Publikasi

Community-Based Sanitation (CBS) dan Water Supply Curung Rejo (Kepanjen, Kabupaten Malang)

27 April 2009 953

Dusun Boro Utara terletak di Desa Curung Rejo, merupakan sebuah desa kecil yang termasuk wilayah kota Kepanjen. Kota Kepanjen merupakan ibukota Kabupaten Malang di Propinsi Jawa Timur. Sebagian besar penduduk Desa Curung Rejo menggunakan Sungai Brantas  untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari sepeeti mandi, mencuci, buang hajat, membersihkan makanan, memasak, dan juga sebagai sumber air minum.
 
Untuk mengatasi kesulitan akses sarana sanitasi di Curung Rejo, ESP dan Pemkab Malang mempunyai  program kerjasama untuk memberikan akses sanitasi kepada masyarakat, dengan membangun 1 unit sistem sanitasi berbasis masyarakat di Dusun Boro Utara, dengan dana 50% dari ESP dan 50% dari APBD 2006.
 

Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Pilihan Cerdas Petani Pinggir Hutan Cara Mudah Merakit Biogas

27 April 2009 939

Leaflet ini berisi contoh best practices dari masyarakat di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menyulap limbah ternak sapi menjadi api, kini bukan hal baru dan aneh di sini. Bahkan di salah satu desa, gas methane hasil fermentasi limbah sapi kini mampu menggantikan kelangkaan gas elpiji di pasaran.

Selain itu dalam lembaran ini juga diuraikan mengenai apa saja bahan pembuatan biogas serta proses pembuatan biogas untuk 2 ekor sapi.
 

Pembersihan Selokan (Guitter Cleaning)

27 April 2009 5.967

Tujuan program adalah pembersihan selokan terbuka dari sampah padat, lumpur dan puning, guna menormalkan aliran air buangan dan limpahan hujan. Setelah pembersihan got, limbah yang terkumpul kemudian diproses menjadi batako, pupuk cair, dan media tanam. Bagian yang tidak terpakai dalam proses produksi ketiga produk diatas kemudian dikirimkan ke tempat pembuangan atau digunakan sebagai material untuk konstruksi. Pada wilayah target, terdapat total selokan sepanjang kurang lebih 4.500 meter. Agar aliran selokan tersebut terjaga, selokan perlu dibersihkan secara teratur, idealnya setiap minggu. Lokasi proyek di Pluit Dalam, RW 08 Penjaringan, Jakarta Utara.

Proyek ini didanai oleh International Development Research Centre (IDRC) – Canada, dan berusaha membangun kepercayaan melalui kerjasama antara masyarakat pemerintah lokal, membiayai proyek percontohan yang menunjukkan pendekatan inovatif untuk masalah masyarakat, dan mengembangkan insentif ekonomi yang memperkuat masyarakat miskin kota untuk mengurangi kemiskinan serta memperbaiki lingkungan.

Dalam lembaran ini diuraikan mengenai metodologi, tujuan, lokasi, pencapaian, gambaran finansial, kondisi awal, jangka waktu, penerima manfaat, indikator, tantangan, serta referensi/dokumentasi proyek HP3.
 

Meteran Induk (Community Based Water Supply)

27 April 2009 873

Sebagai upaya peningkatan akses ke suplai air bersih berbiaya rendah bagi rumah tangga miskin melalui sambungan komunal, HP3/Lestari bekerjasama dengan Palyja (PAM LYONNAISE JAYA), penyedia air minum swasta, dan organisasi masyarakat Jaka Tirta 012. Infrastruktur terdiri dari sebuah instalasi penyedia air dengan reservoir atap dan dibawah tanah yang dilengkapi dengan meteran induk untuk mencatat penggunaan air. Selain itu, setiap rumah tangga akan memasang meteran rumah tangga juga. Kapasitas rancang Meteran Induk dapat mencukupi kebutuhan rata-rata harian dari sebuah rumah tangga, yaitu 400 liter/rumah tangga/ hari untuk 60 rumah tangga, atau sekitar 24 m3/ hari. Lokasi proyek ini dilakukan di Tanjung Wangi RW 12, Penjaringan Jakarta Utara.
 
Proyek ini didanai oleh International Development Research Centre (IDRC) – Canada, dan berusaha membangun kepercayaan melalui kerjasama antara masyarakat pemerintah lokal, membiayai proyek percontohan yang menunjukkan pendekatan inovatif untuk masalah masyarakat, dan mengembangkan insentif ekonomi yang memperkuat masyarakat miskin kota untuk mengurangi kemiskinan serta memperbaiki lingkungan.
 
Dalam lembaran ini diuraikan mengenai metodologi, tujuan, lokasi, pencapaian, gambaran finansial, kondisi awal, jangka waktu, penerima manfaat, indikator, tantangan, serta referensi/dokumentasi proyek HP3.
 

Rumah Kompos (Community Based Solid Waste Management)

27 April 2009 993

Proyek ini bertujuan untuk mengumpulkan limbah padat dari seluruh RW, dengan mempekerjakan satu orang manajer dan tiga operator. Sampah kemudian dikumpulkan dengan gerobak dan dibawa ke tempat pengolahan sampah di bawah kolong tol. Di tempat pengolahan tersebut, sampah organik dan sampah yang dapat didaur ulang dipisahkan dan sisanya dikirimkan ke tempat pengolahan sampah sementara untuk kemudian diangkut oleh truk pemerintah. Sampah organik kemudian diolah menjadi kompos, dikemas, dan dijual ke pasaran. Proyek ini menggunakan lahan seluas 590 m2 yang berlokasi di bawah kolong tol, Rumah Kompos, dengan menggunakan composter vertikal dan horizontal, takakura dan teknik open windrow, berlokasikan di Rawa Bebek, RW 13, Penjaringan Jakarta Utara.
 
Proyek ini didanai oleh International Development Research Centre (IDRC) – Canada, dan berusaha membangun kepercayaan melalui kerjasama antara masyarakat pemerintah lokal, membiayai proyek percontohan yang menunjukkan pendekatan inovatif untuk masalah masyarakat, dan mengembangkan insentif ekonomi yang memperkuat masyarakat miskin kota untuk mengurangi kemiskinan serta memperbaiki lingkungan.

Dalam lembaran ini diuraikan mengenai metodologi, tujuan, lokasi, pencapaian, gambaran finansial, kondisi awal, jangka waktu, penerima manfaat, indikator, tantangan, serta referensi/dokumentasi proyek HP3.
 

Profil Kota Manado: Terpenuhinya Layanan Sanitasi Kota Manado yang Bersih, Sehat, Nyaman dan Berkelanjutan

24 April 2009 818

Sejak bulan Januari 2009, USAID Indonesia melalui program ESP (Environmental Services Program) melakukan program-program yang terkait dengan lingkungan dan kesehatan ibu dan anak dengan fokus pada sanitasi (air limbah domestik, persampahan dan drainase). Program-program ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah Kota Manado, meliputi kegiatan-kegiatan penyusunan renstra sanitasi, survey kebutuhan nyata prasarana sanitasi, dan penyusunan master plan sanitasi.
 
Leaflet ini berisi penjelasan profil layanan sanitasi kota Manado, meliputi sekilas kota Manado, program terpadu dari USAID Indonesia, dan Kegiatan sanitasi di Kota Ambon saat ini.
 

Profil Kota Jayapura: Kondisi Fasilitas Sanitasi di Jayapura

24 April 2009 1.094

Leaflet ini berisi penjelasan profil sanitasi kota Jayapura. Pengelolaan air limbah domestik kota Jayapura dibagi menjadi dua sistem pelayanan, yaitu; off site system berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan jaringan perpipaan air limbah skala kota, dan on site system berupa tangki septik rumahtangga. Jayapura sedang melakukan pembenahan sanitasi untuk memperbaiki kualitas layanan sanitasi di kota ini.

 

Pilot Project Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat RW 06 Wonokromo Jawa Timur Indonesia

24 April 2009 1.234

Sejak bulan Oktober 2005, ESP telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan health and hygiene. Wonokromo merupakan salah satu daerah yang kumuh dan padat penduduk di tengah kota Surabaya. Setelah dilatih oleh ESP, kader RW 6 Wonokromo selalu memasukkan muatan program  di setiap kegiatan kemasyarakatan yang mereka lakukan. Dimulai oleh 38 rumah tangga di tahun 2006, kini tak kurang dari 500 rumah tangga telah berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah.
 
Kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan di Wonokromo termasuk pengurangan jumlah sampah, pengomposan dan daur ulang sampah terutama sampah plastik, serta pemilahan dan pengelolaan sampah kering. Proses pengomposan dilakukan dengan menggunakan komposter Takakura dan komposter aerob. Kompos yang dihasilkan dalam skala rumah tangga ini, digunakan untuk penghijauan di kampung dan sebagian lagi dijual. Selain dijual ke tukang lapak, kader Wonokromo juga melakukan daur ulang untuk sampah kering seperti sedotandan gelas plastik atau bungkus mi instan menjadi barang lain yang lebih memiliki nilai ekonomis seperti tas, taplak meja, tikar dan sajadah.
 

Optimalisasi Pemanfaatan IPAL Komunal di Kota Yogyakarta

24 April 2009 879

ESP bekerjasama dengan sebuah lembaga swadaya lokal (Lembaga Studi Tata Mandiri atau yang disebut dengan LESTARI), melalui program Small Grant tahun 2008, telah memfasilitasi 10 kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta yang telah memiliki sarana IPAL komunal.
 
Leaflet ini menjelaskan mengenai program kerjasama ESP dengan Lestari dalam program fasilitasi masyarakat di Yogyakarta dalam memenuhi sarana IPAL komunal, meliputi lokasi kelompok masyarakat yang telah terbentuk, tahapan proses kegiatan pendampingan dengan masyarakat, serta lokasi kegiatan optimalisasi pemanfaatan IPAL komunal program kerjasama ESP dan Lestari.
 

Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

24 April 2009 975

Bersih, hijau dan sehat merupakan sesuatu yang menggambarkan keadaan baik seseorang maupun lingkungan yang senantiasa diharapkan oleh semua orang. Membersihkan diri secara teratur, menjaga kerapihan, wangi dan harum, memiliki moral dan mental yang baik, hal ini yang perlu dimiliki seseorang. Sedangkan memiliki sarana sanitasi yang memadai, pengelolaan sampah yang bijak, pemanfaatan air bersih, lingkungan yang hijau dan adanya tanaman peneduh, hal ini yang perlu disediakan oleh kita untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat.
 
Proses pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan bersih, hijau, dan sehat ditujukan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat dan menyadarkan masyarakat pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Konsep pengurangan sampah, daur ulang, dan pemanfaatan kembali hingga terbentuknya pengurus dan mengorganisir keuangan merupakan metode yang senantiasa ditanamkan kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Mengelola sampah mulai dari sumber (rumah) hingga ke tempat penampungan sampah sementara (TPS) menjadi dasar dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Teknis pemilahan dan pengolahan sampah baik organik dan anorganik menjadi tema dalam kegiatan pembelajaran.
 
Leaflet ini berisi tentang penjelasan dari program pengelolaan sampah berbasis masyarakat ESP regional Jawa Tengah dan Yogyakarta, meliputi tahap kegiatan, indikator keberhasilan program, serta peta lokasi kerja.