Kategori Digilib
Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL)
Bangka Selatan: Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, 2012
20 Maret 2013
viii, 114 hal + gambar + tabel; 30 cm
363.725.981.905 STR
Strategi Sanitasi, Bangka Selatan, Pembangunan, APBD, Monev
Perpustakaan Pokja AMPL. Telepon 021-31904113
1.512 kali
Salah satu bagian yang tidak pernah terpisahkan dari setiap pembangunan dan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yaitu pembangunan di bidang sanitasi dan kesehatan karena dengan lingkungan dan sanitasi yang baik maka kesehatan masyarakat pun akan meningkat yang berdampak segera terwujudnya pembangunan sesuai dengan rencana. Untuk itu disusunlah Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang dapat dijadikan pedoman bagi seluruh pihak yang terkait dengan pembangunan sanitasi dan kesehatan lingkungan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menyadari bahwa kondisi sanitasi di daerahnya masih jauh dari yang diharapkan, untuk itulah pada tahun 2012 kabupaten ini mengikuti Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Selain itu Kabupaten Bangka Selatan telah membentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Pokja ini bertugas menyusun buku putih sanitasi, membuat strategi sanitasi, membuat rencana aksi sanitasi, informasi mengenai kegiatan-kegiatan sanitasi, penetapan prioritas dan zonasi dan tugas-tugas lain dalam rangka pembangunan sanitasi di Kabupaten Bangka Selatan. Semua kegiatan Pokja AMPL ini wajib sesuai dengan visi sanitasi Kabupaten Bangka Selatan yaitu terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kabupaten Bangka Selatan melalui pembangunan Sektor Sanitasi yang Berkelanjutan Tahun 2018.
Tahapan dalam pengembangan sistem sanitasi yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Selatan yaitu sub sektor air limbah domestik, sub sektor persampahan, dan sub sektor drainase. Dalam pengembangan sistem sanitasi ini terdapat beberapa permasalahan yang dilihat dari masih rendahnya kualitas dan tingkat pelayanan sanitasi yang disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi, masih kurangnya koordinasi antara pihak –pihak yang berkepentingan baik tingkat pusat maupun daerah dan masih kurangnya minat dunia usaha untuk berinvestasi di sektor sanitasi.