Kategori Digilib
Pemanfaatan Kembali Air Buangan Untuk Penyiraman Taman (Studi Kasus Gedung ‘A’ Kantor Walikotamadya Jakarta Pusat Tanah Abang I)
Mustika Priaty
Jakarta, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti, 2008, X + 47 hal.
2008
Air buangan, Kantor, bioreaktor, pemanfaatan kembali
Perpustakaan FALTL Universitas Trisakti, Telp. 021-5663232 (ext.771)
http://www.trisakti.ac.id/faltl/
1.093 kali
Air buangan yang terdapat di Gedung ‘A’ Kantor Walikotamadya Jakarta Pusat berupa air buangan yang berasal dari kamar mandi, tempat pencucian piring, cuci pakaian, WC dan pengepelan lantai. Air buangan tersebut diteliti untuk dapat dipergunakan kembali untuk penyiraman taman, sehingga mengurangi penggunaan sumber daya air.
Air yang dibutuhkan untuk penyiraman taman secara rutin umumnya sekitar 3-5 L/m2/hari. Luas taman Kantor Walikotamadya Jakarta Pusat sebesar 2500 m2, sehingga air yang dibutuhkan untuk menyiram taman 3 L/m2/hari = 7500 L/hari dan 5 L/m2/hari = 12500 L/hari. Kemudian total debit rata-rata air buangan yang dihasilkan sebesar 4752 L/hari, total debit minimum sebesar 3024 L/hari dan total debit maksimum sebesar 15811,2 L/hari. Umumnya pada total debit maksimum telah mencukupi untuk penyiraman taman.
Untuk air buangan yang berasal dari air kotor dan air kotoran diolah terlebih dahulu agar kualitas airnya meningkat dan tidak mengganggu kesehatan lingkungan termasuk taman yang akan disirami. Sebagai batasan digunakan baku mutu Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001, parameter yang belum memenuhi adalah BOD, COD, Deterjen (MBAS) dan Bakteri Koli Fekal. Yang lainnya telah memenuhi baku mutu.
Karena belum memenuhi maka diadakan penelitian pengolahan. Sistem pengolahan yang digunakan adalah pengolahan biologis, dimana menggunakan proses aerasi. Penelitian ini dilakukan pada suhu ruang berkisar antara 26-290C. Tahap pembenihan (seeding) dilakukan secara batch hingga mencapai konsentrasi 4010 mg/L dan aklimatisasi pada bioreaktor secara kontinyu dengan waktu tinggal pada bioreaktor 6 jam. Kondisi tunak tercapai setelah 30 hari dengan efisiensi penyisihan COD sebesar 76 % dan MBAS sudah turun pada saat itu dikarenakan telah diberi aktivator Super Growth Bakteria (SGB) dengan kode 105.
Dari hasil pengoperasian bioreaktor secara kontinyu dengan variasi waktu tinggal 24, 12 dan 6 jam, dapat diketahui kualitas MBAS 0,11 mg/l dengan waktu tinggal 24 jam (memenuhi baku mutu), dengan efisiensi 28-36,4 %. BOD; COD; Bakteri Koli Fekal (memenuhi baku mutu) pada waktu tinggal 6 jam berturut-turut sebesar 5,8 mg/L; 48 mg/L dan 1,1 x 103 jml/100 mL. Diketahui efisiensi penyisihan pada waktu tinggal 6 jam BOD; COD; Bakteri Koli Fekal berturut-turut sebesar 70,1-90,4 %; 64,3-75 %; 10-50 %.