dan ISSDP, ada kegiatan yang dapat dilaksanakan bekerjasama dengan Pokja AMPL dalam presentasi juga dijelaskan kegiatan yang dapat disingkronkan waktu pelaksanaan serta bentuk atau wujud kerjasama seperti apa yang akan dilaksanakan.
Hal yang perlu dicatat dalam pertemuan perencanaan ini adalah diperlukan sebuah Grand Design yang dapat memayungi dari seluruh kegiatan yang telah diusulkan oleh masing-masing instansi masih diperlukan pembahasan lebih lanjut. Dan masih diperlukan pertemuan selanjutnya untuk membahas TOR, RAB dan LK dari tiap kegiatan yang diusulkan.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Sambutan oleh Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
Presentasi Waspola
Presentasi Unicef
Presentasi ISSDP
Presentasi Ditjen PMD, Depdagri
Presentasi Ditjen PP&PL, Depkes
Presentasi Ditjen Bina Bangda, Depdagri
Presentasi Ditjen Cipta Karya
Presentasi Sekretariat AMPL
Penutupan
Lampiran Presentasi
Laporan Lokakarya TKK Proyek CWSH (Bogor, 27 s.d 29 Agustus 2008)
Th.
844
Pelaksanaan proyek ini telah dimulai tahap persiapan di tahun 2004, loan agreement ditandatangani pada tahun 2005 sedangkan loan efektif di tahun 2006 dan masih ada permasalahan lainnya mengenai tidak perlu adanya Naskah Penerusan Hibah dan hasil terakhir telah keluarnya Loan amandement di bulan Juni 2008 yang isinya salah satunya mengenai dana pendamping dari pusat serta yang tidak kalah pentingnya filosofi proyek CWSH ini adalah desentralisasi, disepakati untuk tidak merubah waktu akhir proyek di tahun 2011. Tujuan proyek adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin yang tinggal di perdesaan dan pinggiran kota dengan meningkatkan layanan air bersih.
Salah satu langkah percepatan pelaksanaan proyek ini adalah melalui Lokakarya TKK yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan proyek CWSH di daerah serta menentukan kesepakatan strategi percepatan pelaksanaan proyek dan juga untuk mengetahui sejauhmana progres dan strategi yang telah digunakan oleh daerah dalam rangka percepatan.
Pada lokakarya ini ada point yang penting yang perlu digarisbawahi yaitu proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur saja, tapi yang menjadi komponen proyek penguatan kelembagaan, penguatan masyarakat, water supply and sanitation, perubahan perilaku serta manajemen dan koordinasi.
Dalam lokakarya dipresentasikan pelaksanaan kegiatan proyek CWSH serta permasalahan yang dihadapi oleh daerah dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang menghasilkan beberapa kegiatan hasil berupa Rencana tindak lanjut untuk perencanaan kegiatan di tahun 2009. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka akan direncanakan pertemuan perencanaan proyek.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pengarahan Oleh Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
Strategi Kesinambungan Pembangunan Sarana AMPL-BM oleh Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas
Kebijakan Pelaksanaan Pendanaan Proyek CWSH oleh Kasubdit Kesehatan Perorangan Bappenas
Percepatan Pelaksanaan Proyek CWSH oleh Direktur Penyehatan Lingkungan, Ditjen PP&PL, Depkes
Tanya Jawab Presentasi Progress
Kesimpulan Presentasi Progress
Presentasi Strategi Percepatan pada Komponen Capacity Building dan SHBC
Kesimpulan SHBC dan Capacity Building
Penjelasan Diskusi Kelompok
Kesimpulan dari Presentasi Diskusi Kelompok
Lampiran Presentasi
Laporan Lokakarya Proyek ProAir (Denpasar, 31 Juli – 1 Agustus 2008)
Th.
774
Seperti yang kita ketahui tujuan dari proyek proair adalah memberikan kontribusi untuk menurunkan resiko kesehatan bagi masyarakat perdesaan akibat penyakit yang ditularkan melalui air yang digunakan melalui peningkatan pelayanan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di masyarakat perdesaan di Provinsi NTT. Salah satu langkah percepatan pelaksanaan proyek ini adalah melalui Lokakarya Proyek Proair yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di kabupaten, optimalisasi dan percepatan kegiatan, serta ekspose hasil kunjungan lapangan oleh misi KFW. Pada proyek Proair disepakati bersama untuk melakukan perpanjangan pelaksanaan Proair sampai akhir tahun 2009.
Dalam lokakarya ini juga dipresentasikan progres pelaksanaan kegiatan proyek Proair serta permasalahan yang dihadapi oleh daerah dan dilanjutkan wrap up misi sehingga menghasilkan minutes of meeting.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Latar Belakang
Tujuan Lokakarya
Peserta Lokakarya
Pengarahan oleh Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
Presentasi KFW Review Mission 2008 oleh Bjoern Thies & Erwin Cyrka
Presentasi Oleh:
- Aspek Pemberdayaan oleh GTZ/AHT – Pro Air (Bemd Unger)
- Evaluasi Kegiatan Pro Air oleh KFW/ RODECO – Pro Air (Peter Heckel)
Progres 5 (lima) Kabupaten oleh para PIU
Tanggapan KFW
Kesimpulan
Lampiran Presentasi
Laporan Hasil Keikutsertaan Pameran Hari Air Dunia 2008 (Jakarta International Expo Kemayoran, 27-29 Maret 2008)
Th.
1.210
Hari Air Dunia sangat penting untuk memusatkan perhatian masyarakat pada berbagai isu penting, diantaranya:
1. Meningkatkan kesadaran akan semakin menurunnya kuantitas dan kualitas yang tersedia;
2. Meningkatkan kepedulian akan pentingnya konservasi dan pelestarian serta perlindungan sumber-sumber air;
3. Meningkatkan kerjasama antar badan-badan pemerintah, lembaga internasional, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sektor swasta dalam menjalankan program-program penyelamatan air;
4. Meningkatkan peran pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan semua pemangku kepentingan sumber daya air, dalam konservasi, pemanfaatan air dan sumber air secara bijaksana.
Jejaring AMPL bersama-sama dengan Pokja AMPL, WASPOLA, Jaringan Air dan Sanitasi (JAS), ISSDP, IATPI, BORDA Indonesia, ESP/USAID, Air Kita (Europromocap-IWAT), Teknik Lingkungan Universitas Trisakti dan TSSM berpartisipasi dalam pameran Hari Air Dunia 2008, yang dilaksanakan di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 27 Maret sampai 29 Maret 2008. Acara pembukaan dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto. Dalam sambutannya Joko Kirmanto mengingatkan akan bahaya limbah terhadap sumber daya air, dan disampaikan pula bahwa air dan sanitasi merupakan urusan bersama.
Daftar Isi:
I. Latar Belakang
II. Tujuan
III. Keikutsertaan Jejaring AMPL
IV. Pelaksanaan Kegiatan
Lampiran
Laporan Perkembangan Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL-BM Tahun 2008 dan Rencana Kerja AMPL-BM Tahun 2008-2010 Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah
Th.
722
Pustaka ini berisi Laporan Perkembangan Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL-BM tahun 2008 dan Rencana Kerja AMPL-BM Tahun 2008 dan 2010 Kabupaten Brebes yang dapat menjadi pedoman untuk pelaksanaan kebijakan nasional AMPL-BM di Kabupaten Brebes.
Daftar Isi:
I. Latar Belakang
II. Kondisi Eksisting AMPL
III. Permasalahan AMPL
IV. Perkembangan Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL-BM Tahun 2006-2008
V. Pelatihan/Lokakarya Kebijakan Nasional AMPL-BM yang Pernah Diikuti Pokja AMPL Kabupaten Brebes
VI. Kegiatan-Kegiatan yang Berkaitan dengan Pembangunan AMPL-BM selama Tahun 2008
VII. Rencana Kegiatan AMPL Tahun 2008-2010
Foto-foto Kondisi AMPL di Kabupaten Brebes
Praktek Menghentikan Pembuangan Sampah Ke Sungai
Th.
842
Panduan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi terkini sungai di kota-kota besar di indonesia, untuk menunjukkan metode praktis yang berguna untuk menghentikan pembuangan sampah ke sungai dan juga untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi sungai sebagai sumber daya alam yang sangat berharga.
Panduan ini dibuat untuk para pengguna terutama bagi para pemangku kepentingan di daerah. Metode praktis ini sebagai panduan yang dapat menjadi acuan Instansi Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menghentikan pembuangan sampah ke sungai.
Daftar isi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
II. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
2. Sasaran
3. Lingkup
III. Dasar Hukum
IV. Kondisi Terkini
V. Metode Praktis untuk Menghentikan Pembuangan Sampah Ke Sungai
1. Penyebaran Informasi mengenai Masalah Sampah di Sungai
2. Memperbaiki Sistem Pengambilan Sampah
3. Melakukan Sosialisasi terhadap Peraturan yang ada
4. Melaksanakan Kampanye atau Kompetisi Pembersihan Sungai
5. Membentuk Tim Terpadu
6. Melakukan Kerjasama dengan Pengusaha/Perusahaan Lokal
7. Membentuk Masyarakat Berbasis 3R dan Memperkenalkan Teknologi yang Sederhana dan Tepat Guna
8. Menentukan Target Jangka Panjang