Kategori Digilib
Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Serang
H.A.Taufik Nuriman (Kata Pengantar)
Serang: Badan Perencana Pembangunan Daerah Kab.Serang, 2010; xiii,+ tabel + grafik + gambar + peta (15 hal)
04 September 2012
363.725.983.604 BUK
Buku Putih Sanitasi, Kabupaten Serang, AMPL, Limbah
Perpustakaan Pokja AMPL. Telepon 021-31904113
2.562 kali
Sanitasi merupakan salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan erat dengan kesehatan, pola hidup, kondisi permukiman dan lingkungan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Serang merupakan potret sanitasi kabupaten saat ini yang menggambarkan tingkat layanan, potensi dan permasalahan sektor sanitasi di Kabupaten Serang. Sektor sanitasi yang tertuang di buku ini mencakup limbah cair, limbah padat (persampahan), drainase dan air bersih.
Kebutuhan air bersih di Kabupaten Serang baru terpenuhi sebesar 59,70 % berasal dari berbagai sumber antara lain sumur gali, perlindungan air hujan, sumur pompa tangan dan mata air.
Total layanan PDAM baru menjangkau 8,6 % penduduk. Sebagian penduduk memanfaatkan air minum kemasan/isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air minumnya.
Di buku ini dijabarkan pula kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan masih kurang. Hal ini terlihat dari jumlah keluarga yang memiliki jamban keluarga baru sebesar 38 %, pada umumnya masyarakat membuang limbahnya di sungai, kali, kebun, kolam, sawah, dan lain-lain. Masyarakat yang sudah memiliki jamban dengan tangki septiknya pun jika dilihat dari segi kualitas masih kurang memadai terutama pembuangan lumpur tinja.
Layanan persampahan pun masih sangat terbatas yaitu hanya 3,3 %. Hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana penunjang seperti truk sampah, gerobak, dan kontainer, serta belum memiliki TPA sendiri karena lokasi dan layanannya masih bergabung dengan Kota Serang. Masih ada rumah yang tidak memiliki saluran drainase sendiri sehingga limpahan air hujan dan limbah rumah tangga dialirkan ke tanah-tanah kosong yang berada di belakang rumah penduduk yang menyebabkan terbentuknya genangan air.