Manggurebe Maju Membangun Sanitasi: Potret Pembangunan Sanitasi Kota Ambon

Kota Ambon memiliki topografi berbukit, daratan dan lautan. Topografi yang beragam ini menjadi keunikan dan daya tarik kota Ambon yang akhirnya menarik pengunjung untuk datang berkunjung dan tinggal di kota Ambon. Dinamika ini menyebabkan aktivitas kota yang sangat tinggi dan cepat berkembang. Pembangunan kota yng tidak terintegrasi dengan kawasan sekitarnya didukung dengan ketidak tersediaanya sarana dan prasarana menimbulkan permasalahan yang kompleks seperti masalah kesehatan lingkungan, pencemaran, penyediaan air minum dan sebagainya.
   
Rencana Strategi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kota Ambon 2009-2014 telah selesai disusun oleh Pokja AMPL dan akan menjadi acuan bagi pembangunan AMPL di kota Ambon. Saat ini pelayanan Air Minum sudah mencapai 80% dimana 20% merupakan pelayanan PDAM dan 60% lainnya dilayani oleh sistem air minum yang dikelola oleh swasta dan masyarakat, sehingga masih tersisa 20% masyarakat yang belum terlayani air minum. Terkait dengan bidang sanitasi, saat ini pemerintah kota sedang melakukan pembenahan dengan melakukan perubahan perilaku kepada masyarakat khususnya di bidang persampahan dengan membentuk lokasi-lokasi percontohan dimana masyarakat mulai mengelola sampah dari sumbernya. Untuk program air limbah rumah tangga, akan dibangun sarana septic tank komunal yang menjadi pengganti jamban dengan cubluk dengan prioritas pada lokasi bantaran sungai dan pantai dan sekaligus mengalihkan penggunaan saluran drainase untuk saluran air hujan bukan saluran pembangunan limbah cair dan padat dari rumah tangga.
   
Gambaran kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di kota Ambon secara garis besar akan diuraikan dalam buku profil sanitasi kota Ambon ini.

Daftar Isi:

Bab 1. Gambaran Umum Kota Ambon
Kota Penuh Keindahan dan Semangat Juang

Bab 2. Kondisi Sanitasi Terkini di Kota Ambon
Sanitasi Kota Ambon: IPLT Ada, IPAL untuk Masyarakat Belum Punya
Sarana Sanitasi: Miliki IPLT Termodern Di Asia Tenggara
Memberdayakan Masyarakat Dengan Menggandeng LSM Lokal
Menggagas Pengelolaan Sanitasi Perkawasan

Bab 3. Rencana Kedepan
Pembangunan Sanitasi Terintegrasi Semua Sektor
IPST Mampu Hasilkan 5 Ton Kompos Per Bulan
Kolaborasi Dengan Swasta Melayani Warga
Operasi Sampah Jam 6 Pagi
Fungsi Belum Maksimal, Masih Ditemukan Banyak Genangan
Sosialisasi Pasca Ibadah Gereja

Bab 4. Masyarakat Berbicara dan Berupaya
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun Menyadarkan Siswa Akan Pentingnya Kesehatan
Mereka Berharap