Kategori Digilib
Penyisihan Linear Alkylbenzene Sulfonat (LAS) dalam Limbah Deterjen secara Anaerob dan Aerob pada Reaktor Lekat Diam Bermedia Sarang Tawon
Anis Chaerunisah
Jakarta, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti, 2008, xi+73 hal.
2008
LAS, deterjen, penyisihan, laju degradasi, reaktor lekat diam, anaerob, aerob,
Perpustakaan FALTL Universitas Trisakti, Telp. 021-5663232 (ext.771)
http://www.trisakti.ac.id/faltl/
3.001 kali
Pencemaran pada badan air banyak diakibatkan dari buangan limbah domestik dan industri. Deterjen merupakan salah satu komponen terbesar dalam limbah domestik, yang dimanfaatkan sebagai alat pembersih peralatan. Deterjen tersusun atas tiga kompenen utama yaitu, surfaktan, zat additive dan builders. Jenis surfaktan yang biasa digunakan pada deterjen adalah tipe anionik, yaitu Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) dan Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS). Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efisiensi penyisihan LAS dan laju degradasi LAS dengan menggunakan reaktor lekat diam bermedia sarang tawon. Pada pengoperasian reaktor lekat diam ini, proses pengolahan dibedakan secara anaerob dan aerob. Pengoperasian reaktor dilakukan dengan sirkulasi tertutup dan aliran up-flow yang tersusun secara batch dengan RTH 5 jam. Penyisihan LAS pada limbah deterjen dalam kondisi anaerob diperlukan waktu selama 17 hari, dan pada kondisi aerob hanya diperlukan waktu selama 7 hari. PH (derajat keasaman) setelah proses pengolahan didapatkan sebesar 8,45 (P1.0 : kondisi aerob tanpa inokulum), 7,88 (P1.1 : kondisi anaerob+inokulum), 8,97 (P2.0 : kondisi aerob tanpa inokulum) dan 8,84 (P2.1 : kondisi aerob+inokulum). % efisiensi penyisihan CODsoluble tertinggi sebesar 80,96 % (P1.1) dengan effluent 476 mg/L dan 89,37 % (P2.1) dengan effluent sebesar 265,67 mg/L, untuk perlakuan lain (reaktor kontrol) didapatkan efisiensi penyisihan CODsoluble sebesar 76,81 % dengan effluent 531 mg/L (P1.0) dan 76,33 % dengan effluent 591,67 mg/L. Penyisihan LAS tertinggi sebesar 99,22 % (P2.1) dengan effluent sebesar 16,9 mg/L, dan untuk perlakuan yang lain penyisihan LAS sebesar 99,19 % (P1.1), 98,3 % (P1.0) dan 89,08 % (P2.0) dengan effluent LAS sebesar 17,51 mg/L (P1.1), 27,84 mg/L (P1.0), dan 237,34 mg/L (P2.0). Laju degradai LAS tercepat terjadi pada hari pertama pada semua perlakuan yaitu sebesar 534,08 ppm/hari (P1.0), 698,76 ppm/hari (P1.1), 620,04 ppm/hari (P2.0), dan 1632,9 ppm/hari (P2.1). Penambahan inokulum bakteri dalam penyisihan LAS pada reaktor anaerob dengan sistem lekat diam memberikan pengaruh sama dengan reaktor anaerob tanpa penambahan inokulum (kontrol P1.0) (F hitung = 0,43 < F tabel = 4,15), namun pada proses aerob peranan penambahan inokulum bakteri memberikan pengaruh yang nyata terhadap penyisihan LAS (F hitung = 10,32 > F tabel = 9,33) dengan kekeliruan 5 % (α = 0,05).
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan FALTL Universitas Trisakti, Telp. 021-5663232 (ext.771)