Kategori Digilib
Draft Strategi Sanitasi Kota Kabupaten Aceh Timur
Aceh Timur: Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, 2010; 78 hal
31 Oktober 2012
363.725.981.105 DRA
Strategi Sanitasi, Kabupaten Aceh Timur, Limbah, Sampah, Drainase
Perpustakaan Pokja AMPL. Telepon 021-31904113
1.197 kali
Pembangunan yang berkesinambungan membutuhkan perencanaan agar sasaran pembangunan dapat dicapai secara efektif dan efisien melalui peran serta aktif seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), swasta dan masyarakat.
Perencanaan pembangunan sanitasi bersifat strategis dan berskala kabupaten yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten dengan memperhatikan hasil pemetaan dan kondisi sanitasi yang telah dituangkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Timur.
Permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Aceh Timur yaitu PDAM Tirta Persada belum mampu meningkatkan kapasitas pengolahan air bersih untuk memenuhi standar kebutuhan optimal masyarakat. Hal ini disebabkan biaya operasional PDAM melonjak tinggi sementara harga jual produk (air bersih) tetap dan belum adanya pemetaan yang komprehensif tentang sistem air bersih yang mengakibatkan tidak optimal dalam menentukan strategi pengembangan pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pembuangan limbah cair diantaranya adalah keberadaan ibu-ibu yang berperan sebagai mitra Pemerintah Kota, baik sebagai kepanjangan tangan pemerintah kota dalam penyediaan layanan pengelolaan limbah cair seperti sosialisasi pengelolaan limbah cair (off site & on site komunal), maupun kegiatan penarikan retribusi limbah cair masyarakat. Hal ini terkait dengan situasi yang diharapkan bahwa kaum perempuan memahami betul perannya dalam pengelolaan limbah cair domestic.
Partisipasi masyarakat dalam manajemen pengelolaan sampah yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berlaku bijaksana dalam melakukan pengelolaan sampah tingkatan rumah tangga, masyarakat di daerah layanan sampah mempunyai kemauan untuk memanfaatkan fasilitas layanan sampah yang disediakan oleh Pemerintah Kota, munculnya inisiatif kaum perempuan untuk menuangkan kreatifitasnya dalam membuat usaha daur ulang sampah sehingga mampu menambah penghasilan keluarga, dan terciptanya sistem pengelolaan yang terpadu berbasis masyarakat yang bercirikan adanya inisiatif masyarakat untuk menjalankan 3R dalam tatanan rumah tangga yang dipelopori kaum perempuan.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran drainase dengan tidak membuang sampah/kotoran lainnya ke dalam saluran drainase agar berfungsi maksimal sebagai saluran pembuang air hujan, kerelaan masyarakat untuk memelihara saluran drainase lingkungan yang ada di depan rumah masing-masing.