Pedoman Penurunan Air Tak Berekening (ATR) Edisi ke-2

Dalam rangka pelaksanaan tugas sebagaimana yang diamanatkan dalam KepMen PU 294 tahun 2005 tentang Tugas Pokok dan Fungsi BPPSPAM, maka BPPSPAM telah menyusun Pedoman Penurunan Air Tak Berekening (ATR) edisi ke-2. Proses penyusunan pedoman yang dimaksud telah melalui tahapan penyusunan maupun implementasi di lapangan yang telah dilakukan pada beberapa PDAM dan mendapat sambutan positif dari tiap penyelenggara SPAM yang dimaksud (PDAM).
   
Buku pedoman ini dapat dijadikan acuan bagi para penyelenggara SPAM untuk melakukan upaya Penurunan Air Tak Berekening (ATR) dalam rangka melakukan efisiensi produksi yang akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan penyelenggaraan SPAM tersebut.

Daftar Isi:

Bab 1. Pendahuluan
1.1 Mengapa Kita Perlu Menurunkan Air Tak Berekening
1.2 Permasalahan Kehilangan Air Di Indonesia
1.3 Bagaimana Menurunkan Air Tak Berekening
1.4 Cara Lebih Mudah Menurunkan Kehilangan Air
1.5 Komitmen Manajemen dan Staf
1.6 Tinjauan Organisasi dan Kelembagaan

Bab 2. Pembentukan Tim dan Penggalangan Komitmen
2.1 Pembentukan Tim Penurunan Air Tak Berekening
2.2 Penggalangan Komitmen
2.3 Komunikasi Internal dan Eksternal

Bab 3. Penyusunan Neraca Air atau Audit Air
3.1 Audit Air
3.2 Neraca Air
3.3 Pemahaman Sistem Penyediaan Air Minum Yang Ada
3.4 Data yang Diperlukan
3.5 Menghitung Air Yang Memasuki Sistem
3.6 Konsumsi Resmi Berekening
3.7 Konsumsi Resmi Tak Berekening
3.8 Kehilangan Air Komersial
3.9 Kehilangan Air Fisik
3.10 Menghitung Air Tak Berekening

Bab 4. Merencanakan Strategi Penurunan Air Tak Berekening
4.1 Indikator Kehilangan Air
4.2 Infrastructure Leakage Index (ILI)
4.3 Syarat Penurunan Air Tak Berekening
4.4 Memulai Program Penurunan Air Tak Berekening
4.5 Penanganan Kehilangan Air Komersil
4.6 Penanganan Kehilangan Air Fisik
4.7 Analisis Komponen Kehilangan Air
4.8 Analisis Penyebab Kehilangan Air dan Rencana Tindak
4.9 Analisis Biaya kehilangan Air
4.10 Tingkat Kehilangan Air yang Ekonomis
4.11 Menyusun Jadwal Rencana Kerja

Bab 5. Area Bermeter (District Metered Area-DMA)
5.1 Pendahuluan
5.2 District Meter Area DMA
5.3 Perencanaan DMA
5.4 ukuran dan Ekonomi DMA
5.5 Pengujian DMA
5.6 Pemilihan meter
5.7 Manajemen, Operasi dan Pemeliharaan DMA
5.8 Metoda-Metoda Memilih DMA untuk Deteksi Kebocoran
5.9 Prioritas dalam Pengelolaan DMA

Bab 6. Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi
6.1 Pendahuluan
6.2 Siklus Penurunan Kehilangan Air
6.3 Menetapkan Kebutuhan Sumber Daya
6.4 Kebutuhan Pelatihan
6.5 Monitoring
6.6 Evaluasi
6.7 Tindakan Koreksi
6.8 Tinjauan Manajemen