Desalination: A National Perspective

Upaya untuk mengidentifikasi sumber-sumber baru pasokan air yang belum dimanfaatkan telah mendominasi kebijakan sektor air pada abad yang lalu. Desalinasi air laut sebagai sebuah alternatif, mengalami kemajuan eksponensial secara global sejak tahun 1960, didorong antara lain oleh berkembangnya kekhawatiran akan kelangkaan air. Kemajuan teknologi desalinasi juga dimungkinkan oleh adanya investasi yang besar yang dicurahkan oleh sejumlah negara maju untuk penelitian dan pengembangan desalinasi.
   
Secara historis, desalinasi memang memerlukan biaya dan energi yang besar, sehingga pemanfaatannya terbatas pada daerah-daerah yang langka air tawar. Baru-baru ini, berkat kemajuan teknologi, khususnya perbaikan dalam membran, desalinasi menjadi pilihan yang realistis. Biaya desalinasi air laut di Amerika Serikat sekarang bahkan sudah cukup kompetitif.

Di negara tersebut, dengan dukungan dari Biro Reklamasi dan Badan Proteksi Lingkungan, Dewan Riset Nasional membentuk sebuah komisi untuk memajukan teknologi desalinasi. Komisi ini diberi nama Committee on Advancing Desalination Technology.

Buku ini adalah laporan komisi tersebut yang menyajikan sejarah singkat penelitian desalinasi di Amerika Serikat, isu-isu kecukupan air dan potensi desalinasi untuk memenuhi kebutuhan pasokan, dan menguraikan perkembangan terkini dalam ilmu pengetahuan dan teknologi desalinasi.

Isu-isu lingkungan juga didiskusikan, begitu pula biaya teknologi ini dibandingkan dengan pasokan air alternatif lainnya, termasuk konservasi. Aspek implementasi praktis dianalisis. Masalah-masalah yang dielaborasi, mengarah pada kerangka kerja bagi agenda penelitian nasional strategis di bidang desalinasi. Agenda ini diperlukan untuk memahami dan mengurangi dampak lingkungan dari desalinasi dan berkonsentrasi pada isu untuk mengurangi biaya dari teknologi ini.

Buku ini dapat menjadi referensi yang menarik bagi peminat teknologi sumber air alternatif, terutama dari kalangan PDAM. Beberapa PDAM bahkan telah diperkenalkan dengan teknologi desalinasi pada saat menerima bantuan penanggulangan korban bencana seperti tsunami dan gempa dari negara-negara maju.