Kategori Digilib
Air Untuk Secangkir Kopi Petani: Refleksi Pengalaman Advokasi Irigasi Di Way Seputih.
Pengarang
Makinuddin
Makinuddin
Penerbit
Bandung, Yayasan AKATIGA, 105 hal, 2004
Bandung, Yayasan AKATIGA, 105 hal, 2004
Tahun Terbit
22 September 2006
22 September 2006
No. Klasifikasi
631. 587 MAK a
631. 587 MAK a
Kata Kunci
Air, Petani, Advokasi
Air, Petani, Advokasi
Lokasi
Perpustakaan AMPL
Perpustakaan AMPL
Dilihat
981 kali
981 kali
Kerakusan sistem pasar telah merubah fungsi sosial air menjadi komoditas yang dapat diperjualbelikan. Situasi ini secara sistematis mengubah pola hubungan manusia dengan lingkungan alam yang selama ini menjadi sumber kultural dan spiritual masyarakat. Dalam konteks pembangunan pertanian, praktik pengelolaan irigasi yang beraspek teknis dan meminggirkan dimensi manusiawi juga telah mendorong hancurnya persekutuan panjang antara manusia dan alam yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Air yang awalnya merupakan basis solidaritas manusia berubah menjadi sumber konflik vertikal dan horisontal di lingkungan petani.
Untuk itu, buku Refleksi Advokasi Irigasi ini berusaha menawarkan dua aspek penting dalam advokasi irigasi: 1. Pendekatan manusiawi atas penyelesaian konflik irigasi dengan menempatkan pelaku konflik sebagai korban; 2. Menempatkan analisis sosial sebagai bagian penting dalam kerja advokasi irigasi.
Untuk itu, buku Refleksi Advokasi Irigasi ini berusaha menawarkan dua aspek penting dalam advokasi irigasi: 1. Pendekatan manusiawi atas penyelesaian konflik irigasi dengan menempatkan pelaku konflik sebagai korban; 2. Menempatkan analisis sosial sebagai bagian penting dalam kerja advokasi irigasi.