Kategori Digilib
Pengelolaan DAS dari Wacana Akademis hingga Praktek Lapangan
Herry Yogaswara (Ed)
Jakarta, LIPI Press, 2007, ix + 179 hal
03 April 2008
577.6 YOG p
pengelolaan DAS, ekologi manusia
Perpustakaan AMPL
1.153 kali
Konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu telah menjadi wacana yang ramai diperdebatkan pada tataran akademis oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu, hidrologi, ilmu tanah, agronomi, sosial ekonomi, dan sebagainya. Konsep tersebut merupakan counter terhadap konsep pengelolaan DAS yang hanya menekankan pada hubungan-hubungan yang bersifat fisik atau bahkan direduksi hanya sebagai upaya konservasi lingkungan fisik. Pengelolaan DAS terpadu memberi penekanan pada kajian yang bersifat lintas sektor, kajian lintas batas wilayah administratif maupun lintas geografis. Didalamnya melekat secara integral faktor-faktor manusia (penduduk), lainnya terutama ekonomi, aspek regulasi, dan aspek kelembagaan. Namun pada tataran kebijakan maupun praktik belum terdapat kemajuan yang cukup berarti. Hal tersebut terkait dengan tipologi, karakteristik fisik dan social DAS yang berbeda-beda serta tumpang tindih kebijakan maupun kewenangan pada tataran administratif. Namun demikian, beberapa inisiatif yang mirip dengan integrated watershed management pernah dan masih digarap oleh beberapa lembaga, misalnya konsep pengelolaan DAS bio-regional di DAS Batanghari, kerjasama pengelolaan hutan kota/ kabupaten di Kalimantan Timur, dan keterlibatan dunia bisnis untuk DAS Citarum. Inisiatif-inisiatif seperti ini, yang berhasil maupun gagal, tetap merupakan pembelajaran yang penting. Kita pun dapat belajar bahwa pemerintah tidak bias lagi menjadi agen tunggal kegiatan pembangunan, karena dengan konsep multi-stakeholder, para pemangku kepentingan lainnya, seperti organisasi non-pemerintah, akademisi, funding, dunia usaha, dan masyarakat merupakan agen-agen penting yang harus dilibatkan.
Buku ini merupakan bunga rampai terdiri dari delapan bab berisi kajian isu pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di empat provinsi di Indonesia yaitu DAS Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur, Batanghari di Provinsi Jambi, Citarum di Provinsi Jawa Barat dan Ciliwung di Provinsi DKI.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Singkatan
Daftar Tabel
Catatan Penyunting: Ketika Pengelolaan DAS menjadi Penting
Bab 1: Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dalam Konteks Solidaritas Daerah Hulu dan Hilir
Bab 2: Degradasi DAS Batanghari
Bab 3: Banjir dan Dinamika Pengelolaan DAS Mahakam
Bab 4: Sistem Kekuasaan dan Pengetahuan Lokal dalam Pengelolaan DAS Ciliwung
Bab 5: Kontribusi Masyarakat: Antara Peningkatan Degradasi Versus Kearifan Lokal
Bab 6: Mengelola Waduk Bersama Masyarakat
Bab 7: Pengelolaan SDA Berbasis DAS: Antara Batanghari dan Mahakam
Bab 8: Relokasi Penduduk, Upaya Penanggulangan Banjir atau Upaya Penataan Kembali DAS Karang Mumus
Catatan Penutup: Mewujudkan Pengelolaan DAS Terpadu