Kategori Digilib
Perubahan Filosofi Pemanfaatan Teknologi Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Dari Masa Kolonial Sampai Pembaharuan: Studi Kasus Pada Masyarakat Jawa
Pengarang
Sigit supadmono arf, Abi Prabowo, Headdy Sri Ahimsa Putra, dan Cahyono
Sigit supadmono arf, Abi Prabowo, Headdy Sri Ahimsa Putra, dan Cahyono
Penerbit
Panitia Nasional HAD XIV Dan FAI III Tahun 2006
Panitia Nasional HAD XIV Dan FAI III Tahun 2006
Tahun Terbit
2006
2006
No. Klasifikasi
371. 37 Kum P
371. 37 Kum P
Kata Kunci
Sumber Daya Air, Makalah,
Sumber Daya Air, Makalah,
Lokasi
Perpustakaan AMPL
Perpustakaan AMPL
Dilihat
930 kali
930 kali
Makalah ini terdapat di dalam buku: Kumpulan Makalah Tema Air Dan Budaya Dalam Seminar Nasional HAri Air Sedunia ke 14, Th. 2006, Jakarta, 25 April 2006 Gedung Sapta Taruna DPU.abstrakMakalah ini bertujuan untuk memetakan perubahan filosofi penmanfaatan teknologi dalam pengelolaan sumber daya air mulai masa kerajaan Hindu - Budha, masa kolonial Belanda - Jepang sampai masa perubahan ini. Kajian mengambil cuplikan di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai representatif masyarakat Jawa. Perubahan filosofi unsur budaya termasuk pemanfaatan teknologi itu disajikan dengan mengamati perubahan onotologi, epistomologi dan aksiologi pengelolaan sumber daya air. Sedangkan perubahan pemanfaatan teknologi dijabarkan dalam bentuk perubahan unsur - unsur teknologi yaitu technoware, humanware, orgaware dan infoware. Dari hasil kajian ini nampak pemanfaatan teknologi yang semula dikuasai oleh masyarakat banyak dan berkembang secara empiris telah berubah menjadi teknologi yang etis. Teknoligi dalam pengelolaan sumber daya air hanya dikuasai oleh sekelompok orang, terutama birokrasi pemerintah dan kaum elit, sehingga menimbulkan kesenjangan budaya dan teknologi ditengah masyarakat dan modal sosial menjadi semakin menurun. Kejadian ini memungkinkan berkembangnya anarki dan chaos dalam pengelolaan sumber daya air.Dialog antar pemangku kepentingan, alih teknologi dan pengembangan sumber daya air partisipatif merupakan alternatif untuk menatap masa depan pengelolaan sumber daya air.