Pembangunan Sarana Air Bersih Berbasis Masyarakat

Persoalan Sarana Air Bersih & Sanitasi merupakan isu nasional yang tidak hanya dialami oleh sebagian besar Wilayah Timur Indonesia dan daerah perdesaan, akan tetapi juga dialami oleh daerah perkotaan. Dalam konteks isu global, saat ini Indonesia masih memiliki akses terhadap sumber daya air yang masih rendah, dimana data terakhir laporan MDGs menyebutkan masih terdapat 50 persen masyarakat yang belum menikmati air bersih serta menjadi tantangan yang serius dalam mencapai target MDGs 2015.

Untuk mengatasi persoalan ini, Pemerintah Indonesia sejak awal telah mengeluarkan investasi yang cukup besar, namun sarana dan prasarana yang telah terbangun tidak dipelihara dengan baik dan tidak jarang terjadi kerusakan serius. Setelah dilakukan berbagai analisa, ternyata persoalan penyediaan sarana dan prasarana air bersih tidak hanya dilihat dari segi ketersediaan dana, akan tetapi juga terletak pada bagaimana pemeliharaan dan pengelolaannya secara berkelanjutan.

Implementasi ProAir di tiga Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu solusi pendekatan berbasis masyarakat yang memberikan nuansa lain dari program-program sebelumnya. ProAir meletakkan masyarakat penerima manfaat sebagai pelaku kunci dalam pelaksanaan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.

Pengalaman pelaksanaan ProAir yang tertuang dalam buku ini memberikan inspirasi kepada para pihak baik para pengambil kebijakan di daerah maupun masyarakat lain yang melaksanakan program yang sama, dimana fokus utama kegiatan adalah pada bagaimana masyarakat dan pemerintah dapat berpartisipasi aktif dalam setiap agenda kegiatan.

Dengan tersusunnya handbook ProAir ini, kami mengucapkan selamat kepada pimpinan ProAir dan penghargaan kepada tim penulis dan para narasumber yang telah memberikan kontribusi. Semoga pelajaran yang termuat di dalamnya menjadi referensi bagi pelaksanaan pembangunan sarana air bersih yang berbasis masyarakat.

- Handbook Versi Bahasa Indonesia

- Handbook Versi English